9. Jatuh Cinta

2.2K 184 45
                                    

Konsekuensi jatuh cinta adalah harus siap patah hati.
***

Seperti yang sudah di rencanakan. Kini Acara Bazar sekolah yang di adakan dalam rangka menyambut tahun baru hijriyah pun berlangsung. Dan ada banyak sekali stand Bazar yang memenuhi lapangan sekolah. Salah satunya adalah FoodStand milik Zhafran dan teman-temannya.

"Udah sana. Lo keliling nemenin Clarista." Ucap Dinda sembari menyenggol bahu Zhafran. Zhafran mendengus. Sejak kejadian di danau itu. Dinda selalu saja menggodanya.

"Bawel." Dengusnya.

"Keburu Clarista di tikung bang Rendra. Tau rasa deh." Lanjut Dinda. Zhafran menghela nafasnya.

"Iya-iya.. yaudah. Gue susul Clarista dulu." Ucap Zhafran lalu berlari menyusul Clarista yang tengah membawa penampan dengan berbagai macam makanan di sana untuk di tawarkan kepada pengunjung Bazar.

"Sini gue bawain."

"Eh??" Clarista terkejut saat tiba-tiba Zhafran sudah berada di hadapannya dan merebut penampan yang ada di tangannya.

"Ah.. lo pasti capek kan? Karna gue temen yang baik. Maka gue siap bantuin lo." Ucap Zhafran yang membuat Clarista tertawa.

"Kenapa nggak dari tadi coba." Ucapnya yang membuat Zhafran tersenyum. Lalu mereka berjalan bersama menawarkan makanan yang mereka jual.

"Maafin gue ya Ris." Ucap Zhafran secara tiba-tiba membuat dahi Clarista mengkerut.

"Maaf kenapa? Emang lo punya salah ya sama gue?"

Zhafran menghela nafasnya saat mendengar pertanyaan Clarista. Bahkan ia tidak tau harus memulai dari mana. Ia takut salah. Ia juga takut menyinggung perasaan perempuan baik di dekatnya ini. Tapi ia juga tidak bisa membohongi perasaannya.

"Malah bengong."

"Gue bingung." Jawab Zhafran yang membuat dahi Clarista semakin berkerut.

"Lo pernah suka sama seseorang?atau mungkin lebih tepatnya jatuh cinta." Tanya Zhafran yang langsung membuat Clarista tercekat.

Jatuh cinta? Bahkan Clarista sendiri pun tidak tau seperti apa itu jatuh cinta? Hatinya bertanya-tanya. Apakah jatuh cinta itu seperti saat jantungnya selalu berdebar-debar saat ia di dekat seseorang? Apakah jatuh cinta itu saat ia selalu memikirkan orang yang sama setiap saat? Diam-diam Clarista menghela nafasnya. Ia terlalu kaku untuk hal ini. Ia belum pernah merasa seperti ini di dekat siapapun. Yang jelas ia merasakan sesuatu yang aneh pada dirinya saat ia berada di dekat laki-laki yang ada di dekatnya ini. Apakah seperti ini bisa di katakan bahwa ia tengah jatuh cinta?

Clarista menggeleng. "Mungkin terlalu aneh. Tapi gue sendiri pun masih nggak bisa bedain antara suka biasa dengan suka karena jatuh cinta." Jawab Clarista dan Zhafran pun mengangguk.

"Kenapa?" Tanya Clarista lagi. Sedangkan Zhafran malah menggelengkan kepalanya.

"Lo pernah ngerasain detak jantung lo berdetak lebih cepet saat lo deket seseorang? Dan setiap saat tanpa lo sadari lo terus mikirin orang itu.?" Tanya Zhafran tiba-tiba. Sementara Clarista terdiam. Ia ingin megiyakan pertanyaan Zhafran. Tapi ia juga ragu.

"Emang kenapa sih?" Alih-alih menjawab Clarista malah memilih untuk bertanya.

Dan lagi-lagi Zhafran di landa dilema. Ia tidak tau apakah ia harus berterus terang dengan Clarista atau tidak.

"Gue lagi suka sama seseorang." Ucap Zhafran yang tanpa sadar membuat Clarista menahan nafasnya.

"Tapi gue bohong sama dia." Lanjut Zhafran dan Clarista masih terdiam.

Hexagon LoveWhere stories live. Discover now