Lost In Time: Martyrs (BOOK 2)

lunariafe द्वारा

20.1K 3.2K 444

COMPLETED. Buku ke-2 dari seri Lost In Time. Sejak perjalanan terakhir di Narnia, mereka tahu waktu akan menj... अधिक

Chapter 1: Throughout the Years
Chapter 2: Library
Chapter 3: Changes
Chapter 4: The L & L Diner
Chapter 5: An Offer That Can't Be Refuse
Chapter 6: I Will Find You
Chapter 7: The Other Pevensie Boy
Chapter 8: Speechless
Chapter 9: Destined to Stay
Chapter 10: Counting Down
Chapter 11: Don't Let Them Know
Chapter 12: Hi! I Don't Know You Were There!
Chapter 13: Things Have Changed
Chapter 14: The Driver
Chapter 15: It All Begin
Chapter 16: We Will Be Safe
Chapter 17: Here You Are
Chapter 18: The Mathieus
Chapter 19: Phylarchus
Chapter 20: Trust No Calm Water
Chapter 21: Encounters
Chapter 22: Caspian and His Royal Feast
Chapter 23: Preparing
Chapter 24: The Masquerade
Chapter 25: Emerald Green Eyed
Chapter 26: The Pale Crow
Chapter 27: The Truth
Chapter 28: My Queen's Nightmare
Chapter 29: Sides
Chapter 30: Getting Ready
Chapter 31: Truth or Lie
Chapter 32: Most Important
Chapter 33: Different Path
Chapter 34: La Biblioteca del Castello di Anvard
Chapter 35: My Little Lord, Erwin
Chapter 36: The Merchant
Chapter 37: Royals of the Past
Chapter 38: For the New Golden Age
Chapter 39: Queens
Chapter 40: The Other Side of the Horizon
Chapter 41: Your Future Queen
Chapter 42: The War to Come
Chapter 43: Love and War
Chapter 44: No More Reason
Chapter 45: Aslan's How
Chapter 47: Sacred
Chapter 48: Beyond the Iron Gate
Chapter 49: Devoted to One and All
Chapter 50: In the Dead of Night
Chapter 51: The Golden Eagle
Chapter 52: Avenge the Fallen
Chapter 53: The Duel
Chapter 54: Halvor Hamid
Chapter 55: No More Blood, No More Martyr
Chapter 56: The Fate of One and All
Chapter 57: At the End of the Horizon
Chapter 58: All That Matters
Chapter 59: The 'What If'
Chapter 60: If You Love Me for Me
Chapter 61: Final Gathering
*PENGUMUMAN 14 OKTOBER 2021*
Chapter 62: A New Age
*BUKU KE-3 SUDAH TERBIT*
*SPOTIFY PLAYLIST*

Chapter 46: The Scent of War

189 45 21
lunariafe द्वारा

Bunyi suara terompet menggema di perkemahan Voronin menandakan adanya sebuah pengumuman. Sebuah duel akan terjadi dikala fajar menyingsing keesokan harinya dan mereka harus bersiap dengan semua kemungkinan yang akan terjadi. Seakan-akan sejarah perang Telmar lima tahun yang lalu terulang kembali dan semua terjadi karena obsesi akan cinta, kekuasaan, dan pembalasan dendam semata.

Edmund sudah memerintahkan semua rakyat yang tinggal di area peperangan untuk pergi mengungsi ke kastil Telmar. Jumlah mereka tidak terlalu banyak namun cukup membuat Luna dan tuan Hamid kewalahan. Tentu saja. Rakyat Narnia di kastil bisa dibilang sedang bergantung pada wanita 'asing' untuk melindungi mereka. Meskipun sebagian dari mereka pernah bertemu dengan Luna, namun Raja Caspian yang mereka kenal berada ratusan kilometer dari dataran mereka. Namun sebisa mungkin, mereka menyiapkan diri akan adanya kemungkinan bahwa ini akan menjadi salah satu perang terbesar dalam sejarah dunia mereka karena telah melibatkan tiga negara.

"Tuan Hamid, boleh aku minta tolong beritahu para pelayan untuk mengosongkan ruang singgasana? Ruang itu paling besar di Kastil ini. Aku harap itu bisa menampung mereka," pinta Luna kepada tuan Halvor Hamid sang supir taksi yang ikut tersasar ke Narnia. Salah satu dari sedikit orang yang ia percayai di tempat itu.

Berjam-jam tanpa berhenti Luna hilir mudik mencoba mengurus setiap kebutuhan pengungsi dibantu oleh tuan Hamid dan pelayan-pelayan kastil. Alas untuk tidur, selimut-selimut, minuman dan makanan. Tidak ada yang luput dari perhatian Luna sampai semuanya jauh lebih stabil. "Terima kasih, nonaku," ucap seorang bocah centaurus laki-laki yang terduduk dipelukan ibunya, meminum segelas air yang baru saja Luna berikan. Luna hanya menghela nafas dan tersenyum sambil menyingkirkan beberapa helai rambut yang menutupi wajah centaurus kecil itu.

Edmund memerintahkan semua ibu dan anak-anak untuk diungsikan terlebih dahulu. Banyak centaurus wanita yang bertahan sebagai tenaga pembantu pasukan perang namun tentu saja centaurus ibu dan anak itu tidak akan pergi ke medan perang.

"Nona. Kau juga harus istirahat. Biarkan aku membantumu menjaga mereka selama kau istirahat," ucap ibu centaurus. "Sebelum kami memiliki anak, aku dan suamiku turut andil dalam perang lima tahun yang lalu. Mungkin kau tidak menyadarinya, tapi saat itu aku melihatmu sebagai gadis malang yang terjebak di dunia yang tidak ia ketahui. Aku rasa semua berubah dengan sangat cepat. Aku juga ingat saat itu kau ulang tahun. Keenam belas? Di hari penyerangan kastil Telmar?"

Luna terkekeh, mengangguk, dan menjawab, "Ya... aku tidak percaya seseorang ingat itu. Aku sempat tidak percaya itu terjadi lima tahun yang lalu di sini. Bagiku, semua itu terjadi baru dua tahun yang lalu. Aku delapan belas tahun sekarang."

Centaurus wanita itu mengangguk mengerti dan tersenyum lembut. Senyuman centaurus itu terasa sangat familiar, pikir Luna, jika ia pernah ingat seperti apa ibunya akan tersenyum, senyuman centaurus itu akan mirip sekali dengan senyuman ibunya. Dan gestur kecil itu membuatnya merasa jauh lebih tenang.

Jauh di jalanan berbatu, Lazzaro masih berusaha keras untuk menjaga kecepatannya. Ia harus sampai lebih cepat, tapi ia juga tidak boleh kelelahan. Namun saat ia berada di medan yang sedikit sulit, ia berjalan di antaranya lebih hati-hati. Sebelum ia selesai melalui medan itu dan bersiap untuk berlari lagi, telinganya naik mendengar sesuatu yang tidak seharusnya berada di sana di antara pepohonan. Ia mencoba untuk tidak terlihat mencurigakan, jadi ia terus berjalan kecil sambil melirik, mencoba mencari asal suara. Namun suara ranting terinjak membuatnya memalingkan wajah secara tiba-tiba.

"Tembak kuda itu! Aku melihatnya di perbatasan waktu itu! Dia pasti kuda yang bisa bicara!" teriak suara pria dengan helm baja kerucut dan baju baja dan kain yang tampak sedikit mencolok karena polanya.

Orang Calormen! Pikir Lazzaro.

Lalu beberapa orang turun dari pepohonan. Mereka memiliki penampilan yang berbeda. Sebagian ia kenali sebagai orang Calormen, namun sebagian lainnya memakai baju yang agak lain, seperti yang pernah ia lihat di sebuah relief tembok atau buku-buku sejarah Narnia. Pakaian yang mirip dengan yang dipakai Raja Peter saat pertama kali terdampar di Narnia. Kemeja-kemeja dan celana-celana modern yang awam untuk dunia lain, tapi bukan kemeja dan celana seperti yang biasa ia lihat dipakai oleh orang didunia ini.

Salah satu dari orang itu menembakkan sesuatu yang tidak pernah ia lihat pula sebelumnya. Ia sempat memperhatikan benda itu mengeluarkan percikan api kecil namun apa pun yang ditembakannya, tidak mengenai Lazzaro. Namun ia masih berasumsi bahwa benda itu berbahaya dan dia harus pergi secepatnya. Sebuah informasi lain untuk Lazzaro berikan kepada Luna. Ia pikir mungkin nonanya tahu apa sebenarnya benda itu dan bagaimana mereka bisa menghindarinya. Sebagian lain memegang senjata-senjata tajam seperti pedang, tombal dan parang. Bahkan orang-orang yang memakai senjata api aneh itu semuanya memiliki senjata tajam terkait di sabuk-sabuk mereka. Mungkin itu sumber kepulan asap yang waktu itu satu kerajaan lihat. Mereka menempa banyak sekali senjata. Jumlah orang-orang ini jauh lebih banyak dari perkiraan Lazzaro.

Ia mencoba untuk fokus berlari ke depan sampai seseorang turun dari pohon untuk menghalanginya. Lazzaro adalah kuda yang lebih suka menghindar daripada menyerang, namun jiwa Ksatrianya yang telah lama terpendam tidak lagi bisa menahan amarah mengetahui bahwa rakyatnya tersakiti dan membutuhkan bantuannya. Tanpa pikir panjang, ia mengangkat kedua kakinya, meringkik, dan menghantam orang di hadapannya.

