Part 28

2.2K 121 0
                                    

Tangan lelaki itu bergerak pelan mengelus lembut pipi gadis yang kini berbaring di sampingnya, di tatapnya mata gadis itu dengan lembut.

" Tanpa kamu suruh, aku juga bakal tetap jaga hati aku untuk kamu "

Gadis itu hanya tersenyum mendengar kata-kata manis yang keluar dari mulut Dimas.

" Yaudah ayo tidur " Lala membalikkan badan memunggungi Dimas, karena dia juga merasa tidak bisa menahan degup jantungnya yang seakan ingin melompat keluar dengan berlama-lama bertatapan mata dengan lelaki itu.

Dimas menatap lama punggung gadis itu, dia tau, tidak mungkin Lala akan cepat memejamkan matanya, sehingga ia meraih lengan Lala dan menariknya.

" Dim " hanya kata itu yang dapat Lala ucapkan saat melihat laki-laki itu kini berada di depan wajahnya, jantung gadis sekarang benar-benar akan melompat keluar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

" Dim " hanya kata itu yang dapat Lala ucapkan saat melihat laki-laki itu kini berada di depan wajahnya, jantung gadis sekarang benar-benar akan melompat keluar.

" Aku benar-benar ga bisa tidur " Dimas berbisik pelan kepada gadis itu.

" Aku juga " Balas gadis itu setengah berbisik.

Mereka bertatapan mata selama beberapa detik dan tanpa sadar bibir mereka kembali bertemu, Lala terlihat mengalungkan tangannya ke leher lelaki itu, kembali suara kecupan menghiasi ruangan kost Lala pada malam itu.

" Dim, aku ga bisa nafas " Ucap Lala di sela-sela ciuman mereka, sepertinya lelaki itu terlalu bersemangat menikmati bibir ranum milik Lala sehingga tidak menyadari mereka telah berciuman dengan waktu yang cukup lama.

" Maaf, ga papakan aku cium kamu seperti ini tiap ketemu? " Dimas melepaskan ciumannya dan menarik tubuhnya untuk duduk si samping gadis itu yang masih dengan posisi terlentang.

Lala hanya menganggukkan kepalanya dan tersenyum malu ke arah lelaki itu, sesungguhnya dia sangat menyukai sensasi ciuman yang dia dapat dari Dimas, tapi dia merasa bangga dengan lelaki itu, tangan Dimas tidak pernah menyentuh area lain tubuhnya saat mereka melakukan adegan itu.

Tiba-tiba saja Dimas melepaskan baju yang dia kenakan malam itu sehingga memperlihatkan dada dan perutnya yang berotot sontak membuat Lala menutup mata dengan kedua tangannya.

" Ngapain kamu buka baju!" ucap gadis itu yang masih menutup mata dengan kedua tangannya.

" Panas " hanya kata itu yang keluar dari bibir Dimas.

Debaran jantung gadis itu semakin tidak bisa ia kendalikan, dia membayangkan sesuatu yang fulgar diantara dia dan Dimas malam itu.

Kembali Dimas merebahkan tubuhnya di samping Lala yang kini tanpa kain menutupi dadanya.

" Aku ga terbiasa tidur dengan baju "

Pelan-pelan Lala membuka penutup matanya dan melirik ke arah Dimas namun nalurinya sebagai seorang wanita tidak bisa menolak untuk pemandangan roti sobek di depan matanya sekeras mungkin dia berusaha untuk tidak melihat ke arah dada Dimas namun seperti otak dan matanya tidak bisa singkron.

 METAMORFOSIS ( TAMAT✔️ ) Where stories live. Discover now