Part 20

3K 173 5
                                    

Sudah Seminggu semenjak Lala di keluarkan dari kantor, sudah seminggu pula dia tidak pernah berkomunikasi dengan Dimas, hanya sesekali telpon dari Riko yang ia terima walaupun hanya sekedar bertanya kabar, malam ini Riko mengajak Lala keluar untuk makan malam di restoran terdekat, ajakan tersebut terpaksa Lala iyakan karena tidak memiliki alasan untuk menolaknya.

Di sisi lain seorang laki-laki terlihat tidak bisa berkonsentrasi pada pekerjaan di depannya, sesekali meraup wajahnya sendiri, dia merasa menyesal dengan ide berpura-pura pacaran dengan Lala karena itu Lala telah di pecat oleh papanya sendiri.

" Gimana kabar Lala, kayaknya gue harus minta maaf "

Saat akan mengambil handphone dan menekan nomor gadis itu, tiba-tiba saja papanya masuk dan kembali akan membahas tentang kerja sama perusahaan mereka, terpaksa dia mengurungkan niatnya untuk meminta maaf kepada Lala.

***

Jam sudah menunjukkan pukul 8 malam, gadis itu terlihat mondar-mandir di kamar, rasa takut akan ucapan Dimas menguasai dirinya, dia takut Riko akan melakukan hal yang tidak-tidak kepadanya, dan juga dia merasa berat untuk keluar bersama lelaki itu mengingat lelaki itu adalah mantan suami dari sahabatnya.

Pippppp.. terdengar bunyi klakson dari luar rumah gadis itu.

" La ada temen kamu yang dulu nganter pulang "

" Iya buk " Lala segera keluar dari kamar dan mendapati Riko telah berdiri di ruang tamu menunggu dirinya.

" Bu saya pinjam Lalanya sebentar " sebuah senyum ramah terukir di bibir lelaki itu.

" Iya jangan lupa kembaliin dengan selamat " Ucap ibu Lala bercanda.

" Ih ibu, yaudah aku pergi " mereka berdua bergantian mencium tangan wanita paruh baya itu kemudian berjalan masuk ke dalam mobil Riko.

" lu belum ada rencana untuk cari kerja lagi? Mau gue bantu? " Riko membuka percakapan diantara mereka.

" Sementara minta ijin ke kaka aku dulu, kalau dikasi ijin rencana aku mau ke Jakarta "

" Kamu mau ninggalin gue disini? "

Gadis itu tertawa mendengar ucapan Riko bagaimana bisa dia mengatakan itu sedangkan mereka tidak memiliki hubungan apa-apa.

" Serius, gausa ketawa, mending lu terima tawaran gue aja, gue cariin disini "

" aku masih ragu "

Akhirnya mobil Riko berhenti di sebuah restoran mewah dengan dekorasi modern, malam ini restoran tersebut terlihat ramai untung saja mereka masih mendapat meja yang letaknya cukup strategis di dekat jendela kaca luas sehingga bisa melihat pemandangan diluar restoran itu.

" Rame banget "

" Barusan banget rame kek gini "

" La bisa ga lu stop manggil gue kaka " Riko menatap serius ke arah gadis itu.

" Kenapa emang? "

" Ngga, cuma pengen aja, oke? "

" Trus aku panggil apa? "

" Ya Riko, nama gue "

" Hahaha masa Riko " gadis itu terlihat tertawa, dia merasa canggung untuk memanggil pakai nama lelaki itu terlebih dari dulu dia selalu memanggil lelaki itu dengan panggilan kaka.

Akhirnya mereka memesan makanan dan menikmati makanan di depan masing-masing sambil bercengkrama dan sesekali tertawa, entah kenapa malam itu Riko terlihat seperti cowok yang humoris sesekali bercanda dan membuat Lala tidak bisa menahan tawa.

 METAMORFOSIS ( TAMAT✔️ ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang