|9+9-9|

6.9K 500 23
                                    

Mohon apresiasinya 🙏
Jika kalian suka, kalian bisa memberikan bintang.
Kalian juga bisa komen.
Vote ✨ dan komen 💬 kalian sangat berpengaruh pada author. Tetapi tetaplah menjaga kesopanan. TERIMAKASIH
Dan mohon jangan menjadi silent readers. TERIMAKASIH SEKALI LAGI.

____________________

"Gue pulang", Al menghapus jarak antara dirinya dan Shera. Tanyanya terulur menyentuh puncak kepala Shera, lalu mengusapnya pelan.

Sebelum pergi Al menyempatkan untuk berbisik pada Shera.
"Get well soon my princess", Al berbicara dengan sangat lembut setelah itu dia mengecup puncak kepala Shera. Lalu pergi keluar untuk pulang.

Leon yang melihat itu langsung memalingkan wajahnya dengan kedua tangan terkepal kuat. Sedangkan Shera dan Abi masih mematung, mencerna apa yang sedang terjadi.

"Dia aneh", dua kata itu meluncur dari bibir Shera.

"Wowww gue gak nyangka", kekehan Abi terdengar beserta kalimatnya.

"Sini makan martabaknya", ajak Leon pada Shera. Mencoba menormalkan keadaan.

"Ahh iya sampai lupa", Shera kembali ceria.

Shera dan Leon duduk di atas kasur milik Shera, sedangkan Abi malah melihat-lihat kamar Shera.

"Maaf tadi gue telat. Ini buku paket lo. Jadualnya udah gue share lewat WhatsApp", Leon mengeluarkan beberapa buku paket dari tas untuk diberikan pada Shera.

"Wah makasih Leon", Shera tersenyum lalu membuka martabaknya. Leon malah memainkan ponselnya. Sedangkan Abi masih fokus   melihat-lihat kamar Shera. Tapi sopan santun tetap digunakan.

"Aaaa", Shera menyuapi Leon. Leon pun dengan senang hati menerimanya.

"Abi sini makan martabaknya. Nanti keburu dingin"

"Ra, gue pinjem toiletnya ya. Udah gak tahan, perut gue mules", ucap Abi langsung masuk toilet sebelum Shera menjawab.

Jebless
(Suara pintu yang ditutup dengan keras)

"Iya, ada-ada aja", Shera geleng-geleng kepala melihat kelakuan ketua kelasnya itu. Lalu melanjutkan makan martabaknya.

"Aaaa", Shera melanjutkan menyuapi Leon. Dia membuka mulut dan memakannya sampai habis.

"Itu leher lo kenapa?", Fokus Leon teralihkan saat mengetahui ada yang memerah disana.

"Oh ini, eng digigit serangga", Shera gugup karena aura intimidasi Leon keluar.

"Jangan bohong!", gertak Leon.

"Iya digigit kok", ucapnya ragu.

"Digigit siapa?", Leon geram dengan jawaban Shera yang setengah-setengah.

"Digigit Varo", cicit Shera pelan.

Mendengar itu Leon menghela napas. "Kapan?"

"Tadi", jawabnya pelan seraya menunduk.

Leon menghela napas kembali.
"Sini gue hilangin", suara Leon mulai lembut.

"Emang lo bisa? Kata Varo nanti bisa hilang sendiri"

"Bisa kok. Sini!", Leon meminta Shera mendekat.

"Yaudah iya", ucap Shera patuh.

Akhirnya Shera mulai memperpendek jarak mereka.

"Sini!", Leon meminta Shera duduk di pahanya.

"Kok disitu?", Tanya Shera tak paham menunjuk paha Leon.

Second Life (Hiatus)Where stories live. Discover now