Part 1

20K 378 9
                                    

Gadis itu harus menerima kenyataan bahwa dirinya berbeda dari cewek-cewek lainnya, di usianya yang menginjak 15 tahun masih belum merasa tanda-tanda pubertas.

Berbeda dengan sahabatnya yang sudah jauh melangkah darinya, sehingga dirinya seringkali menjadi bulan-bulanan anak lelaki di kelasnya.

Semenjak menginjakkan kaki di kelas 3 SMP, intensitas kebersamaan sahabatnya itu dirasa berkurang setelah sahabatnya memilih untuk banyak berinteraksi dengan laki-laki di kelas dibandingkan pergi berpetualang bersama seperti pada kelas 1 dan 2 SMP, seringkali kali mereka menghabiskan waktu bermain di sungai, kebun bahkan di rumah gadis itu hanya untuk membahas hewan-hewan peliharaan mereka.

-----000----

Puberty is real, ternyata benar adanya, dulu sering dikatakan buluk tiba-tiba saja menjadi glowing, kulit yang hitam karena sering ke sawah menjadi putih bersih dan halus, badan yang rata seperti papan menjadi berlekuk bak gitar spanyol itulah pubertas yang dialami teman gadis itu.

Dia ? Tak usah ditanya, gadis itu sama sekali belum merasa yang namanya pubertas. Badannya masih rata, kulitnya pun masih hitam dan simpelnya dia masih sering dipanggil buluk oleh teman kelasnya.

Namanya Lala, Lala Permatasari dan sahabat kecilny bernama Pratiwi dipanggil Tiwi, entah kenapa Tiwi telah mengalami puber lebih dulu padahal dia dan Tiwi seumuran, bahkan bulan sama yang membedakan hanya tanggal, Lala lebih tua dua minggu dari Tiwi.

Lala dan Tiwi berteman semenjak mereka menginjakkan kaki di TK, bermain di sawah bersama, mencari ikan di sungai dan parahnya mereka sering bolos lewat kebun warga tapi semua berubah saat Tiwi mengalami puber, tingkahnya jadi feminim bahkan saat Lala mengajak menangkap ikan dia akan menolak mentah-mentah padahal sebelumnya Tiwi sangat suka bermain di sungai dan kini mereka berdua telah berada di kelas 3 SMP sebentar lagi akan menjadi siswa baru di SMA.

Lala kadang merasa insecure dengan Tiwi dia menjadi cantik dan dikejar-kejar banyak cowok-cowok di sekolah bahkan dari sekolah lain, hal itu sering membuat gadis itu risih karena dirinya seringkali dijadikan jembatan oleh para cowok-cowok untuk mendekati Tiwi.

Dikelas mereka selalu duduk satu meja dan disitulah kalian bisa melihat perbedaan Lala dan Tiwi bagaikan langit dan bumi, Tiwi yang cantik putih bersih menjadi idola cowok-cowok sedangkan Lala gadis yang hitam badan berisi, wajah kusam dan rambut keriting seperti Indomie bahkan Lala sering mendengar guyonan teman-teman saat dia kebetulan tidak memakai jilbab bernyanyi layaknya iklan di tv " Indomie seleraku ".

Gadis itu sudah melalui tahun-tahun yang menurutnya buruk, tapi dia merasa tahun ini adalah yang terburuk saat sahabatnya telah bermetamorfosis secara sempurna menjadi kupu-kupu, sedangkan dia masih menjadi ulat yang hobi makan.

Dia sering bertanya pada dirinya sendiri, apakah aku tidak bisa bermetamorfosis? Atau cuma terlambat? Bahkan di keluarganya dia seperti anak pungut, gadis itu memiliki kakak perempuan yang umurnya terpaut lima tahun memiliki wajah cantik, hidung mancung dan mata yang bulat serta kelopak mata ganda, berbanding terbalik dengan dirinya memiliki mata kecil dan tidak memiliki kelopak mata.

" Buk sebenarnya aku anak kandung apa anak pungut kenapa wajahku beda banget sama kaka ? "

Pernah suatu hari gadis itu bertanya pada ibunya dan jawabannya ibu Lala membuat dirinya tidak memiliki harapan besar untuk berubah.

" Kamu mewarisi wajah dari bapakmu sedangkan kaka kamu dari nenek ibu "

Lala hanya diam saat mendengar perkataan ibunya, kalau dia mewarisi wajah Bapak berarti tidak ada harapan lagi untuk dirinya berubah menjadi cantik, hanya akan menjadi Lala yang gendut, layaknya seekor ulat tanpa bisa menjadi kupu-kupu yang di puja keindahannya.

Dialah Lala anak bungsu dari pasangan bapak Ahmadi dan ibu Utami.

Hari-harinya sekarang dia lewati hanya dengan bersekolah dan bermain dengan hewan peliharaannya yang seringkali membuat ibunya kesal karena gadis itu seringkali lupa waktu saat berada di tempat hewan-hewan menjijikkan miliknya, bagi ibu Lala anaknya aneh karena dia menganggap semua hewan itu lucu.






 METAMORFOSIS ( TAMAT✔️ ) Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon