Part 45

2.5K 115 0
                                    

" Kalau bapak sudah tidur, ga mungkin bapak liat kamu nyium si Dimas "

Lala menutup mulutnya kaget saat mendengar ucapan bapaknya.

" Maafin Lala pak " Lala menunduk dan memainkan tangannya sendiri.

" Pak udah, lagian ibu percaya kok sama si Dimas "

" Masuk ke kamar kamu! "

Tanpa mengucapkan apa-apa, Lala berjalan ke kamarnya sambil menundukkan kepala.

***

Keesokan harinya

Hari menjelang siang, Bapak Ahmadi telah kembali dari sawah disambut oleh istrinya yang kemudian menyiapkan makan siang bersama Lala.

Di meja, mereka makan bersama tanpa sepatah katapun dari mulut lelaki paruh baya itu, kemungkinan rasa kesal terhadap putrinya masih tersisa karena biasanya dia akan mengambilkan Lala nasi dan lauk ke piringnya.

" Bapak masih marah sama Lala ? " Lala mencoba mengajak bicara lelaki itu yang daritadi sibuk makan.

" Hmm "

Lala dan ibunya saling bertatapan saat mendengar jawaban bapaknya.

Pippppp.

Tiba-tiba saja terdengar suara klakson mobil di depan rumah mereka, Ibu Utami berdiri dan mengintip dari jendela melihat Dimas bersama kedua orangtuanya sedang berjalan masuk ke dalam pagar rumah mereka.

Segera ibu Utami berlari kembali ke dapur.

" Ada Dimas, sama orang tuanya " Ucap ibu Lala dengan wajah yang panik.

Dengan cepat, bapak Ahmadi menyelesaikan makannya dan berjalan keluar untuk menyambut mereka diikuti Lala yang berjalan di belakangnya.

" Eh nak Dimas, mari bu, pak, silahkan masuk " Sambut ibu Utami dengan wajah seramah mungkin.

Bapak Lala dan bapak Dimas hanya bertatapan sekilas dan berjalan duduk ke sofa, bapak Ahmadi masih menyimpan dendam dengan lelaki di depannya saat pak Aditya pernah mengancam untuk membuat mereka angkat kaki dirumah ini.

" Maaf ya buk, kita datang tiba-tiba " Tante Melisa membuka percakapan diantara mereka.

" Iya buk, maaf kami juga tidak tau ibu dan keluarga mau datang jadinya kami cuma menyambut ibu sama bapak seperti ini "

Tante Melisa terlihat menyikut suaminya supaya berbicara maksud kedatangan mereka kerumah Lala, sedangkan Lala dan Dimas hanya saling melempar tatapan semenjak keluarga mereka bertemu.

" Gini Bapak, Ibu maksud kedatangan kami disini, mau melamar anak Ibu dan bapak menjadi istri Dimas "

Dimas tersenyum ke arah Lala namun senyumnya perlahan memudar saat pak Ahmadi menatapnya tajam, seketika Dimas dibuat menunduk.

" Keputusannya saya serahkan ke bapaknya Lala " Ibu Utami menyenggol suaminya yang daritadi hanya terlihat diam.

" Sebenarnya saya kurang setuju kalau anak saya menikah dengan anak anda, sampai hari ini saya masih mengingat kejadian saat anda mengancam keluarga saya untuk angkat kaki dari rumah ini "

Seketika Lala dan Dimas saling berpandangan.

" Papah pernah ngancam mereka? " Tante Melisa menatap suaminya.

" Iya, papah pernah datang kesini sebelumnya " Ucap Bapak Aditya.

" Aduh pak, ibu, saya minta maaf ya atas kelakuan suami saya "

" Haha tidak apa-apa buk, lagian udah lewat " Ibu Lala terlihat santai menanggapi persoalan itu.

" Tidak apa-apa gimana, hati bapak sakit ini buk " Bapak Ahmadi menepuk dadanya sendiri.

 METAMORFOSIS ( TAMAT✔️ ) Where stories live. Discover now