Part 10

3.9K 227 2
                                    

Mendengar itu Dimas kemudian mengangkat kepala dan melihat ke arah mereka.

" Apaan ? " Ucap Dimas dengan wajah datar.

Dimas tau tugasnya sebagai ketua kelas harus bersikap netral ke semua anggota kelas, namun dia merasa kurang setuju dengan perilaku geng Tiwi yang terlihat mengucilkan Lala dan Citra.

Bahkan setiap tugas kelompok tidak ada yang pernah mau mengabil salah satu diantara mereka berdua kecuali kelompok sudah ditentukan oleh guru sebelumnya.

TENGG TENGG

Bel pulang telah berbunyi, mereka telah memasukkan peralatan masing-masing setelah itu berjalan keluar kelas, kecuali Lala yang masih berada di kelas sendirian, mencatat pengeluaran kelas dan apa saja yang telah kelas mereka beli selama satu bulan ini.

Suasana sekolah telah sepi, namun dia masih berada di disana sendirian.

" Akhirnya selesai " dia membereskan buku dan memasukkan ke dalam tas kemudian berjalan ke arah pintu.

BUGG!!

Pintu tiba-tiba saja tertutup, Lala berlari dan menarik gagang pintu, namun terkunci dari luar.

" Siapa diluar ? Jangan becanda, bukaaaa! " Teriak Lala sambil menggedor pintu.

Tidak ada jawaban, suasana sekolah sudah sepi karena jam sudah menunjukkan 3:09 artinya dia sudah 1 jam lebih disana.

Tidak ada jalan keluar, dia ingin keluar dengan melewati jendela dia sadar bagaimana tubuhnya akan kesulitan untuk melompat.

" Siapa saja TOLONG !!!! " kembali dia berteriak meminta tolong.

Grek.

Terdengar pintu dibuka dari luar, Lala kemudian berdiri dan berlari keluar namun tiba-tiba saja ada seseorang yang menyiramnya dengan Air seember yang diambil dari got sekolah.

Lala yang masih bingung dengan keadaan yang menimpa dirinya, kemudian dia membuka mata dan mencoba melihat siapa yang telah menyiramnya.

" Wi, kenapa kamu lakuin ini ke aku ? " Lala tiba-tiba saja menangis saat dia sadar pelaku yang menyiram air ke arahnya adalah sahabatnya sendiri bersama dua temannya Sinta dan Sindi.

" Hahahaha makin jelek aja lo La " Ucap Sindi yang menertawakan Lala yang telah basah kuyup.

" Makanya gausah deket-deket sama Dimas, sadar diri lo tuh jelek ga cocok sama Dimas " Tambah Sinta.

Tiwi hanya terlihat tersenyum sinis sambil melipat kedua tangannya.

Mereka bertiga meninggalkan Lala yang telah menangis dengan baju basah di lantai depan kelas.

***

" Kamu kenapa La ? " Ucap ibunya hawatir saat putri bungsunya terlihat basah kuyup dengan mata habis menangis.

" Jatuh buk di sekolah tadi " Jawab Lala berbohong, tidak mungkin dia jujur kalau semua perbuatan Tiwi.

Lala kini berada di dalam kamar sambil memikirkan kata-kata Sinta, jadi selama ini Tiwi ngejahuin aku karena aku terlalu dekat dengan Dimas? Tapi kenapa? Batinnya.

Tok tok tok

" Dek "

" Iya kak "

Dina berjalan masuk ke dalam kamar adiknya dan duduk di kasur.

" Dek si Dimas sultan ga? "

" Ga tau kak, dia biasa aja sama kek siswa lainnya "

" Masa sih, tapi dia mirip banget sama temen kampus kakak, sultan mobilnya ganti-ganti tiap minggu "

 METAMORFOSIS ( TAMAT✔️ ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang