34. ASCOTT ROYAL

562 52 0
                                    

Pagi ini, Ascot Royal terlihat begitu ramai dengan beberapa ekor kuda mahal yang siap di pertandingan dalam acara pacuan kuda tahunan di Windfield itu.

Sedangkan Coraline terlihat menggeret Helios menuju garis start perlombaan sembari mengedarkan pandangannya ke arah kursi penonton yang telah ramai oleh bangsawan dari berbagai kota.

"Apa kau gugup?" Tanya Tuan Rowan yang entah sejak kapan berada di samping Ralie.

Bohong jika Ralie tidak gugup. Bahkan telapak tangan sudah terasa dingin saat ini. "Kemana perginya Caspian? Apa dia belum datang juga?" Tanya Ralie sembari mengenakan sarung tangan hitam yang barusan Tuan Rowan berikan padanya.

"Aku rasa pria itu sedang sibuk mengurus sesuatu di Daelmont. Tidak masalah jika ia tidak datang, 'kan?"

Ralie terkekeh. "Tentu saja." Senyum Ralie sedikit memudar saat ia merasakan sesuatu yang aneh pada penglihatannya. Entah mengapa kepalanya terasa sangat berat saat ini, bahkan debaran jantung terasa berdetak lebih cepat dari biasanya.

"Apa kau baik-baik saja?" Tanya Tuan Rowan khawatir.

Ralie hanya tersenyum simpul. "Sepertinya aku terlalu gugup kali ini sampai membuat kepalaku sedikit pusing," jawab Ralie berusaha untuk tidak membuat Tuan Rowan khawatir.

Pria itu lalu memberikan pelindung kepala pada Ralie. "Aku akan meminta obat pada petugas di sana. Tetaplah di sini dan jaga Helios, kau mengerti?"

Ralie mengangguk paham dan kembali mengelus puncak kembali Helios. "Apa kau siap menang kali ini, Helios?" Tanya Ralie lalu mengeluarkan apel berukuran kecil dari dalam pakaiannya.

Kuda berwarna putih itu melahap apel pemberian Ralie hingga habis. Bahkan kuda itu sangat senang jika Ralie mengusap lembut kepalanya.

Dua orang pria yang menunggangi kuda berwarna hitam perkasa terdengar terkekeh mendengar Ralie bercakap-cakap dengan kudanya.

"Apa kau sudah gila, Lady? Apa kau pikir berbicara dengan kuda seperti itu akan membuatnya berlari kencang di arena pacuan?" Tanya pemuda yang memiliki rambut berwarna hitam legam. Ia menuruni kudanya dengan arogan.

Ralie berani bertaruh jika usia pria itu masih belasan tahun, karena Ralie bisa menangkap sikap tengil yang membuatnya tidak ingin berlama-lama mengobrol dengan bocah satu itu.

"Kalau tidak salah kau adalah Coraline. Anak haram king George, 'kan?" Tanya pemuda yang memiliki rambut berwarna kecoklatan. Sesekali ia terkekeh menatap remeh Ralie.

Coraline berusaha untuk tidak menanggapi dua bocah sialan itu. Ia sudah berjanji pada Tuan Rowan untuk tidak mencari masalah selama di Windfield.

Pria berambut kecoklatan dengan iseng menarik rambut Ralie hingga membuatnya sedikit meringis.

"Apa kau sudah gila, hah!?" Seru Ralie geram. Pemuda itu bukannya merasa bersalah, malah menertawakan Ralie.

Walaupun keduanya lebih tinggi dari Ralie. Tetap saja mereka hanyalah bocah kematian yang sangat ingin Ralie hajar kali ini.

"Apa kau pikir gadis sepertimu akan menang melawan seorang pria seperti kami?" Tanya pemuda berambut hitam bernama, Ash. Dia adalah putra seorang Duke of Monarch. Sedangkan pemuda berambut coklat di sampingnya adalah putra mahkota dari kerajaan Monarch bernama Oakes.

Oakes tertawa dan mendorong tubuh Ralie agar menjauh darinya. "Gadis sepertimu akan lebih baik duduk manis di kursi penonton sembari memilih pria bangsawan yang akan kau nikahi."

Ralie mendengkus. Ia memilih untuk tidak membalas perlakuan Oakes dan akan lebih baik ia pergi sekarang.

Namun saat hendak pergi, Oakes berteriak hingga membuat penunggang kuda di sekitar mereka menoleh.

THE DRAGON SWORD Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang