|5+5-5|

8.5K 837 28
                                    

Mohon apresiasinya 🙏
Jika kalian suka, kalian bisa memberikan bintang.
Kalian juga bisa komen.
Vote ✨ dan komen 💬 kalian sangat berpengaruh pada author. Tetapi tetaplah menjaga kesopanan. TERIMAKASIH
Dan mohon jangan menjadi silent readers. TERIMAKASIH SEKALI LAGI.

__________________

Suasana lapangan upacara terlihat mulai ramai. Disebabkan karena sang kepala sekolah yang tak tau jam kalau sedang di atas mimbar. Dan akhirnya setelah bersabar menunggu , upacara pun selesai barisan dibubarkan.

Semua murid bubar, ada yang langsung ke kantin, ada yang langsung ke kelas, dan ada yang ngadem di bawah pohon samping lapangan. Sedangkan anggota Alfadanzo memilih ke kantin. Sekarang mereka sedang menunggu makanan datang. Mereka menunggu dengan menyelipkan obrolan-obrolan ringan.

"Tumben gue belum liat pacar lo di kantin. Biasanya kan si Shera habis upacara langsung nyariin lo kesini", celetuk Kenzo membuat ketiga temannya memandang nya dengan berbagai ekspresi.

Dimulai dari Al yang mengangkat sebelah alisnya. David yang memutar mata malas dan Farid yang begitu antusias karena Kenzo mulai mengajaknya membicarakan orang.
Huftt dasar raja gibah.

"Iya, mungkin dia mulai nyerah kali sama Al. Kan dia selalu dicuekin sama Al", timpal Farid pertama kali.

'Masa iya sih?', batin Al.

"Lo tau Al, dimana Shera?", tanya Kenzo.

"Kenapa lo? Kangen sama dia?", tanya David lempeng.

Al yang mendengar perkataan David langsung mengarahkan pandangannya pada Kenzo.
Entah kenapa Al malah menatap tajam Kenzo, be like"berani lo suka sama pacar gue!!". Kenzo yang ditatap tajam Al hanya bisa meringis melihat tatapan itu.

------------------------------------------------+---+---+---++---+---+---+-----

"Hachiii!! Le, kayaknya ada yang ngomongin gue deh", adu nya pada Leon.

"Kayak apa aja, bukannya lo udah seringnya diomongin mereka diam-diam", jawab Leon seadanya. Memang benar Shera sudah sering jadi bahan omongan mereka (murid seantero sekolah).

"Le gue ngantuk, jangan ganggu gue", ucapnya gak nyambung.

"Siapa juga yang mau ganggu lo Ra", ucap Leon malas.

Dan ya sekarang mereka ada di UKS. Bukan karena sakit, tapi itu memang keinginan Shera, Leon hanya mengikuti. Katanya ngantuk, kalo tidur dikelas nanti malah badannya sakit semua. Sekarang Leon sedang main game di ponselnya dan Shera sedang tidur dengan salah satu tangannya menutupi muka.

Leon yang melihat itu, langsung mendekati Shera. Leon memindahkan tangan Shera yang menutupi mukanya. Dan terpampang jelas muka Shera saat sedang tidur.

Alis tebal, bulu mata panjang dan lentik, wajah mulus, dan bibir tipis berwarna cerry.
Pemandangan yang indah.

"Andai saja lo sukanya sama gue Ra. Gue gak bakal nyia-nyia in lo. Apa bener lo cuma nganggep gue teman?", Tanyanya sedih.

"Maaf Ra kalau gue punya rasa sama lo, tapi gue janji rasa ini gak bakal bikin pertemanan kita bubar. Gue janji Ra, gue janji", ucap Leon perlahan suaranya mulai mengecil.

"Salah gak sih kalau gue punya rasa sama lo?", tanyanya dengan nada sedih. Dan tanpa diketahui air matanya mulai menetes.

"Maaf", ucapnya lagi. Lalu meninggalkan Shera yang sedang tidur.

Dan sekarang Leon butuh waktu untuk sendiri, dia membutuhkan ketenangan untuk menjernihkan pikirannya yang kalut itu.

Waktu berlalu begitu cepat. Shera mulai terbangun. Dan jam menunjukkan pukul 11 siang. Perutnya mulai menuntut untuk diisi.

Second Life (Hiatus)Where stories live. Discover now