59 'Mianhae Tzuyu-ya'

794 82 11
                                    

Jungkook kini hanya bisa duduk merenung dilorong rumah sakit. Dia benar-benar tidak bisa memaafkan dirinya kali ini.

"Kookie, sudahlah. Ini bukan salahmu." Kata Seokjin sambil mengusap pundak Jungkook.

"Aku kehilangan satu hal yang berharga hyung. Aku melenyapkannya."

"Jangan salahkan dirimu sendiri." Kali ini Hoseok yang angkat bicara. "Bahkan kau juga tidak tahu apa-apa. Sekarang, kau harus tetap kuat demi Tzuyu. Dia membutuhkanmu."

"Aku bingung akan mengatakan apa pada Tzuyu nanti." Jelas Jungkook. Hatinya benar-benar campur aduk saat ini. Kalau saja dia tidak memberikan soda itu. Mungkin kejadian tidak akan seperti ini.

Saat ini Tzuyu masih belum sadarkan diri. Setelah dokter melakukan perwatan pada Tzuyu, kini mereka hanya tinggal menunggu Tzuyu sadar.

"Apa Tzuyu belum sadar? bagaimana keadaannya?" Tanya Sana bertubi-tubi. Dia baru saja datang bersama Taehyung saat ini.

"Bayi nya tidak bisa diselamatkan."

"Bayi? maksudmu?"

"Iya, anehnya aku tidak pernah menyadari itu. Bahkan Tzuyu. Mungkin dia terlalu sibuk dengan kasus Jin hyung waktu itu." Jungkook mengacak frustasi rambutnya. Keadaannya kacau. Benar-benar kacau.

"Jeongsan dan Jeongran aman bersama Seyeon kau jangan khawatir." Kata Juhyuk.

***

"Tzuyu, kapan kau akan bangun?" Semalaman Jungkook tidak tidur. Dia terus saja mengkhawatirkan Tzuyu. Bahkan dia tidak mendengarkan para hyung nya sama sekali.

Tangan Tzuyu perlahan mulai bergerak. Matanya mulai terbuka. "Oppa." Panggil Tzuyu dengan suara lirih. Air mata Jungkook jatuh begitu saja. Dia benar-benar tak tega melihat Tzuyu dengan keadaan seperti ini.

"Maafkan aku Tzuyu." Jungkook kali ini benar-benar menangis sejadi-jadinya. Ini pertama kalinya ia merasa kehilangan. "Aku melenyapkannya."

"Itu bukan kesalahanmu. Itu kesalahanku. Seharusnya aku bisa menyadari semuanya. Tidak apa-apa, aku yakin dia bahagia disana."

"Tapi tetap saja Tzuyu, aku tidak bisa memaafkan diriku sendiri. Aku sudah melenyapkan anakku sendiri."

"Jangan menangis oppa. Menangis tidak akan membuatnya kembali. Hal yang perlu kau lakukan adalah, doakan dia." Jelas Tzuyu. "Jika kau terus menangis seperti ini, aku juga akan sedih."

Tzuyu sebenarnya merasa sangat terpukul saat ini. Tapi karena dia melihat kondisi Jungkook saat ini, dia tidak memperlihatkan perasaan terpukulnya itu. Jungkook saat ini membutuhkannya untuk kembali bangkit. Kehilangan seorang anak memang menjadi kelemahan seorang ayah.

"Oppa." Panggilan Tzuyu itu malah membuat Jungkook tambah merasa bersalah. "Jangan menangis."

"Kenapa kau tidak marah padaku, kenapa?"

"Karena itu sudah rencana Tuhan oppa. Untuk apa aku marah padamu?"

***

Hari ini Tzuyu sudah boleh pulang setelah 2 hari dia berada dirumah sakit. Tak ada penyambutan apapun. Bahkan saat Tzuyu pulang, semua orang yang ada didorm malah memasang wajah sedih mereka.

"Apa tidak akan ada yang mengucapkan selamat datang padaku?" Tanya Tzuyu sambil memasang senyumnya. "Jangan memasang wajah sedih seperti itu. Biasanya kalian menyiapkan pesta penyambutan. Lalu kenapa sekarang tidak?"

"Aku bingung harus melakukan pesta penyambutan atau tidak. Satu sisi aku merasa sedih karena kau kehilangan bayimu. Tapi sisi lain, aku juga bahagia karena kau sudah pulang dari rumah sakit." Jelas Seokjin.

[Book#2] Hate Manager 2✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang