Why?

1.3K 248 7
                                    

Plak ...

Suara nyaring dari perpaduan permukaan telapak tangan dengan pipi mulus di lakukan perempuan cantik dan korbanya juga seorang wanita cantik. Pelakunya Ella dan korbannya adalah Mina. Semua yang ada di ruangan itu terpaku. Jesicca buru-buru menjauhkan putrinya dari Mina yang sudah di amankan aunty Chu.

"Sialan! gara-gara kau, adikku terbaring dengan rasa sakit karena luka tembak!" pekik Ella yang sudah di tahan mommynya untuk tidak kembali menyerang Mina.

"Unnie!" suara tegas baby yang mengintimidasi seluruh orang yang ada di dalam kamar baby. Mommy J mengelus dada baby, menenangkan putrinya yang sudah menatap tajam Ella.

"Aunty, bawa unnie keluar," pinta baby yang masih menatap Ella dengan tatapan yang jika bisa bertindak, itu akan membunuh Ella.

"Ayo, tenangkan dirimu, sayang," ajak Jesicca pada putrinya.

"Aniyo-" penolakan Ella di potong oleh baby.

"Keluar!" pekik baby mulai kehilangan kesabaran.

"Tenang sayang, tenangkan diri, baby," aunty Osi mengelus punggung tangan baby.

"Unn," aunty Chu memberikan kode pada Jesicca untuk membawa Ella pergi meninggalkan kamar baby.

Jesicca menggenggam tangan putrinya untuk di bawa pergi meninggalkan kamar baby. Setelah kepergian Jesicca dan Ella, kamar baby mendadak menjadi sepi, hanya ada suara napas baby yang masih memburu dan tetesan infus.

"Mi-mianhe," sesal Mina yang menganggap dirinya sebagai perusak hubungan antara adik dan kakak.

"Hah ...." baby mencoba untuk menetralkan napas dan menormalkan emosinya.

"Aunty," panggil baby sembari melihat ke arah aunty Chu.

"Ne sayang," saut aunty Chu.

"Tolong kompres pipi Mina yang di tampar Ella unnie tadi," pinta baby.

"Ne sayang, Kajja Mina. Kita kompres terlebih dahulu pipimu," ajak aunty Chu.

"Ah, ti-" ucapan Mina di potong baby.

"Jangan menolak!" tegas baby. 

Hal ini sukses membuat Mina pasrah pergi mengikuti aunty Chu keluar kamar baby menuju lantai dasar untuk mengompres bekas tamparan dari Ella. Sepeninggalan Mina dan aunty Chu kini di kamar baby menyisakan mommy J dan aunty Osi yang menemani baby.

"Minum dulu sayang," aunty Osi menyodorkan air mineral untuk menetralkan emosi baby.

"Aunty, bisa tinggalkan baby dan mommy terlebih dulu," pinta baby yang butuh mommynya.

"Tentu sayang, nikmati waktu bersama mommy, sepuas baby," aunty Osi mencium kepala dan pipi baby.

Aunty Osi keluar dari kamar baby, hal ini sering baby minta saat dia hanya ingin bersama mommynya saja. Aunty's sama sekali tidak merasa tersinggung dengan permintaan baby, karena pada dasarnya baby adalah putri kandung mommy J. 

"Ingin berbagi dengan mommy?" tanya mommy J sambil mengelus pipi baby.

"Mom," lirih baby dengan mata berkaca-kaca.

"Kenapa sayang," mommy J tidak tega melihat kondisi baby.

"Hug,"

Mommy J membawa baby ke dalam pelukannya, mencium kepala dan mengelus punggung baby.

"Apa yang baby rasakan? Jangan di tahan sayang," ucap mommy J.

"Baby jahat mom?" tanya baby di dalam dekapan mommynya.

DUNIA BABY LWhere stories live. Discover now