Part 22

3.2K 159 0
                                    

" HEH! Anak bajingaan ngapain kalian cipokan seperti itu, awas kamu ya " bentak Bapak Lala yang telah berdiri di ambang pintu, wajahnya terlihat Emosi dengan mata yang melotot tajam ke arah Dimas.

Seketika Lala mendorong tubuh Dimas untuk menjauh darinya sehingga membuat lelaki itu terjatuh dari tempat tidur.

" Agh " pekik lelaki itu tertahan saat dirinya sudah berada di lantai.

Wajah Lala seketika panik dan berlari ke arah pintu, terlihat bapak gadis itu telah datang membawa sebuah parang di tangannya menuju ke kamar Lala yang berhasil di hadang oleh ibu Lala.

" Pak sadar pakkk " teriak wanita paruh baya itu menahan tubuh suaminya.

" Pak jangan " Lala ikut menahan tubuh bapaknya saat berusaha menerobos masuk ke kamarnya.

" Mampus gue" Gumam Dimas.

Dimas saat itu hanya bisa berdiri dan memasang wajah panik.

" Pak jangan pak Lala yang duluan ngajak Dimas " Ucap Lala Bohong dengan memasang wajah memohon ke arah bapaknya.

" Apa?! Siapa yang ajarin kamu nyosor sama laki-laki " Emosi bapak Ahmadi semakin menjadi-jadi saat mendengar perkataan putrinya sendiri.

" Bukan Lala pak, tapi saya sendiri " Dimas membuka suara membuat Lala kesal, untuk apa dia bilang seperti itu padahal itu akan membuat bapaknya semakin marah. Batin Dimas.

" Kamu sini! " Bapak Ahmadi semakin Emosi dan berusaha keras menerobos masuk ke kamar Lala.

Lala melirik tajam ke arah Dimas dan menggertakkan giginya membuat Lelaki itu sadar telah mengucapkan kalimat yang salah.

" Mampus " batin Dimas.

" Pak pak saya janji akan nikahin anak bapak " Dimas mendekat dan mengangkat kedua tangannya.

Perkataan Dimas membuat kedua perempuan itu yaitu Lala dan ibunya serentak melihat ke arah Dimas.

" Iya buk saya janji bakal nikah sama Lala " Dimas seolah-olah paham maksud tatapan Ibu Lala ke dirinya.

Lala hanya menatap kosong ke arah lantai.

" Kenapa harus kejadian seperti ini " Ucap gadis itu frustasi.

Saat itu Kondisi papa Lala sudah sedikit tenang namun belum membuat lelaki paruh baya itu meletakkan parang yang terdapat pada tangannya.

" Kamu sini keluar!! " panggil bapak Ahmadi.

" I i iyya pak " Dimas menjawab dengan terbata-bata dan berjalan mengikuti bapak Lala keruang tamu.

" Duduk!! " Perintah lelaki itu.

" i iya pak saya duduk " Dimas duduk di hadapan Bapak Lala dengan wajah panik jelas tergambar di wajahnya, dia takut bapak Lala akan menebas lehernya saat itu juga.

" Karena kamu sudah menyentuh anak bapak, bapak pegang janji kamu "

" Iya pak saya akan tepati janji saya "

" Kapan? " Tanya lelaki itu dengan mata menatap tajam ke arah Dimas.

" Pak jangan gitu " ibu Lala memukul paha suaminya.

" Salah ibu juga terlalu bebasin laki-laki ini masuk ke kamar Lala "

ibu Lala hanya diam dan tersenyum kikuk, Lala hanya berdiri di samping sofa tempat orang tuanya duduk tanpa mengucapkan sepatah katapun.

" Kapan? " Kembali bapak Lala bertanya ke Dimas.

" Saya belum bisa pastikan waktunya pak karna saya harus menyelesaikan tugas dari papa saya " Dimas berusaha menjelaskan dengan perasaan yang ragu, ragu kalau lelaki di depannya bisa menerima keputusannya.

 METAMORFOSIS ( TAMAT✔️ ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang