[Book#2] Hate Manager 2✔

30 'Appa'

Tzuyu POV
Beberapa tahun berlalu....

Kini Jeongsan sudah menginjak usia 3 tahun. Dia sudah tumbuh menjadi malaikat kecil yang benar-benar lucu. Saat ini dia sudah lancar berjalan, hanya saja dia masih belum lancar dalam berbicara. Oh iya, soal Nayeon dan juga Seokjin oppa, mereka kini sedang menunggu kelahiran bayi mereka. Sedangkan yang lainnya, masih betah dengan status mereka saat ini karena mereka tak ingin sangat repot seperti Seokjin oppa yang mengurus Nayeon yang semakin manja.

"Eomma, Atu mau tutu." Kata Jeongsan saat aku sedang mencuci piring. Kebiasaannya sebelum tidur benar-benar sama dengan Jungkook. Dia tidak bisa tidur jika belum minum susu.

"Tunggu ya, eomma harus mencuci piring dulu. Minta appa untuk membuatkannya." Jeongsan langsung saja berlari menuju Jungkook. Dan aku melanjutkan pekerjaanku. Beberapa menit kemudian, Jungkook datang dengan rambutnya yang berantakan dan wajah kesalnya. Aku bisa menebak kalau Jeongsan membangunkannya.

"Ini perbuatan anakmu." Kata Jungkook. Namun Jeongsan berhasil menghilangkan semua kekesalan Jungkook dengan cara menyentuh hidungnya.

"Appa tampan." Kata Jeongsan sambil tertawa lepas. Bahkan tubuhnya hampir jatuh kebelakang dan membuat Jungkook memegang punggung Jeongsan agar tidak jatuh.

"Nanti kau bisa jatuh Jeongsan. Jangan banyak tingkah."Kata Jungkook. Namun Jeongsan malah terus tertawa karena Jungkook yang makin kesal. Ini selalu terjadi jika Jeongsan membangunkan appa nya itu.

"Baiklah, sekarang kita harus kekamar. Kau harus cepat tidur." Kataku sambil mengambil Jeongsan dari gendongan Jungkook. Jeongsan sudah tidur terpisah dengan kami karena Jungkook ingin Jeongsan jadi anak yang pemberani dengan tidur dikamarnya sendiri.

Jeongsan saat ini sedang meminum susunya. Dia selalu seperti ini jika ingin tidur. Sebenarnya aku agak kesulitan jika Jeongsan tidur dikamar terpisah karena Jeongsan masih sangat kecil dan juga dia bisa tidur jika aku ada disampingnya.

"Kau hanya membuatkannya. Tapi tidak denganku." Kata Jungkook sambil mengerucutkan bibirnya. Penampilan kini sudah rapi lagi.

"Susunya ada di meja makan." Kataku. "Kau sudah besar jadi kau harus mengambilnya sendiri." Lanjutku.