Delusion Effect (Terbit Di Gl...

Від SriDevinamyn

1M 97.9K 32.5K

NOVEL DELUSION EFFECT SUDAH TERSEDIA DI TOKO BUKU ONLINE. JIKA SUDAH JATUH CINTA DENGAN CERITANYA, BISA LANJU... Більше

Delusion Effect 00-Prolog
Delusion Effect 01- Amma, Appa, Laskar
Delusion Effect 02- Backstreet
Delusion Effect 03- Awkward
Delusion Effect 04- Hampir Keciduk
Delusion Effect 05- Seperti Mati Lampu Ya Sayang
Delusion Effect 06- Perkara Pacar
Delusion Effect 07- Mana Saya Tahu
Delusion Effect 09- Mesra di Bawah Meja
Delusion Effect 10- Sosok Bidadari Penggoda
Delusion Effect 11- Baby Laskar
Delusion Effect 12- Yang Lagi Viral
Delusion Effect 13- Bangsat Boys
Delusion Effect 14- Mulai curiga
Delusion Effect 15- Tata, Alan, dan Laskar
Delusion Effect 16- Hilangnya Gelar Kapten Futsal
Delusion Effect 17- Pintu Yang Terbuka Lebar
Delusion Effect 18- Jarak
Delusion Effect 19- Ternyata Ada Hati Yang Terbagi
Delusion Effect 20- Mengakhiri
Delusion Effect 21- Berhak Pergi
Delusion Effect 22- Salah Paham
Delusion Effect 23- Maksud Terselubung Tamara
Delusion Effect 24- Dalang Permasalahan
Delusion Effect 25- Menyelidiki
Delusion Effect 26- Ayah Biologis Laskar
Delusion Effect 27- Sang Pembunuh
Delusion Effect 28- Selamat Tinggal
Delusion Effect 29- Laskar Aditama
Delusion Effect 30- Jalan-jalan
Delusion Effect 31- Pergi
Delusion Effect 32- Mas Albar
Delusion Effect 00- Terima Kasih
Delusion Effect 33- Akhir Kisah
surprise!!!!
DE MASIH ADA LANJUTANNYA
Delusion Effect 34- Cinta Dalam Diam
Delusion Effect 35- Amma
Delusion Effect 36-Tanda Tanya
Delusion Effect 37-Cowok Misterius
Delusion Effect 38-Flashback
Delusion Effect 39-Kehilangan
Delusion Effect 40-Kejutan
Delusion Effect 41-
Menikah
Delusion Effect 42-Sebuah Kisah
Delusion Effect 43-
Delusion Effect 44-Ending
MAU PELUK LASKAR, NGGAK?
Vote Cover Delusion Effect
Bocoran Harga & Merchandise

Delusion Effect 08- Gadis Bernama Tamara

22.5K 2.1K 95
Від SriDevinamyn

-Perhatian! Sebelum membaca klik tombol bintang terlebih dahulu, jangan lupa buat komen!-

H A P P Y R E A D I N G

"Tlah ku bisikan cerita-cerita gelapku." Tata menyanyikan sepenggal lirik lagu, terkekeh saat Laskar yang berada di pangkuannya malah menatapnya bingung. Bayi yang genap berusia empat belas bulan itu mengerjap lucu.

"Tlah ku abaikan mimpi-mimpi dan ambisiku," lanjut Tata. Fokusnya ke arah Laskar, mengusap surai batita mungil itu.

"Amma!" pekiknya, mendusel-duselkan wajah di dada Tata.

"Kenapa sayang?" tanya nya lembut.

"Pa pa pa pa," celotehnya.

Tata menatap keluar jendela mobil, sudah dua puluh lima menit Alan masuk ke dalam minimarket, tapi sampai sekarang laki-laki itu belum juga keluar. "Papa kok lama ya Kar?" gumamnya.

"Ma ni nu ni nu waaaa, dar. Dor dor li li. Pa pa Ma dor dor."

Ah sudahlah, Laskar sudah masuk ke dalam dunianya. Berceloteh seraya memainkan pipi Tata menggunakan tangan mungilnya. Bayi laki-laki itu bahkan bergerak lincah di pangkuan sang Amma seperti cacing kepanasan.

Tata yang sejak tadi menatap keluar jendela menyipitkan matanya. Disana, tepat di depan minimarket tampak Alan yang keluar bersama seorang gadis cantik bertubuh modis. Lelaki itu menenteng dua kantong plastik berukuran besar seraya bersanda gurau dengan lawan bicaranya.

Bukannya cemburu, Tata malah mengukir senyum. Dapat di lihat dari kejauhan bahwa Alan sudah membeli es krim pesanannya.

Alan, bukannya menghampiri mobil yang berisi Tata juga Laskar, lelaki itu malah berjalan menuju mobil putih yang terparkir tepat di sebelah mobil mereka. Dia menyerahkan satu kantung palstik lalu berpamitan pergi.

Cklek

Pintu mobil terbuka dan menampakan sosok Alan. "Maaf lama sayang, tadi antriannya panjang," ujarnya.

"Oh, nggak apa-apa. Mana es krim aku?"

Alan menyerahkan es krim rasa vanilla kesukaan Tata dan cemilan bayi untuk Laskar.

"Habis ini kemana?" tanya Alan.

"Langsung pulang deh," jawab Tata, "kamu kan hari ini ada latihan futsal."

"Appa! Tu lalala Pa! Ri nan ri nan," Laskar berceloteh girang. Dia bergerak ingin di pangku sang Papa.

