Chapter 54 | Revealed A Truth

87 17 6
                                    

ओह! यह छवि हमारे सामग्री दिशानिर्देशों का पालन नहीं करती है। प्रकाशन जारी रखने के लिए, कृपया इसे हटा दें या कोई भिन्न छवि अपलोड करें।

CHERYL melempar buku diary Nila ke sembarang arah

ओह! यह छवि हमारे सामग्री दिशानिर्देशों का पालन नहीं करती है। प्रकाशन जारी रखने के लिए, कृपया इसे हटा दें या कोई भिन्न छवि अपलोड करें।

CHERYL melempar buku diary Nila ke sembarang arah. Ia menggeram kesal. Kesal pada dirinya sendiri. "Kakak kenapa gak bilang kalo kakak suka sama Chiko, sih?" gumamnya. Sulit dipercaya jika ketika umur Nila 11 tahun, ia menyukai laki-laki yang berumur 9 tahun.

Gadis itu mengacak rambutnya frustasi. Kenapa harus begini? Ia sudah tak kuat menahan tangis, matanya begitu panas. "Kak! Kenapa kakak gak pernah bilang sama aku?!" teriaknya yang suaranya langsung terendam oleh bantal. Ia terisak mengingat hal bodoh yang tidak ia sadari dari awal.

Harusnya Cheryl lebih peka terhadap lingkungannya. Alasan jelas kenapa kakaknya selalu gembira ketika Chiko main ke rumahnya. Karena ia menyukai Chiko. Laki-laki yang dulu juga sangat ia sayangi.

***

Cheryl berjalan ke sekolah dengan rasa yang berkecamuk. Senang, lega, kesal, cemas, marah, semuanya teraduk menjadi satu kesatuan. Tapi sebisa mungkin, ia tidak boleh terlihat sedih hanya karena membaca kebenaran di buku Nila. Ia tidak boleh menjauhi Chiko.

"CHERYL!"

Gadis itu meringis pelan mendengaar teriakan namanya. Suara demit, batinnya. Ia langsung berbalik dan seketika terlonjak ketika Karin yang sangat khawatir dan memeriksa tubuhnya. Membolak-balikkan, memastikan jika dirinya baik-baik saja. "Lo apaan, sih?" Cheryl menepis tangan Karin. Ia pusing jika dibolak-balik seperti itu.

"Lo gak apa-apa, kan?" tanya Karin.

"Over lo kumat lagi," celetuk Cheryl. "Jangan drama, deh, gue gak apa-apa," jawabnya.

"Gue bukannya drama, Ryl, gue cuma takut lo kenapa-napa!"

"Iya, Demit, makasih, ya udah khawatir sama gue," ujar Cheryl sambil tersenyum geli.

"Temen laknat lo! Udah dikhawatirin masih aja ngatain!" gerutu Karin.

"Gue gak minta dikhawatirin lo!" balas Cheryl sambil memeletkan lidahnya.

"Sialan lo!"

Cheryl terkekeh pelan.

"Gimana?" tanya Karin.

FAJAR √ [REVISI]जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें