part 5

4.2K 219 14
                                    

🦋

" Si gendut lagi " celetuk salah satu panitia disana.

Lala yang biasanya terbiasa dengan sebutan gendut, jelek, dan keriting tapi hari dia seolah-olah tidak dapat menahan dan ingin menangis, bagaimana tidak hari pertama yang harusnya membuat kesan baik malah menjadi buruk karena dia terlambat.

" Hay Tiwi " Ucap salah satu panitia cowok di depan mereka, yang belakangan mereka ketahui bawah cowok itu adalah ketua panitia MOS di tahun ini.

Mereka kembali di hukum push up cewek sebanyak 30 kali, Lala yang sebelumnya sudah melakukan push up menjadi ngos-ngosan saat kembali harus melakukannya 30 kali.

Dalam hatinya dia mengumpat dan ingin menangis namun ia takut akan menambah hukuman yang diterima.

Setelah melakukan push 30 kali mereka berdiri tegap dan kembali senior itu memberikan perhatiannya ke Tiwi.

" Cape ya dek ? Makanya jangan ngomong kalo lagi baris "

" Sana bikin masalah lagi biar push up sampe kurus " sebaliknya Lala mendapatkan perkataan yang sedikit membuat sakit hati.

Seketika dia teringat perkataan kakanya sewaktu makan malam beberapa hari yang lalu, benar saja sekarang dia jadi bahan tertawaan seniornya.

Dan terbukti Tiwi mendapatkan perlakuan khusus karena fisiknya yang cantik yang membuat beberapa senior sering mendekatinya hanya untuk berbicara atau meminta nomornya.

Kalau di bilang iri, gadis itu iri namun dia merasa tidak pantas untuk melakukan itu karena dirinya sama sekali tidak memiliki hal yang bisa dibanggakan.

Mereka kembali ke barisan dan mendengarkan panitia membacakan tata tertib Mos tahun ini, mereka akan di arahkan ke aula untuk menerima materi seputar sekolah barunya.

" Luruskan barisan!! " ketua kelompoknya memberikan aba-aba untuk meluruskan barisan dan Lala kini sadar ucapan Tiwi kemarin benar cowok yang dia tabrak adalah orang yang menjadi ketuanya saat ini, yang bernama Dimas Aditya.

Seperti yang dikatakan Tiwi memang Dimas memiliki wajah yang ganteng dengan tinggi sekitar 170 lebih dan lesung pipi di pipi bagian kanannya, tanpa sadar Lala memperhatikan wajah Dimas cukup lama yang membuat dia di tabrak dari belakang saat kelompok di arahkan untuk segera menuju ke aula.

" Jalan woee! " teriak orang di belakangnya.

Tanpa mengucapkan apa-apa Lala segera menyusul barisannya.

Mos tahun ini terdapat 4 kelompok tiap kelompok berisi 25 - 30 siswa, jadi di aula mereka terlihat berdesak-desakan.

" Itu badan di kecilin ngambil tempat banyak! " celetuk salah satu orang yang belum dia kenal.

Lala hanya diam dan menggeser tempat duduknya, tanpa ia sadari telah duduk menempel di dekat Dimas.

" Geser dikit " Ucap Dimas.

Dia sadar saat Dimas bersuara dan menyuruhnya itu sedikit bergeser.

" Iyya maaf "

Tiwi yang terlihat diam di samping Dimas dan tidak ingin bergerak membuat cowok itu terlihat tidak nyaman dan memilih bergeser ke arah Lala.

Tanpa sengaja siku Dimas menyenggol dada gadis itu membuat tubuh Lala terasa di setrum, saat menyadari sikunya telah menyentuh sesuatu yang kenyal Dimas berbalik dan bersikap seolah-olah tidak terjadi apa-apa sedangkan di sisi lain Lala shock tubuhnya jadi kaku.

Sepanjang penerimaan materi, Lala tidak pernah konsentrasi karena selalu terpikirkan tentang kejadian yang barusan menimpa dirinya terlebih dia sedang berada di samping pelaku.

 METAMORFOSIS ( TAMAT✔️ ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang