32

3.9K 404 9
                                    

Varrel tidak pulang. Dia tidak mau menghabiskan waktu lebih banyak untuk marah kepada Neira karena menyembunyikan penyakitnya. Dia sudah cukup mendapatkan penjelasan dari Fitri mengenai penjelasan penyakit Neira.

Perempuan itu sakit sudah lama. Ginjal katanya. Efek dari kebanyakan bergaul malam hari dengan mabuk-mabukkan dan juga mengonsumsi obat-obatan. Belum lagi satu ginjal Neira ternyata sudah tidak ada. Entah karena apa, Varrel tidak ingin tahu lebih lanjut.

Baru saja kemarin dia memutuskan akan memulai kembali hubungannya dengan Neira dengan cara yang lebih baik. Tapi perempuan itu malah meninggalkannya. Tanpa menjelaskan terlebih dahulu masalah sebenarnya delapan tahun yang lalu.

Pada akhirnya, Fitri mengetahui kejadian delapan tahun yang lalu dari mulut adiknya sendiri ketika Varrel mengatakan tidak ingin pulang. Pria itu menceritakan bagaimana dia bisa sampai ke titik ini.

Ketika akhirnya Varrel sudah mendapatkan pekerjaan menjanjikan, semua dikarenakan Priscilla dan berhubungan dengan Neira. Fitri marah besar kepadanya, dan mengatakan Varrel tidak pantas untuk Neira juga berbagai macam kata-kata kasar yang akhirnya Varrel terima dengan sabar.

Dia brengsek. Sangat brengsek karena tidak menyadari Neira sakit keras ketika mereka bersama kemarin. Seandainya Varrel bisa kembali ke delapan tahun lalu, dia akan dengan sangat rela kembali kesana dan tidak mengambil semua kesempatan ini.

Varrel rela kok menjadi bawahan Neira selamanya asal perempuan itu masih ada di sini bersamanya. Mengatakan kepada Neira kalau ternyata minuman keras itu benar-benar tidak baik untuk kesehatan. Menjelaskan kepada Neira kalau kekayaan itu bukanlah hal yang penting selama mereka bisa saling mengerti.

Eh? Dia ngelantur lagi sepertinya.

Sandy yang kebetulan datang menjenguk Varrel kemudian menghampiri pria itu ketika mereka berada di balkon apartement Varrel.

"Gue dapet semua ini, nyawa orang yang gue korbanin..."

Sandy menggelengkan kepalanya, "Umur, Rel. Gak ada yang tau..."

Varrel menganggukkan kepalanya, "Tapi paling gak ada---"

"Halah, lo aja emang gak peka. Semua nyadar sikap dia mendadak beda, kayak bukan Neira yang biasanya..." Sandy tahu dia mengatakan hal yang salah tapi tetap dia lakukan dan kemudian menyikut lengan sahabatnya, "Inget dulu, eh?"

Kembali Varrel menganggukkan kepalanya. Dengan berat pria itu mencoba ikut bersandar pada balkon apartemennya dan kemudian menghela nafas panjang. "Gue kangen balapan. Pengen balik sekolah. Pengen main sama kalian. Pengen kumpul lagi sambil makan mi ayam..."

"Positif banget..." Sandy melirik dengan santai, "Inget bejatnya dulu gimana..."

"Ck..." Varrel menggelengkan kepalanya, "Masa lalu..."

"Lo yang ngajarin Ariesta, gue sama Megan suka mainin anak cewek. Inget? Tiba-tiba mabok nyampe rumah Ariesta terus akhirnya kita tahu lo tukang main gila..."

Oh, Varrel ingat benar dia pulang ke rumah Ariesta dalam keadaan mabuk dan kemudian meracau gila di sana. Akhirnya ketiga sahabatnya itu tahu bagaimana perangai aslinya. Sampai akhirnya Varrel mengadakan acara kecil-kecilan dan berakhir dengan ketiga sahabatnya ini ketularan mencoba minuman keras. Parahnya lagi mereka malah ikut ternoda suka main perempuan.

"Gila, sih. Rel, lo dulu salah jalan banget..."

Pria itu menaikkan kedua alisnya setuju. "Cepet banget gue tobat..."

Sandy menganggukan kepalanya setuju. "Semua karena Megan. Sejak ketahuan kawin karena buntingin anak orang, pada tobat kita..."

Varrel menghela nafas. "Gara-gara gue juga, sih..."

"Iya. Tiket liburan bawa petaka lo..." Sandy terkekeh kemudian membalikkan badannya dan ikut bersandar. Dia menoleh kepada Varrel yang tampak berpikir lebih panjang. "Lo dulu kenapa kayak gitu, Rel?"

"Lo dulu kenapa ngikutin gue, sih?" Tanya Varrel dengan sinis, dia melirik tajam kepada Sandy dan mengedikkan bahu

Dulu, seingat Sandy, hanya ada dirinya dan Ariesta di lingkungan pergaulan mereka. Ketika akhirnya Febi berhasil menjadi pacar Varrel barulah mereka bertiga dekat. Lalu kemudian Varrel putus dan mereka agak merenggang. Karena Ariesta yang sering liburan keluarga, membuat Sandy sering menghabiskan waktunya dengan Varrel. Megan? Oh awalnya mereka hanya satu kelas tapi menjadi dekat karena hobi motor mereka yang sama.

"Coba lo gak ngikutin gue, San. Masih perjaka kali, lo..."

Sandy mengerutkan keningnya. Varrel terdengar merasa bersalah untuk hal yang satu itu. Tapi dia baik-baik saja. Memangnya dia anak perempuan apa?

"Megan gak mungkin kawin muda. Udah kerja di perminyakan pasti..."

Sandy menghela nafas saja. Oke, memang sih Varrel ini ketua yang brengsek dan merusak jiwa agak polos Ariesta dan juga jiwa polos dirinya juga Megan. Tapi Varrel ini sahabat yang setia. Selalu ada jika mereka kesusahan.

Varrel mendesah pelan, "Ariesta..."

"Ariesta udah soak duluan sebelum kenal lo, gak usah disebut..." hibur pria itu dan membuat Varrel terkekeh, "Rel, semua ada hikmahnya. Lo jangan mellow kelamaan, gue jijik soalnya. Gue khawatir kalo gue tinggalin, lo bunuh diri lagi..."

"Gak lah..." Varrel menghela bafas pelan, "Cuma gue masih gak percaya, Neira udah gak ada..."

Sandy kembali diam dan menunggu Varrel untuk bicara. Penting untuk dirinya menunggu Varrel mengatakan semua keresahan hatinya karena pria itu pasti tertekan tanpa sadar

"Dia tau apa yang gue, Aaron sama Priscilla lakuin. Gue belom bilang kalo gue nolak pada akhirnya karena gue males sama sikap bodo amat, Neira..." Varrel menghela nafas dan menatap Sandy, "Bucin juga ya, gue?"

"Iya..." Sandy menjawab dengan pelan lalu tersenyum

"Saking sayangnya gue sampe gak sadar gitu, ya?"

"Hm..."

"I lost her..."

Sandy menegakkan tubuhnya. Memilih untuk memasukkan kedua tangannya ke saku celana dan kemudian menatap tajam pria itu. "Iya. Rel..." Sandy menghela nafas dengan pelan, "Lo sama Neira gak memulai apa-apa kemaren..."

Varrel ikut menegakkan tubuhnya. Menarik nafas dengan susah payah kemudian menatap sahabatnya itu.

"Lo sayang sama dia. Lo cuma perlu ngaku kalo lo sayang sama Neira..." Sandy mencoba tersenyum kembali, "And you'll be fine..."

SSWhere stories live. Discover now