38. BOLA KRISTAL AJAIB

546 50 2
                                    

Coraline terlihat bersiap dengan pedang kecilnya saat barusan Gerald membahas perihal Wyvern. Bagaimana mungkin ia mengetahui jika Ralie bisa berkomunikasi dengan Wyvern? Padahal Ralie tidak pernah sekalipun memberitahu perihal ini pada siapapun.

"Aku juga tau jika kau bukan Coraline, kau Olivia, 'kan? Seorang gadis yang ..."

Ralie menodongkan pedangnya tepat di leher Gerald. "Apa yang kau inginkan? Kau ingin membongkar semuanya dihadapan banyak orang?"

Gerald terkekeh dan menjauhkan ujung tajam pedang Ralie. "Aku tidak akan melukaimu. Aku hanya ingin menawarkan bantuan padamu."

Ralie terlihat sedikit waspada sembari menelan ludahnya cepat. "Bantuan? Aku tidak akan tertipu olehmu. Kau tangan kanan Killian saat ini. Besar kemungkinan kau akan membongkar rahasia ini padanya."

Pria itu membuang pedangnya karena sungguh ia tidak ingin menyakiti Coraline. "Aku telah berjanji padamu untuk tidak membongkar rahasiamu, sekalipun kepada Ratu Camila."

Pria itu mendekati Ralie perlahan. "Kau ingin kembali ke asalmu, 'kan?" Tanya Gerald yang berhasil membuat Ralie merinding. "Aku bisa membantumu tanpa perlu mengikuti keinginan Tuan Philip atau Lorath."

Gerald masih berusaha menyakinkan Ralie. "Mereka sama sekali tidak peduli padamu. Bahkan Caspian, apa kau pikir pria itu peduli dengan keselamatanmu?"

Pria itu terkekeh. "Jawabannya tidak! Caspian hanya peduli pada raga Coraline. Ia hanya tidak ingin tubuh yang kau tempati ini terluka karena kecerobohanmu."

Langkah kaki Gerald melangkah mengelilingi Ralie. "Tuan Philip berasal dari Witchelm dan sejatinya dia membenci Raja George karena Raja sebelumnya memaksanya untuk bekerja di istana padahal ia ingin menghabiskan masa tuanya di Witchelm."

"Tuan Lorath, kaum Elf itu sangat licik. Ia telah membuat kesepakatan pada Coraline sebelumnya. Jika seandainya Coraline berhasil menjadi Ratu di negeri ini. Maka ia harus membebaskan wilayah Witchelm tanpa syarat dan mendukung penuh atas kemerdekaan wilayah mereka."

"Semua orang akan bersorak dan memuji kehebatan Coraline karena gadis itu berhasil membuat Wyvern mati. Lantas kau akan mendapatkan apa? hanya rasa lelah yang kau dapatkan."

"Lagipula, masih ada satu rahasia yang Tuan Philip dan Lorath sembunyikan darimu. Perihal jiwamu yang kapan saja bisa melemah dan mati," ujar Gerald semakin membuat Olivia tidak percaya.

Gerald menatap lekat Ralie. "Apa kau pikir selepas Wyvern mati. Kau bisa langsung kembali dengan begitu mudah ke asalmu?" Tanya Gerald sembari terkekeh. "Kau tidak akan semudah itu kembali, Nona Olivia. Berbeda dengan Wyvern yang secara terang-terangan memberikanmu bantuan tanpa syarat apapun."

Ralie terlihat begitu terkejut mendengar penjelasan Gerald. Pedang yang sedari ia genggam bahkan sudah terjatuh ke tanah.

"Semua orang hanya mempedulikan Coraline dan bukan dirimu. Mereka mengkhawatirkan Coraline dan bukan dirimu," ujar Gerald berusaha menghasut pikiran Olivia. Ia lalu sedikit merapikan anak rambut Ralie dan berhasil mendapatkan tatapan tak suka dari gadis itu.

Tangan Ralie menghempaskan tangan Gerald dari rambutnya. "Aku tidak akan mempercayaimu. Aku tau kau hanya sedang berusaha untuk menghasutku, 'kan?"

Tapi Gerald terlihat tertawa. "Pikirkan baik-baik, Nona Olivia. Terlebih pada Caspian. Ia menyelamatkanmu karena khawatir pada Coraline. Ia khawatir pada raga Coraline dan bukan dirimu."

"Sudahlah, terlalu sulit membujukmu saat ini. Nanti juga kau akan mempercayai perkataanku," gumam Gerald lalu kembali menyingkirkan beberapa jasad bandit yang berserakan.

Ralie menarik tali kuda miliknya. "Aku berniat kembali ke Ascot Royal. Apa kau tau jalannya?"

Gerlad terkekeh. Bagaimana bisa gadis itu tidak tau jalan pulang dan ia bahkan bertanya pada Gerald, padahal sebelumnya gadis itu tidak mempercayainya. "Tentu saja aku tahu. Kau hanya perlu melewati jalan setapak ini dan jangan pernah berbelok kemanapun. Apa kau mengerti?"

THE DRAGON SWORD Where stories live. Discover now