Chapter 1

4K 188 54
                                    

Disclaimer: Masashi Kishimoto

Cast: Itachi, Izumi,
Sasuke, Sakura.

.

.

.

Happy reading!

.

.

Keheningan melanda sebuah ruang makan mewah. Sudah menjadi tradisi dimana saat makan tidak boleh ada yang berbicara. Yah itulah aturan tak tertulis keluarga ini. Hanya ruang berisi lima orang anggota keluarga dengan seorang kakek tua beserta anak dan mantunya juga cucu laki-laki yang sudah menikah.

Uchiha

Keluarga tersohor penopang perekonomian Konoha empat puluh tahun terakhir. Sebenarnya bukan keluarga ini saja yang berkontribusi masih ada beberapa nama yang turut berjasa meski tidak bisa dipungkiri jasa Uchiha lah yang paling besar.

Konoha yang sekarang sangat berbeda dengan Konoha lima dekade lalu, sebuah negara miskin rentan dihancurkan negara lain. Meski keadaan sekarang sudah berubah seiring damainya dunia. Tidak ada perang dan pertikaian. Jikapun ada perang itu adalah perang dagang mengikuti globalisasi dimana perang mengangkat senjata bukan jamannya lagi.

Baiklah kita lupakan sejarah tidak penting itu dan kembali pada suasana hening Mansion Uchiha. Dibalik keheningan itu, Sang kepala keluarga memperhatikan anggota keluarganya yang belum menyelesaikan acara makan.

Dengusan pelan ia keluarkan melihat wajah datar anak dan cucunya. Madara heran mengapa anggota keluarganya berwajah datar untuk seorang laki-laki dan cantik untuk wanita dengan pembawaan anggun. Seolah itu takdir jujur dia sedikit bosan dengan keluarga ini. Berbeda dengan keluarga temannya yang penuh ekspresi.

"Apa ada yang menganggu pikiranmu tou-san?"

"Tidak!"

Madara menjawab datar pertanyaan anaknya, Fugaku. Ah! Kalau dipikir keluarganya tidak semembosankan itu masih ada cucunya yang lain. Saat kecil lucu dan polos begitu besar gemar membuatnya sakit kepala.

Jangan lupakan Obito dan Shisui meski bukan cucu kandung kedua orang itu yang sering mewarnai hari kelabunya. Mengingat kedua orang itu tatapan Madara beralih pada Itachi dengan tenangnya minum ocha. Disamping Itachi ada Izumi sedang mengobrol ringan bersama Milito meski kedua wanita itu duduk berhadapan terhalang meja makan besar.

"Itachi berapa usia pernikahanmu!" Pertanyaan Madara membuat suasana hening kembali.

"Tiga tahun jalan empat. Ada apa?" Itachi menjawab tenang pertanyaan sang kakek. Mengabaikan tatapan sebal ayah dan kakeknya.

"Selama itu dan kau bertanya ada apa? Itachi sebenarnya kau serius tidak dengan program hamil yang kau jalani. Bukankah kau sudah berjanji tahun ini akan memberikan kami cucu!" bentak Mikoto kesal anaknya terlalu menggampangkan hal ini.

Demi apapun Mikoto sangat mendambakan seorang cucu. Bukan hanya dirinya suami dan ayah mertuanya pun sama. Apalagi sebagian temannya sudah menjadi seorang nenek, ada juga yang sedang menantikan kehadiraan seorang cucu. Sedangkan dirinya tidak ada tanda memiliki cucu dalam waktu dekat.

"Kami sedang berusaha kaa-san! Kami sama-sama sibuk apalagi Itachi sedang mendapat proyek besar. Belum lagi keadaan rumah sakit butuh pengawasan ekstra!." Izumi lah yang menjawab melihat suaminya bersikap acuh tak acuh.

BittersweetWhere stories live. Discover now