Seorang bayi perempuan berusia 2 tahun, anak dari hasil gabut mommynya yang bosan dengan jalan hidupnya, hingga membuat sang mommy ingin memiliki mainan hidup di dunia nyata. Anak sehat dan pintar, walaupun berbicara masih cadel dan rakus dengan uyy...
Pagi-pagi buta, matahari belum bangun untuk menyapa permukaan bumi, Baby, Mommy J, Bibi Choi dan aunty's sudah berjalan kaki menuju sungai untuk memancing ikan. Senyum baby merekah, walaupun baby harus merasa sedikit kedinginan. Tubuh baby sudah di lengkapi dengan jaket tebal, kaus kaki 3 lapis, penutup kepala, sekaligus telinga baby dan penghangat tubuh.
"Ikan apa yang paling banyak di sungai ini bibi?". Baby
"Ikan Emas dan Ikan Patin, Young Princess". Bibi Choi
"Ikan Emas?". Baby
"Ne Young Princess, ikan emas". Bibi Choi
"Warnanya emas?". Baby menatap bingung
"Sebagian ada yang berwarna seperti emas, kuning-kuning oren dan ada yang berwarna abu-abu gelap atau hitam". Bibi Choi
"Kenapa disebut ikan Emas? Jika ada yang berwarna selain warna Emas?". Baby. Bibi Choi bingung dengan apa yang harus dia jawab
"Karena ada salah satu atau beberapa ikan berwarna Emas yang dibuahi oleh ikan berjenis lain". Aunty Chu
"Aunty tidak pandai dalam menjelaskan". Baby
"Setidaknya aunty membantu". Aunty Chu
"Aunty bukan membantu, tapi menyesatkan, ya kan myy?". Baby
"Majja, jangan dengarkan jawaban aunty Chu jika itu berkaitan dengan ilmu pengetahuan, oke sayang". Mommy J mengelus kepala baby
Di tepian sungai, dengan keadaan masih gelap. Udara dingin, burung-burung belum bangun untuk mencari makan. Mereka sedang bersiap-siap untuk memancing. Baby di jaga mommy J, takut nanti putrinya tiba-tiba masih mengantuk dan tercebur ke sungai.
"Kali ini pasti ikan aunty yang lebih besar dari pada yang baby". Aunty Chu mulai keributan
Baby diam saja, duduk anteng bersama mommynya.
"Pasti baby takut kalahkan". Aunty Chu
Lagi, lagi baby hanya diam di pangkuan mommynya. Menunggu ikan memakan umpan pancingnya. Aunty Chu yang merasa geram selalu di abaikan baby, mulai muncul sikap jahilnya.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Cukup unn, hentikan sikap jahilmu. Jangan mengganggu baby". Aunty Osi yang tahu niat jahil aunty Chu
Semua yang ada di sana menoleh ke arah aunty Chu, termasuk baby dan mommy J. Aunty Chu hanya tersenyum getir, apa lagi melihat tatapan maut mommy J.
"Coba-coba ganggu putriku, ku pastikan unnie tidak akan bertemu baby lagi". Mommy J memasang wajah garangnya
"Aunty ini jahil sekali. Tidak bisa melihat baby tenang sedikit saja". Baby mempererat tangan mommynya untuk lebih memeluk dirinya lagi
