Sayang...

3.2K 305 41
                                    

"Bangun sayang, ini aunty. Baby ingin ikut aunty kan, bangun sayang jangan seperti ini". Aunty Chu sudah menangis memeluk tubuh baby

"Bangun sayang, ini tidak lucu". Aunty Chu berdiri lalu membawa baby ke mobilnya, meletakkan baby di kursi depan samping dirinya yang akan menyetir, memasangkan seat belt

"Unn, aku ikut unn". Mommy J menghampiri aunty Chu yang sudah menutup pintu baby, memegang tangan aunty Chu

"Tidak, kau bukan siapa-siapa baby. Kau mommy sialan". Maki aunty Chu melepaskan tangannya kasar dan masuk ke dalam mobil, mobil melaju kencang ke arah Kim Hospital

"Bertahan sayang, aunty mohon bertahan". Aunty menyetir dengan satu tangan dan satunya lagi ia gunakan untuk mengusap wajah baby yang penuh darah, tangan aunty Chu gemetar bukan main melihat wajah baby penuh darah yang terus mengalir

"Rose". Gumam aunty Chu, aunty Chu menelpon aunty Osi

"Ne unn, sudah berada di mana dengan baby?". Aunty Osi yang menunggu dirinya yang akan di jemput oleh aunty Chu dan baby

"Ros,,Ros,,". Aunty Chu menangis

"We unn? Ada apa dengan dirimu, kenapa menangis?". Aunty Osi cemas

"Rose, ba,,byy, babyy darah rose. Baby darah". Aunty Chu dengan menangis pilu tak sanggup berkata-kata

"Baby kenapa unn?". Unnie di mana sekarang". Aunty Osi jantungnya sudah bergebug tidak normal begitu mendengar perkataan unnienya

"Menuju rumah sakit. Baby darah rose". Aunty Chu terus mengulangi itu

"Unnie tenang ne, fokus menyetir. Aku akan menyusul bersama manager Unnie". Aunty Osi mematikan panggilan dan berlari menuju lokasi pemotretan tadi mencari manager Unnie yang sedang mengobrol dengan fotografer

"Unn". Aunty Osi memanggil dengan nafas tersengal-sengal dan air mata menetas

"We rose? Kenapa berlari?". Manager Unnie

"Rumah sakit unn, sekarang baby berdarah". Aunty Osi bingung harus berkata apa

"Ah, ne. Saya duluan. Permisi". Manager Unnie pamit pada fotografer dan mengantar aunty Osi ke rumah sakit

Di dalam mobil manager Unnie

"Tenangkan dirimu rose, baby kenapa?". Manager Unnie

"Aku tidak bisa tenang unn, Jisoo unnie menangis sambil sesegukan mengatakan baby berdarah". Aunty Osi

"Astaga, semoga baby tidak kenapa-kenapa. Sudah tenangkan dirimu hemm, dirimu harus tenang untuk menenangkan Jisoo". Manager Unnie

"Ne unn, tolong lebih cepat lagi unn".  Aunty Osi melamun melihat ke arah jendela mobil air matanya menetes

"Ne". Manager Unnie melajukan mobilnya lebih cepat lagi ke Kim Hospital

Sementara di dalam mobil mommy J

"Miane sayang, jangan tinggalkan mommy. Kita sudah sama-sama berjanji sayang, maaf mommy ingkar, tolong jangan pergi sayang. Mommy salah, mommy bodoh, mommy tidak berguna". Mommy J membawa mobil laju cepat dengan merutuki kebodohannya menangis kencang di dalam mobil, memikirkan kemungkinan terburuk, baby anaknya akan meninggalkan dia selamanya.

"Tuhan, tolong jangan ambil anakku. Aku akan memperlakukan dia dengan baik, maafkan aku tuhan". Mommy J bergumam

**
Mobil aunty Chu tiba di depan rumah sakit, aunty Chu langsung membuka seat belt nya lalu keluar berlari menuju pintu mobil baby, membuka seat belt baby dan menggendong baby menuju ke dalam rumah sakit

"Tolong,,,tolong anakku, tolong anakku suster dokter". Aunty Chu memekik, suster dan dokter berlari menuju aunty Chu

"Langsung bawa ke ruang ICU nonna". Dokter melangkah lebih dulu menuju ruang ICU. Aunty Chu mengikuti itu dengan berlari secepat mungkin sambil memeluk tubuh baby

DUNIA BABY LWhere stories live. Discover now