bag 1. Kamu

1.1K 79 1
                                    

Assalamualaikum hehe. Pertama tama aku minta maaf bila ada kesalahan dalam penulisan.

|▪|▪|▪|▪|▪|

"Itu yang pake jaket cepat di buka."

Suara guru BK menggelegar ketika aku baru saja memasuki halaman sekolah. Beberapa anak yang menurut segera melepas jaket yang mereka gunakan. Sisanya memilih lari dan berakhir kejar kejaran dengan guru BK.

Ervan salah satunya, teman sekelasku yang cukup bandel itu kini sedang sibuk berlarian menghindari guru BK. Bu Endah, salah satu guru BK yang sudah berumur 56 tahun kini memegang punggungnya sakit sehabis mengejar Ervan yang sudah berlari sangat jauh.

"Anak anak jaman sekarang susah banget dikasik tau," omelnya. Lalu kembali menjaga pintu gerbang. Meneriaki anak anak yang masih mengenakan jaket.

"Bungaku."

Panggilan seseorang membuatku menoleh. Ternyata Fauzan berlari mendekatiku sambil menggenggam jaketnya. Begitu dekat denganku, dia langsung merangkulku. Aku segera melepas rangkulannya.

"Daneen mana?" tanyanya saat kamu berjalan di koridor sekolah. Beberapa anak yang lewat menyapa Fauzan dan Fauzan menyapa balik. Dia memang terkenal dengan keramahannya.

"Berangkat duluan, katanya ada rapat pramuka," jawabku.

"Pramuka mulu yang diurusin."

"Kenapa?"

Fauzan menoleh sebentar padaku lalu mengangkat bahunya. Dia meletakkan jaket yang dia genggam kedalam tasnya.

Belum sempat kami berdua memasuki kelas, bel masuk sudah berbunyi nyaring. Anak anak kini berlarian memasuki kelas masing masing. Beberapa lagi justru jalan santai termasuk kami berdua.

Begitu sampai di depan pintu kelas yang tertutup, aku dan Fauzan saling berpandangan. Fauzan membuka pintu pelan pelan, takut guru sudah memasuki kelas. Ternyata kelas tidak ada guru sama sekali.

Anak anak sibuk dengan urusan masing masing. Ada yang memasak kopi dibelakang kelas, menonton drama yang sengaja di setel di layar proyektor dengan sound keras, berdandan bareng bareng, tidur dengan kursi dijejer 3, main game dipojok belakang ataupun belajar (biasanya golongan ambis). Suasana nampak gaduh, untungnya kelas kami kedap suara.

"Buruan masuk jangan jadi pajangan."

Aku dan Fauzan kompak menoleh kebelakang. Ternyata Daneen datang sembari membawa buku. Fauzan yang melihatnya langsung tersenyum dan merentangkan tangannya berniat memeluk Daneen. Tapi Daneen buru buru mendorong wajah Fauzan hingga Fauzan mundur.

Fauzan hanya mendengus. "Gini ya, orang kangen diginiin."

"Yaelah, sok sok an kangen. Urusin noh bajunya yang keluar," kata Daneen sembari menunjuk baju Fauzan dengan dagunya. Fauzan tersenyum lalu memasukkan bajunya yang keluar kedalam celananya.

"Lagian kau 3 hari gak masuk seenak jidat," ujar Fauzan setelah menyelesaikan tugasnya. Daneen masuk sembari meletakkan bukunya keatas meja. Fauzan ikut ikutan masuk lalu duduk dibangku sebelah Daneen. Sedangkan aku kembali menutup buku lalu berjalan ke meja ku. Dibelakang meja Daneen dan Fauzan.

Bunga Anyelir [#2.SGS]Where stories live. Discover now