Seorang bayi perempuan berusia 2 tahun, anak dari hasil gabut mommynya yang bosan dengan jalan hidupnya, hingga membuat sang mommy ingin memiliki mainan hidup di dunia nyata. Anak sehat dan pintar, walaupun berbicara masih cadel dan rakus dengan uyy...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Saat ini mommy J sedang duduk di kursi samping kasur baby yang masih nyaman untuk memejamkan matanya. Baby sudah di periksa dokter dan hasilnya baby kelelahan karena perjalanan dan panik attack nya, tidak ada hal yang serius.
Aunty's sedang pergi membeli makan. Sampai saat ini mommy J belum mengecek HP-nya, dia fokus dengan kondisi baby. Hingga suara HP-nya mengganggu aktivitas Mommy J yang sedang asik memandang baby, ternyata itu panggilan telepon dari Daddynya.
"Ne dad". Jennie
"Bagaimana kondisi baby?". Daddy Kim to the point
"Sedang dirawat dad, baby kelelahan karena perjalanan dan panik attack nya". Mommy J
"Lekas sembuh untuk baby. Kabari perkembangan baby pada Daddy dan mommy sayang". Daddy Kim
"Ne dad. Miane dad, J cemas tadi. Jadi tidak bisa langsung menghubungi Daddy dan mommy". Mommy J
"Ne sayang. Sudah melihat berita?". Daddy Kim
"Berita apa dad?". Mommy J
"Baby, berita baby sudah tersebar di media sosial dan portal berita". Daddy Kim
"What's, bagaimana bisa. Sudah dulu dad, nanti akan J kabari". Mommy J langsung mematikan panggilan dan membuka TV yang ada di ruangan baby dan benar saja, berita dengan wajah baby, dirinya dan saudarinya terpampang jelas di layar Televisi
"Siapa yang melakukan ini". Mommy J
CLICK (Pintu ruangan baby terbuka), masuklah aunty's dengan beberapa paperbag makanan
"Sudah melihat berita unn?". Aunty Osi
"Barusan, bagaimana ini bisa terjadi. Baru saja ingin menjaga privasi baby". Mommy J frustasi
"Mom". Baby yang sudah siuman
"Ne sayang? Butuh sesuatu?". Mommy J langsung merubah mimik wajahnya menjadi lembut ketika berhadapan dengan baby
"Haus". Baby, aunty Osi langsung membantu membenarkan posisi baby, mommy J membuka botol minum dan memasukkan pipet untuk memudahkan baby minum
"Diminum dulu sayang". Mommy J
"Sudah myy". Baby
"Apa yang baby rasakan?". Aunty Chu
"Badan baby lesu sekali nty". Baby lirih
"Sabar ne, besok mudah-mudahan baby sudah baikan". Aunty Chu mengusap punggung tangan baby. Baby tidak menjawab, karena matanya tertuju pada layar TV yang disana memberitakan tentang dirinya, mommy dan aunty's nya
"Aniyo, jangan di matikan". Baby mencegat mommynya yang ingin mematikan TV
"Itu tidak penting sayang". Aunty Osi
"Aniyo, biarkan". Baby. Mommy J dan aunty's pasrah
Baby mendengar keseluruhan isi berita yang memberitakan tentang dirinya, termasuk ujaran kebencian dan negatif orang lain pada dirinya. Mommy J dan aunty's menunggu respon baby, tapi baby hanya diam saja tidak mengatakan apapun.
