30. DISKUSI PANJANG

658 54 0
                                    

Siang ini, langit terlihat sedikit kurang mendukung karena barusan hujan mengguyur Windfield cukup deras hingga membuat beberapa jalan tergenang air.

Bahkan Camila juga tidak hentinya menggerutu kesal saat sepatu dan gaun indahnya terkena genangan air. Ia berani bersumpah akan memberikan pelajaran pada Madam Kate saat ia kembali dari desa Bolbond.

Sesuai dengan jadwal rutinitas Madam Kate, ia seharusnya bertugas mengambil ramuan pemikat yang setiap beberapa bulan sekali harus ia ambil di kediaman Daphne yang berada lumayan jauh dari kota Windfield.

Wanita itu tinggal di sebuah gang sempit yang letaknya tidak begitu jauh dari kandang babi para penduduk. Sebenarnya Camila sudah menyarankan Daphne untuk pindah ke tempat yang lebih layak, tapi wanita itu menolaknya.

Selepas sampai di depan pintu rumah Daphne yang terlihat usang. Camila mengetuk kuat pintu usang itu hingga membuat yang empunya rumah keluar.

Daphne membuka pintu sembari menguap lebar dengan kondisi rambut yang berantakan.

"Untuk apa pagi buta begini kau kemari?" Tanya Daphne heran. Sedangkan Camila hanya mendengus kesal. Ia lalu menerobos masuk rumah Daphne dan meletakkan jubah yang ia kenakan di atas sofa.

"Pagi? Apa kau buta, hah!? Ini bahkan sudah hampir jam 2 siang!"

Daphne terkekeh. "Ah, sepertinya aku kesiangan lagi." Daphne berjalan dan langsung duduk di sofa yang terlihat mulai berlubang.

"Apa kau tidak ingin pindah ke rumah yang lebih layak? Aku rasa tempat ini lebih mirip dengan kandang babi ketimbang sebuah rumah layak tinggal," sindir Camila sembari mengambil pipa melengkung dan menghisapnya layaknya rokok.

"Oh, ayolah! Aku sudah sangat nyaman tinggal di tempat ini. Rumah ini adalah rumah impianku sedari dulu." Daphne membuka jendela rumahnya yang langsung berhadapan dengan kandang babi.

"Lihatlah, setiap pagi aku akan meminum kopi di depan jendela ini sembari mengobrol dengan para babi," ujar Daphne yang berhasil membuat Camila terlihat sedikit jijik.

Camila lalu mengeluarkan sebuah botol kecil dari dalam saku pakaiannya. "Aku susah payah mendapatkan darah yang satu ini. Bahkan sebelum kemari, aku harus bertengkar dengan suamiku."

Daphne dengan cepat mengambil botol kecil itu dan membukanya. Ia menghirup dalam aroma cairan merah yang tak lain adalah darah.

"Aku dapat mencium aroma kaum Windfield dari dalam botol ini. Apa ini milik His Majesty? Aromanya lebih kuat dan kental jika dibandingkan dengan darah rakyat jelata pada umumnya," ujar Daphne menebak-nebak. Daphne sangat menyukai aroma darah, ia sangat suka jika membuat beberapa ramuan menggunakan cairan yang satu ini.

Konon katanya, darah adalah komponen yang cukup sakral di dunia sihir. Maka dari itu beberapa Witcher sudah tidak menggunakannya lagi dan sudah ada undang-undang yang mengatur perihal itu.

Jika seorang Witcher ketahui menggunakan darah manusia dalam ritual sihir, maka ia akan diusir dan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Daphne adalah salah satu Witcher setengah gila yang sangat menyukai darah. Ia sempat membuka praktek sihir hitam secara diam-diam dengan menggunakan darah manusia hingga akhirnya ia di usir dari Witchelm dan semua kekuatan sihirnya lenyap.

Akan tetapi, Camila dengan kemurahan hatinya membantu Daphne kala itu. Ia sengaja meletakkan Daphne di rumah yang dulunya Camila tinggali sebelum pindah rumah ke dekat dermaga.

Daphne lalu menawarkan balas budi dan dengan liciknya, Camila meminta agar Raja George bisa menjadi suaminya dan ia akan menjadi ratu di Windfield.

"Bagaimana dengan darah keturunan Silas, kapan kau akan berhasil mendapatkannya?" Tanya Daphne tanpa sedikitpun mengalihkan pandangannya dari botol kecil di tangannya.

THE DRAGON SWORD Where stories live. Discover now