6. Friendzone

2.4K 175 3
                                    

Clarista bersama Adinda tengah tertawa sembari berjalan menuju kantin. Sebenarnya tidak ada yang lucu di antara mereka. Tapi entahlah, mereka tetap saja tertawa.

Mereka berjalan memasuki kantin sekolah saat sebuah suara memanggil nama mereka berdua.

"Dinda.. Claristaa.. sini." Baik Dinda maupun Clarista pun menoleh mencari sumber suara.

Adinda mengernyitkan dahinya saat melihat Zhafran tengah duduk bersama Aurel. Namun belum sempat ia berpikir. Tangannya sudah di seret oleh Clarista menuju meja Zhafran dan Aurel.

"Apa lihat-lihat?" Zhafran mengangkat kedua alisnya sembari menatap Adinda.

"Siapa juga yang lihatin elo?? Jangan kepedean. Nggak baik buat kesehatan." Jawab Adinda lalu mendudukkan badannya di samping kanan Aurel. Sementara Clarista duduk di samping kiri Aurel.

"Tumben sendiri kak?" Tanya Clarista pada Aurel.

"Ya Ampun Ris.. lo nggak lihat manusia di depan gue ini?" Tanya Aurel menunjuk Zhafran sementara Clarista dan Adinda kompak terkikik.

"Dia mah makhluk astral kak. Mana kelihatan." Sahut Dinda.

"Astagfirullah. Jahatnya..." keluh Zhafran seolah-olah teraniaya.

"Ya kan.. biasanya kakak sama Kak Rama dan Bang Rendra. Nah ini.. tumben-tumbenan sama Zhafran." Ucap Clarista lagi.

Aurel tersenyum.
"Mereka nanti nyusul kesini." Jawabnya.

"Zhafran.. pesenin makan dong.." ucap Dinda tiba-tiba yang membuat Zhafran memutar matanya.

"Males ah." Jawabnya yang langsung membuat Dinda mengerucutkan bibinya.

"Eh.. apa-apantuh bibirnya monyong gitu. Minta di cium??" Ucap suara di balik tubuh Zhafran. Membuat Dinda mendelik.

"Apaan sih bang??.. cium-cium.. cium nih sepatu gue." Ucap Dinda galak pada Rendra yang baru saja datang. Dan hal itu membuat yang ada di sana tertawa termasuk Rama yang juga baru datang.

"Yaudah. Biar gue aja yang pesan makan. Dinda mau makan apa?"

"Eh...??" Dinta terkejut saat mendapat tawaran dari Rama.

"Biar Dinda pesen sendiri aja kak." Jawabnya tidak enak hati.

"Dia sukanya bakso kak." Sahut Zhafran.

"Oke. Dinda.. bakso, kalo Clarista?"

"Samain aja kak." Jawab Clarista.

"Lo nggak tawarin gue Ram?" Tanya Rendra.

"Untuk lo. Pesen sendiri." Ucap Rama lalu melenggang pergi. Sementara yang lainnya terkikik.

"Kampret tuh orang!!" Gerutu Rendra.
***

Dan sekarang posisi duduk mereka adalah Dinda yang berhadapan dengan Rendra, Aurel yang berhadapan dengan Zhafran dan Clarista yang berhadapan dengan Rama.

Mereka semua makan dalam keheningan sampai suara Rendra terdengar memecahkan kesunyian itu.

"Ram.. acara bakti sosial di sekolah kita jadinya kapan?" Tanya Rendra.

Namun belum sempat Rama menjawab. Clarista sudah menyahuti dengan pertanyaan.

"Sekolah kita mau ada bakti sosial?"

Rama mengelap bibirnya denga  tissu sebelum ia menjawab.

"Iya.. untuk acara menyambut tahun baru hijriah. Anggota Rohis sekolah kita mau ngadain bazar sekaligus bakti sosial untuk panti asuhan." Jawab Rama.

Hexagon LoveWhere stories live. Discover now