Alan mengambil alih Laskar, meletakkan bayi laki-laki itu di pangkuannya. Tangan bantet bayi itu langsung menyentuh stir, dia tertawa girang hingga senyumnya menular ke Alan dan Tata. Kedua remaja itu tersenyum senang melihat Laskar, bayi kecil yang selalu bisa membuat orang lain bahagia.

"Ini namanya setir mobil, nanti kalau Laskar udah besar, ke sekolahnya naik mobil, biar keren terus banyak cewek yang suka," ucap Alan ngelantur.

"Heh!" Tata mendelik garang.

"Lihat Kar, Mama berubah jadi macan." Lelaki itu mencari sekongkol.

Laskar mengerjap bingung lalu tak lama tangisnya terdengar. Bayi itu kaget saat melihat Tata yang mendelik seram. Dia bahkan menyembunyikan kepalanya di dada sang Papa.

"Yem! Hiks huaaa" (serem)

---

Saat ini Tata sedang berada di rumah Alan. Gadis itu sedang menimang-nimang Laskar yang hampir terlelap di gendongannya. Sedangkan Alan, lelaki itu belum pulang sejak tiga jam yang lalu berpamitan untuk pergi ke rumah Bima sebentar. Bahkan dia tidak turut membawa handphonenya, membuat Tata kelimpungan sebab sekarang sudah menunjukan pukul 11 malam.

"Bapak mu mana sih Nak?" monolog Tata. Tangannya sesekali menepuk pantat gembul Laskar, membantu bayi itu untuk segera masuk ke alam mimpi.

Ceklek

Pintu kamar terbuka dan menampakan sosok Alan dengan kaos hitamnya. Lelaki itu mengacak rambut asal seraya berjalan mendekat ke arah Tata. Tangannya menenteng kantung plastik, Tata dapat melihat ada makanan berbungkus kertas minyak di dalamnya.

"Laskar udah bobo?" tanya nya.

"Udah, baru aja." Gadis itu menunduk, menatap Laskar yang telah terlelap. Dia memindahkan tubuh mungil itu ke kasur. Memberikan bantal kecil di sisi kanan dan kirinya untuk mempersempit ruang gerak agar bayi itu tidak jatuh dari kasur.

"Tadi aku mampir ke dagang gado-gado, kamu mau?" tawarnya.

Tata menggeleng, gadis itu bangkit dari kasur, "buat kamu aja. Tadi kan kamu belum makan."

"Oh, oke. Aku mau mandi dulu."

"Loh, kamu kan udah mandi tadi."

"Badan aku lengket Ta, tadi di rumah Bima aku ngebabu."

"Hahaha, ada ada aja. Yaudah aku ke bawah dulu."

"Sekalian gado-gadonya bawa ke dapur Ta, nanti aku nyusul."

"Oke."

Tata mengambil kantung plastik itu dan berjalan menuju dapur yang berada di lantai satu. Langkahnya ringan, sesekali gadis itu bersenandung kecil. Menganggap rumah Alan seperti rumahnya sendiri, Tata segara menuju dapur dan menyiapkan piring untuk Alan makan.

Suara dering telfon dari ruang tamu berhasil menghentikan kegiatan Tata yang membuka bungkus gado-gado. Gadis tersebut berjalan menuju sumber suara. Ternyata handphone Alan yang berbunyi. Kening Tata mengerut, siapa gerangan yang menelpon lelaki itu di tengah malam.

Nomor tidak di kenal, susunan angka tersusun rapi di layarnya.

"Halo, assalamualaikum," salamnya setelah menggeser tombol hijau.

"Oh halo, adiknya Alan ya? Hmm, Alan nya ada?"

Suara perempuan. Dan apa tadi? Adik? Oke baiklah, Tata harus mengingat diri bila hubungannya dengan Alan terjalin secara rahasia atau backstreet.

"Kak Alan nya lagi mandi. Ini siapa ya?"

"Gue Tamara,..............pacarnya Alan."

-BERSAMBUNG-

Enjoy my story' ya.

Tenang, konflik nya nggak muluk-muluk, karena aku sendiri nggak pinter bikin feel ngena.

See you next part!

Salam tertera;

Sri Devina Myn

Продовжити читання

Вам також сподобається

Arkano : Cold Prince Від taa

Підліткова література

398K 29.6K 46
[COMPLETED] Ilona kira, cowok berlian tampan nan rupawan yang ia lihat di halte saat itu adalah Arka, sampai-sampai membuatnya masuk ke sekolah elit...
Backstreet with My Ketos Від Hidayatul Zainab

Підліткова література

2.4M 163K 61
Menunggu atha di dekat perempatan gang belakang sekolah adalah kebiasaan yang sering kalea lakukan, lelaki tampan yang menjabat sebagai mitra tama at...
BRANDALS Від HellyPotter_

Підліткова література

610K 27.6K 72
𝑻𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒌𝒆𝒎𝒃𝒂𝒍𝒊 𝒌𝒆 𝒎𝒂𝒔𝒂𝒍𝒂𝒍𝒖 𝒅𝒂𝒏 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒂𝒅𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒃𝒂𝒓𝒖~ ~~~~ (Mohon maaf cerita masih acak-acakan.) Karena masala...
RIONEL (Telah Terbit) Від Elshiii___

Підліткова література

2.5M 124K 46
Menikah dengan pemuda brengsek, dan masih labil membuat Elena tidak yakin dengan rumah tangga mereka. Tidak ada rasa cinta dari pemuda itu kepadanya...