bag 13. Ervan

197 26 4
                                    

"Ayo lan buruan cepet kesini," teriak Ervan di atas puncak. Bulan sedikit berlari agar cepat sampai seperti Ervan dan Daneen. Sedangkan aku dibelakang Bulan bersama Fauzan.

Sesuai kata Ervan kemarin, hari ini kita akan menaiki tanjakan cinta. Yang dikenal dengan 'Sstt. jangan menoleh kebelakang." Mitosnya jangan menoleh kebelakang agar segera dapat jodoh.

"Sumpah kita udah kaya aktor aktris 5 cm ya. Aku pemeran utamanya," kata Ervan. Setelah kami semua berada di puncak tanjakan cinta.

"Idihh yang ada gak laku kalo kau pemeran utamanya yang jadi leader," ucap Daneen pedas.

"Yeee kalo kau juga aktrisnya juga gak bakal laku," balas Ervan.

Fauzan langsung menjitak kepala Ervan dan Daneen bergantian. "Udah gak usah ribut. Kalo kita semua yang main juga gak bakal laku," simpulnya final.

Ervan dan Daneen saling mengusap kepalanya. Jitakan Fauzan sepertinya gak main main.

"Tukaran mulu kalian, tak tendang kebawah lagi lama lama ya," kata Bulan.

"Gantunglah mimpi 5 cm didepan keningmu," ujarku mengikuti ucapan dalam film 5 cm. Sembari meletakkan jari telunjukku didepan keningku dengan jarak 5 cm.

"kita perlu kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya," kata Ervan.

"Mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya," lanjut Bulan.

"Leher yang akan lebih sering melihat ke atas," kata Daneen.

"Lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja," lanjutku.

"Hati yang akan bekerja lebih keras dari baja," ucap Fauzan.

Lalu kami semua sama sama diam. Saling menatap satu sama lain. "Kurang satu ajg," umpat Ervan. Segera Bulan menampol mulut Ervan. Ervan segera mengucap istighfar berkali kali.

"Tapi sumpah ini kaya 5 cm loh. Terus nanti ada yang saling suka diantara kita," kata Ervan. Sepertinya dia benar benar hapal jalan ceritanya film 5 cm.

"Siapa ya?" kata Daneen. "Yang jelas bukan aku," tambahnya.

"Tapi bukannya nanti di ending yang itu sama yang itu gak nikah ya. Malah nikah sama adiknya yang itu. Padahal yang itu sukanya sama yang itu," ujar Bulan. Kami semua cukup bingung dengan istilahnya yang itu dan itu.

"Bingungin lan," kataku.

"Tapi nanti ada kok yang itu sama yang itu ketemu lagi. Terus kaya muncul benih benih cinta," ujar Ervan. Dia mengangguk angguk.

Fauzan mengacak acak rambutnya semakin bingung. Dia nampak frustasi dengan kata itu. "Sumpah ya kalian bikin aku bingung. Astagfirullah."

"Kita hompimpa yuk," ajak Ervan.

"Ngapain?" tanyaku.

"Nanti yang samaan berarti jodohnya," ujarnya.

"Idih. Gak percaya begituan," kata Fauzan. "Tapi boleh juga hayuk," tambahnya.

Awalanya Aku, Daneen dan Bulan tidak mau melakukan hompimpa. Tapi karena paksaan Ervan dengan suaranya yang menyebalkan itu. Terpaksa kami mengabulkan permintaannya.

Bunga Anyelir [#2.SGS]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora