Part 42

2.1K 105 0
                                    

" Buk, itu mobil siapa di depan rumah ? " Tanya bapak Ahmadi yang baru saja pulang dari sawah.

Sore itu saat Dimas masih berada rumah Lala bertepatan dengan kembalinya Pak Ahmadi dari sawah, hal itu membuat Dimas tersentak kaget saat mendengar suara bapak Lala bertanya ke istrinya.

" La bapak kamu uda pulang, gimana kalau aku di bacok ? "

" Turun ke lantai buruan "

Lala mendorong Dimas untuk turun ke lantai, saat itu juga pintu kamar Lala terbuka dan Pak Ahmadi telah berdiri di depan pintu dengan sebilah golok di tangannya.

" Berani-beraninya kamu datang kesini " bentak lelaki paruh baya itu.

" Bapakk " teriak Lala saat melihat bapaknya memegang golok.

" Pak pak tolong pak saya sekarang bisa nikahin Lala "

Dimas berlutut di depan bapak Ahmadi dengan tangan memohon.

" Saya tidak akan pernah merestui hubungan kalian, keluar atau golok ini bapak pake buat menggal leher kamu "

" Pakkk, jangan gitu " Lala berlari memeluk pinggang bapaknya.

" Pak jangan terlalu keras, mereka juga sudah dewasa " Bujuk ibu Utami pada suaminya.

" Pokoknya keputusan bapak sudah mutlak, ga da itu kamu nikah sama dia "

" Pak Lala maunya sama Dimas "

" Papa saya juga sudah setuju dengan hubungan saya dengan Lala, tolong beri kesempatan buat saya pak " Dimas masih berlutut di depan bapak Ahmadi.

Emosi yang nampak diwajah lelaki itu perlahan pudar.

" Serah lah, kalau ada masalah, kamu! Jangan pernah datang kesini, kalau saya liat kamu datang, saya penggal kepala kamu! " Ucap pak Ahmadi sambil menunjuk ke arah Dimas.

Bapak Ahmadi meninggalkan mereka bertiga, kemudian diikuti oleh Ibu Utami setelah mengelus pundak Dimas.

Beberapa saat kemudian

" Nakutin banget ya bapak kamu La "

Lala hanya tertawa melihat Dimas, mengingat lelaki itu terlihat kaget saat melihat Bapak Lala membawa golok di tangannya.

" Gausah ketawa, kalau aku beneran di penggal gimana? Buruan ganti baju, ikut aku ketemu mama "

" Ha? " Ucap Lala kaget.

" Ikut ke rumah aku, aku kenalin sama mama "

" Aku malu, lain kali aja ya "

" Ga mau denger penolakan kamu "

" Kalau misalnya mama kamu ga suka sama aku gimana ? "

" Suka, dah sana ganti baju, aku tunggu di luar "

***

Setelah beberapa menit Lala keluar dari kamar dengan berpakaian rapi untuk bertemu dengan keluarga Dimas, dia sudah melihat lelaki itu berbicara dengan ibunya dan telah meminta izin ke Ibu Utami untuk membawa Lala bertemu keluarganya.

" Buk, Lala berangkat ya "

" Iya hati-hati "

Secara bergantian Lala dan Dimas mencium tangan Ibu Utami kemudian berangkat menuju ke rumah Dimas.

***

Di mobil

" Uda, gausah hawatir "

Dimas memegang tangan Lala yang daritadi terlihat kegusaran di wajahnya gadis itu.

 METAMORFOSIS ( TAMAT✔️ ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang