23 'Welcome Baby Jeon'

1.2K 103 5
                                    

Author POV

beberapa bulan kemudian...

Selama beberapa bulan terakhir ini, Jungkook sangat disibukan dengan aktivitas grupnya. Bahkan tak jarang Tzuyu juga ikut bersama mereka. Meski terkadang Jungkook melarangnya dengan alasan kehamilan Tzuyu yang sudah semakin membesar sekarang. Tapi, lagi-lagi Jungkook tidak bisa melarang Tzuyu karena Tzuyu terus saja bersikeras untuk ikut karena akhir-akhir ini rumah mereka selalu mendapat teror-teror aneh.

"Aku merindukan HaMin." Kata Tzuyu.

"Baru juga satu minggu yang lalu aku mengirimnya kerumah ibunya."

"Tzuyu, untuk saat ini saja. Jangan ikut Jungkook. Aku selalu dimarahi appa karena kau selalu ikut bersama kami." Omel Juhyuk. "Seyeon akan menjagamu. Tidak akan terjadi apa-apa."

"Tidak mau, pokoknya aku ingin ikut."

"Tzuyu, kau harus mendengarkan Juhyuk hyung. Kau tidak lihat perutmu sudah membesar? bagaimana kalau kau kenapa-kenapa?" Omel Seokjin.

"Aku selalu mengikuti kalian tapi aku masih baik-baik saja sampai sekarang. Aku lebih takut diam dirumah."

"Tzuyu, jangan keras kepala. Aku membiarkanmu ikut karena kehamilanmu belum terlalu besar. Tapi sekarang, Kehamilanmubsudah berjalan hampir 8 bulan dan kau masih saja ikut kami. Seyeon bisa menjagamu." Omel Juhyuk. Mungkin akan lebih sulit jika Tzuyu mengikuti mereka terus dengan keadaannya saat ini. Untung saja Tzuyu kali ini mau menurut pada Juhyuk dan mau diam dirumah bersama Seyeon.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
"Eonni, boleh aku minta sesuatu?"

"Kau sudah hamil besar tetap saja masih mengidam. Aku heran."

"Aku ingin masakan buatanmu."

"Ini sudah malam, sebaiknya kau tidur."

"Eonni."Rengek Tzuyu.

"Baiklah, aku akan memasak sesuatu untukmu."

"Kau harus belanja dulu. Sepertinya bahan-bahan dirumahku sudah habis."

"Aku tidak akan meninggalkanmu sendirian disini. Aku sudah berjanji pada Juhyuk untuk selalu bersamamu."

"Aku akan baik-baik saja. Oppa kan mengirimkan beberapa orang suruhannya untuk berjaga diluar. Eonni tenang saja."

Akhirnya Seyeon pergi untuk berbelanja bahan makanan di toserba dan meninggalkan Tzuyu sendirian. Tzuyu kini tengah asyik menonton TV. Namun, tiba-tiba saja listrik dirumahnya itu mati. Tzuyu langsung saja memegang ponselnya agar jika terjadi sesuatu padanya, dia bisa menelpon Seyeon.

"Halo? apa ada orang?" Tanya Tzuyu. Keadaan dirumahnya benar-benar gelap. Dia tak bisa mencari pintu keluarnya. Dia langsung saja menyalakan senter di ponselnya dan berjalan keluar. Namun Tiba-tiba ada yang menusuk perutnya dengan pisau. Sepersekian detik Tzuyu diam. Namun didetik berikutnya dia langsung mengerang kesakitan sambil memegang perutnya itu.

"Da-darah?" Kata Tzuyu saat melihat tangannya sudah ternodai oleh darahnya sendiri.

"Ka-kau si-siapa?"

"Kau tidak ingat? Lisa, aku Lisa."

"Ke-ke-na-pa, K-kau me-lakukan ini?" Tanya Tzuyu dengan terbata-bata menahan rasa sakitnya.

"Aku melakukannya, karena aku masih tidak terima dengan kebahagiaan kalian berdua. Oh iya, anggap saja ini sebagai ucapan terimakasihku karena kau membantuku untuk kembali kedalam grupku. Baby Jeon, maaf karena sepertinya kau tidak akan menghirup udara dunia ini."

Lisa meninggalakan Tzuyu yang sekarang sedang berusaha untuk meraih ponselnya.

Tzuyu meyakinkan dirinya untuk tidak panik. Yang harus dia lakukan saat ini adalah menelpon siapapun yang bisa menolongnya dengan cepat. Namun, Seyeon malah meninggalkan ponselnya dirumah. Dia akhirnya memilih untuk menelpon nomor Jungkook meski dia tahu kalau Jungkook saat ini mungkin sedang menghadiri Variety Show.

[Book#2] Hate Manager 2✔Место, где живут истории. Откройте их для себя