Ia adalah kuda perang yang tidak diragukan sangat kuat. Satu tendangan kecilnya membuat orang tak sadarkan diri, dan satu pijakan kuatnya bisa membunuh seseorang. Tidak terkecuali orang yang menghadangnya itu. Ia tahu orang itu sudah tak lagi bernafas, namun ini adalah sebuah pengorbanan untuk peperangan yang mereka mulai, jadi ia terus berlari ke depan menuju kastil Telmar sambil mengucapkan, "Kuharap dewamu lebih berbelas kasihan padamu dari kuda Narnia yang hina ini."

Tapi jauh di sebelah kiri depannya, seseorang memacu kudanya begitu cepat. Lazzaro mencoba menambah kecepatannya, namun bahkan setelah ia melewati kuda itu, ia masih tidak tahu siapa pengendaranya. Dia hanya berharap kalau nonanya sudah bersiap atas semua kemungkinan yang bisa terjadi. Termasuk penyerangan tak terduga kastil Telmar, karena menilai dari apa yang baru saja terjadi, kemungkinan adanya penyerangan sangatlah besar. Orang-orang itu tidak membawa kuda-kuda mereka. Lazzaro pikir mungkin mereka menyembunyikan kuda mereka di suatu tempat supaya mereka bisa bersembunyi di pepohonan dan menghadang informan yang melewati jalur itu.

Setelah jauh berlari, Lazzaro berhenti untuk berbalik dan memeriksa apa mereka masih mengikutinya. Ia tidak melihat satu pun dari mereka. Kecuali satu. Sang penunggang. Masih di jalur yang sama, penunggang itu melambat tidak jauh dari tempat ia berdiri.

Ia mengernyitkan dahinya, mencoba memahami mengapa penunggang itu melambat saat ia berhenti dan tidak mengejarnya seperti yang lain.

Semakin dekat penunggang dan kudanya itu, semakin melambat pula mereka, jadi Lazzaro memberanikan diri, menegapkan tubuhnya untuk menunggu apa yang sepertinya ingin penunggang itu sampaikan. Sang penunggang behenti tidak jauh namun juga tidak dekat dengannya. Dengan suaranya yang terdengar kecil dan tenang, sang penunggang itu berkata, "Aku tidak tahu siapa kau, tapi aku dengar kau berbicara, kau kuda Narnia, kan? Jika iya, aku ingin meminta bantuanmu. Apakah kau berusaha pergi ke kastil Telmar, kudaku yang terhormat?"

Lazzaro sedikit lebih rileks setelah mendengar suara itu meskipun ia tidak tahu siapa dia karena seluruh tubuhnya tertutup jubah abu yang kotor dan mulut sampai ke lehernya tertutup kain berwarna cokelat tua yang lusuh. "Betul itu adanya, orang asing. Jika kau memiliki niatan yang baik padaku dan nonaku, Lady Luna, aku meminta kau menunjukan siapa dirimu sebenarnya."

Dengan itu, sang penunggang membuka tudung jubahnya dan kain yang menutupi mulutnya. Walau hanya cerita yang pernah ia dengarkan tentang sosok di hadapannya itu, ia tahu betul siapa dia.

पढ़ना जारी रखें

आपको ये भी पसंदे आएँगी

... Eunsung द्वारा

फैनफिक्शन

85.9K 12.7K 60
225K 33K 35
• 𝓼𝓽𝓲𝓵𝓵 𝓻𝓮𝓶𝓮𝓶𝓫𝓮𝓻 𝓽𝓱𝓮 𝓽𝓲𝓶𝓮 𝔀𝓱𝓮𝓷 𝔂𝓸𝓾 𝓯𝓮𝓵𝓽 𝓵𝓲𝓴𝓮 𝓱𝓸𝓶𝓮 • ◾◾◾◾◾ Rasanya berjalan saja tak mampu. Kakinya tidak kuat...
119K 14.9K 63
❝𝗠-𝗠𝗮𝗸𝘀𝘂𝗱𝗺𝘂, 𝗸𝗮𝘂 𝗮𝗱𝗮𝗹𝗮𝗵 𝗸𝗲𝘁𝘂𝗿𝘂𝗻𝗮𝗻 𝗠𝗲𝗿𝗹𝗶𝗻 𝗪𝘆𝗹𝗹𝘁?❞ Keluarga Wyllt. Para keturunan Merlin yang terkenal dengan amb...
9.1K 1.6K 11
𝅄 ˚ ︪︩𝐀𝐑𝐓𝐇𝐄𝐌𝐈𝐒 𝐃𝐀𝐔𝐆𝐇𝐓𝐄𝐑┊ ❝𝗟𝗜𝗟𝗜𝗧𝗛 𝗔𝗥𝗧𝗛𝗘𝗠𝗜𝗦 𝗆𝖾𝗇𝖽𝖺𝗆𝖻𝖺𝗄𝖺𝗇 𝖺𝗄𝗁𝗂𝗋 𝖼𝖾𝗋𝗂𝗍𝖺 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝖻𝖺𝗁𝖺𝗀𝗂𝖺 𝗉𝖺�...