Reizen III - Weldron Forest : Part 1

2.4K 73 0
                                    

Padahal saat ini sedang pertengahan musim panas, tapi anehnya, udara malam terasa sedingin es. Mantel yang kugunakan kurang tebal untuk menahan hawa dingin. Kami berjalan lambat meninggalkan kota.Burung hitam yang diberikan Borcuse sudah terbang sejak awal kami meninggalkan kota.Gin meyakinkanku bahwa burung itu tidak akan pergi. Sebenarnya aku tidak terlalu peduli pada apakah burung itu akan kembali atau tidak atau informasi tentang orang berpakaian hitam dengan tattoo diwajah itu atau bahkan 'mereka'. Yang terpenting, aku tidak membuat lebih banyak orang lagi yang menderita karenaku. Itu sudah cukup.

Badanku sudah mulai menggigil dan gigiku sudah bergemelutuk sedari tadi. Gin juga tidak lebih merasa hangat dari pada aku. Kami berjalan dalam diam. Harusnya kami tidak meninggalkan kota pada malam hari. Karna suhu meningkat drastis saat malam hari. Kami mengikuti satu - satunya jalan setapak. Jalan setapak ini - menurut peta - akan membawa kami langsung menuju ke kota Aéra. Menembus hutan Weldron pada malam tanpa bulan seperti ini sebenarnya bukan gagasan yang bagus. Hewan - hewan seperti Lýkrízos, yang bersembunyi dalam kegelapan dapat menerjang kami kapan saja.

Jam demi jam berlalu. Sudah lewat tengah malam saat kami tiba di sebuah padang rumput di kaki pegunungan Arcturus yang menjulang tinggi membelah kegelapan langit. Bulan memberikan sedikit cahaya yang akhirnya bisa sedikit terlihat setelah menembus gumpalan - gumpalan awan yang menghalangi cahaya mereka. Aku mendongak ke atas untuk melihat puncak dari pegunungan yang menjulang ini, tapi puncaknya menjulang terlalu tinggi hingga tidak terlihat.kami jalan melewati padang rumput ini. Aku berhenti dipepohonan kecil di tengah padang rumput. Ada sungai kecil tak jauh dari pepohonan kecil itu.

" Kita istirahat disini sampai pagi tiba." akhirnya aku memutuskan.

" Baiklah. Tapi bukankah berbahaya kalau kita kemah di padang terbuka dengan pepohonan kecil begini? " tanya Gin.

" Tidak. Justru karena di padang rumput seperti ini kita akan bisa segera melihat musuh yang mendekat. Kalau berkemah di hutan Weldron, akan ada terlalu banyak celah bagi hewan - hewan buas itu untuk menyerang kita. Terlebih aku tidak suka mendaki pegunungan Arcturus dimana sarang Lýkrízos berada." jelasku sambil turun dari pelana dan menambakan kuda hitam itu di pohon dekat sungai kecil agar bisa segera istirahat dan merumput.

Tak lama kemudian bayangan hitam muncul dilangit. Aku segera mendongak keatas. Ternyata itu hanya si burung hitam. Dia terbang rendah lalu hinggap di pundakku." Sudah kubilang, dia akan kembali kan?" kata Gin sambil tersenyum penuh kemenangan.

Aku tidak menanggapinya dan memeriksa kantong pelana kudaku. Kantong itu berisi kantung tidur dan perlengkapan untuk perjalanan jauh lainnya. Nampaknya Borcuse sudah menduga hal ini akan terjadi. Dia sudah menyiapkannya untukku. Tidak kusangka seorang dengan tampang sangar dan gaya bicara yang kasar itu begitu baik padaku atau pun Gin. Aku membawa perlengkapan seperlunya ke dekat pepohonan yang tak jauh dari tempat para kuda minum dan merumput.

Gin sudah mencari ranting - ranting kering untuk membuat api unggun kecil. Tapi satu masalahnya; bagaimana membuat api saat angin gunung berhembus kencang seperti ini? Aku dan Gin sama - sama memandang tumpukan ranting - ranting kering itu. Lalu Gin mengalihkan perhatiannya untuk kembali ke kantung pelana kudanya. Sepertinya dia tidak punya ide juga.

Aku menyentuh dan tetap memandang ranting itu untuk beberapa saat. Berharap api muncul seketika. Yah, itu hanya harapan konyol. Aku meninggalkan tumpukan ranting itu dan memeriksa kembali kantong pelana apa ada benda yang dipakai untuk membuat api. Tapi, aku mencium bau sesuatu terbakar. Aku segera memalingkan wajah kearah tumpukan ranting itu. Dan ranting itu benar - benar terbakar. Walau dengan api kecil. Tapi dengan cepat api kecil itu menjalar ke ranting - ranting kering itu hingga api unggun kecil terbuat. Entah dari mana api kecil itu muncul.

Elemetal ForéaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang