Reizen V - Weldron Forest 2 : Part 1

2.2K 70 6
                                    

Hey guys! i'm back! *drolling*

Ehehe, well di sini bakal ada reveal masa lalu sedikit yang pastinya ada hubungannya sama cerita kedepannya :D

Hope you enjoy! Vomment please!

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Langit sudah sepenuhnya berubah menjadi hitam pekat. Suhu pun kian menurun. Kami menunggu sekitar 15 menit di depan benteng sampai akhirnya Téchoun muncul dengan kuda abu - abunya. Kami segera naik ke atas pelana dan mengikuti kuda abu - abu Téchoun yang melewati jalan - jalan kecil yang jarang dilalui kebanyakan orang. Ketika kami sampai di gerbang besar barat, para penjaga gerbang tidak perlu disuruh langsung membukakan gerbang kecil gading.

Kami segera melewati gerbang kecil yang dipimpin oleh Téchoun dan gerbang lansung menutup dibelakang kami. Pemandangan sudah berubah menjadi hitam tanpa apa sedikit pun cahaya yang terlihat selain cahaya yang dipantulkan sang rembulan. Tak jauh dari gerbang besar barat, duduk seorang bermata hijau diatas kuda hitam kekar. Téchoun segera menghampirinya.

" Zurgré! Bukankah kau bilang tidak bisa ikut?"

" Dan kehilangan semua hal yang mungkin tidak akan membosankan ini? Oh! Jangan harap! Aku tidak peduli dengan kata - kata kakek - kakek itu." Zurgré lalu menunggangi kudanya melewati Téchoun dan berhenti tepat di depan Kítrino. " Maaf Your higness, selama perjalanan ini aku tidak akan menganggapmu sebagai pangeran yang harus kulindungi dalam misi. Hanya seorang teman perjalanan. Jadi, maaf kalau aku akan memanggilmu hanya dengan nama."

" Tidak masalah. Aku juga tidak suka diperlakukan berlebihan. Lakukan saja seperti biasanya. Mohon bantuannya." Kítrino mengulurkan tangannya.

Sejenak Zurgré hanya memandang tangan Kítrino. Tapi, akhirnya dia membalas uluran itu. " Ya." dia segera menarik kembali tangannya. Lalu melambai kearahku dan Gin. " Salam kenal untuk yang disana." Dan dia kembali membalikkan kudanya kearah Téchoun.

Perjalanan kali ini dipimpin oleh Zurgré sementara Téchoun berada di paling belakang bersama Gin. Seperti yang sudah kuperkirakan. Gin sudah akrab dengan Téchoun. Mereka berdua ditambah Kítrino sudah mulai bercanda. Aku tidak tertarik, jadi aku memacu sedikit kudaku didepan mereka tapi tidak juga dekat dengan Zurgré. Menurutku dia orang yang lebih tidak tertarik dengan candaan orang dibelakang dari pada aku. Dia hanya memandang kosong langit tak berbintang. Aku juga tidak berniat untuk mengajaknya berbicara. Sehingga aku hanya duduk di pelana sambil mengelus - elus si burung hitam. Algant yang berjalan disampingku juga terkadang aku garuk - garuk lehernya. Kami sudah sampai diperbatasan pegunungan.

" Kita istirahat disini malam ini." Zurgré menghentikan kudanya dan turun dari pelananya.

Aku dan yang lain hanya mengikutinya. Kami sudah membagi membagi tugas. Aku menambatkan para kuda sementara Zurgré dan Kítrino mencari ranting - ranting kecil. Gin dan Téchoun menyiapkan sesuatu yang bisa dimakan dan hangat. Algant duduk di dekat para kuda. Sementara si burung hitam tetap dipundakku. Biasanya dia sudah pindah ke atas kepala kudaku. Setelah aku selesai menambatkan para kuda, aku kembali ke tempat Gin dan Téchoun. Zurgré dan Kítrino juga sudah kembali sambil membawa setumpuk ranting. Mereka segera menumpuk semua ranting - ranting kering itu sehingga menjadi tumpukan besar. Tanpa disuruh pun aku sudah mulai menyalakan api. Aku tahu Téchoun memandangku dari balik badanku. Tapi dia tidak berkata apa - apa. Dia kembali ke pekerjaannya dengan Gin.

Gin membuat minuman hangat berwarna hijau pekat dan memberikannya pada yang lain. Entah apa itu, aku langsung meneguknya begitu saja. Yang lain juga sama saja, langsung meneguknya karena kedinginan.

Elemetal ForéaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang