19. SYMBOL II

804 67 1
                                    

Coraline terlihat kembali sibuk dengan buku besar yang ia bawa dari perpustakaan sembari menggigit roti gandum yang tadi ia curi dari dapur.

Sementara itu Liliana terlihat sibuk membereskan beberapa pakaian kotor Ralie untuk di cuci esok hari.

"Mengapa kau tidak ikut acara makan malam barusan? Kau tau, Raja mengomeliku sampai telingaku panas mendengarnya."

Ralie hanya merespon dengan cengiran kuda. "Kau tidak perlu pedulikan pria tua itu. ini bukan kali pertamaku absen acara makan malam, 'kan?" Tanya Ralie sembari mengigit roti gandumnya.

Liliana menghela napasnya. "Tapi tetap saja. Jika kau hendak pergi, tolong beritahu padaku agar aku tidak bingung mencarimu."

Ralie terlihat tidak peduli dan lanjut membaca peta yang ada di mejanya. Bahkan meja gadis itu juga telah penuh dengan beberapa buku-buku yang tadi ia minta bawakan oleh Liliana.

"Apa Tuan Rowan sudah memberikanmu formulir pendaftaran perlombaan pacuan kuda?" Tanya Liliana lalu mengangkat keranjang penuh pakaian dan menatap Ralie yang begitu sibuk membaca buku. Oh, astaga. Apa ia tidak mendengarkanku?

Liliana berjalan kearah Ralie dan menjitak kepala gadis itu agar ia sedikit jera dan tidak mengabaikan Liliana sedari tadi.

"Entah apa yang sedang kau lakukan dengan tumpukan buku itu. Tapi tolong dengarkan aku saat berbicara, Your Highness," ujar Liliana kesal. Gadis itu bahkan sampai harus menghela napasnya agar ia tidak kembali emosi.

Ralie mengusap kepalanya. "Baiklah, aku minta maaf." Ralie kembali mengigit rotinya dan menatap Liliana. "Aku sedikit sibuk mencari sesuatu di tumpukan buku ini, namun aku tidak berhasil menemukannya."

"Apa yang kau cari?"

Ralie berpikir sejenak. Apa perlu ia memberitahu Liliana? Tapi menurut kisah, Liliana adalah pelayan setia Coraline, jadi kecil kemungkinan ia akan mengkhianati Coraline.

Belum sempat Ralie memberitahu Liliana. Suara ketukan pintu berhasil membuat Ralie dan Liliana berjalan ke depan pintu bersama dengan rasa penasaran. Siapa malam-malam begini berkunjung ke kamar Ralie.

Saat membuka pintu, betapa terkejutnya Ralie saat melihat Caspian berdiri sembari membawa dua buah buku.

"Kau mencari sebuah novel, 'kan? Aku menemukan dua novel ini di perpustakaan." Caspian memberikan dua novel itu pada Ralie dan langsung melengos pergi begitu saja.

Ah, tadi Ralie sempat mengatakan pada Caspian jika ia sedang bosan dan hendak mencari Novel, tapi sayangnya Ralie tidak menemukan novel di perpustakaan istana.

"Aku dengar Duke Caspian akan di jodohkan dengan Nona Josephine atas keinginan His Majesty," ujar Liliana sembari mengintip dua novel yang berada di tangan Ralie.

"Tapi Nona Josephine menolaknya dengan alasan umurnya masih terlalu muda. His Majesty bahkan sampai berdebat dengan Nona Josephine, tapi untungnya Her majesty bisa melerai keduanya dan makan malam kembali berlanjut," sambung Liliana.

Perjodohan? Mengapa Raja George sangat menginginkan perjodohan antara Caspian dengan Josephine?

Ralie menatap novel di tangannya. Novel romansa bukanlah novel favoritnya, tapi setidaknya Caspian telah berbaik hati mencari novel ini agar ia tidak merasa bosan tanpa adanya ponsel. Sialan! Olivia sungguh merindukan ponselnya saat ini.

*****

Ratu Camila terlihat sibuk memilih beberapa perhiasan yang ia simpan belasan tahun lamanya. Beberapa permata pada bandul kalung terlihat begitu indah bahkan harganya di taksir sangat mahal.

THE DRAGON SWORD Where stories live. Discover now