✓And Drew The Destiny [VerKwa...

By KwonFire3424

406K 54.2K 8.9K

Bisakah takdir digambarkan dengan rangkaian kata demi kata? Tentu bisa. Warn! BxB Mpreg Less than 1000 words... More

Hola!
Awal
Kenal
Kwanie
Vernon
Langsung
Jatuh
Cinta
Pada
Pandangan
Pertama
dan
Mereka
Akhirnya
Ditakdirkan
Untuk
Hidup
Bersama
Selamanya
Karena
Saling
Satu
Sama
Lain
.
ByeBye~
Omake
Omake 2
Last
Side Story
Side Story (2)
Side Story (3)
Side Story (4)
Side Story (5)
Penutup

Mencintai

10.6K 1.4K 101
By KwonFire3424

Dua hari pasca operasi, tapi si pasien tidak terlihat di ruang rawatnya seharian ini.

Kemana Seungkwan?

Bukankah harusnya ia istirahat, memulihkan seluruh tenaga, dan tidak diperbolehkan kemana-mana sampai waktu yang ditentukan?

Well, anak itu selalu punya cara untuk menyelinap kesini.

Ruang kecil dengan dinding kaca, yang di dalamnya terdapat beberapa inkubator dimana salah satunya ada bayi berwajah semi asia, berselimut biru, terpejam tanpa ada niatan untuk membuka mata menyapa orang tuanya.

"Tuan Chwe, kau disini lagi."

"Eh?"

Kaget, tentu.
Ini perawat ketiga yang menegurnya dalam sehari. Makanya Seungkwan cuma cengengesan, tapi tetap menempelkan wajahnya di dinding kaca guna melihat objek disana.

"Nona, kapan Kwanie boleh menyentuhnya?"

"Besok, tuan.
Aku akan mengantarnya langsung ke kamarmu. Jadi tunggu saja dan istirahat dengan baik, mengerti?"

"Mau pegang sekarang.."

"Tidak bi-"

"Please."

Siapa yang tidak akan luluh saat melihat ekspresi lembut Seungkwan? Matanya yang tak pernah lepas dari si bayi, lalu bibir kecilnya yang bersuara rendah, perawat itu sepenuhnya tau kalau Seungkwan tengah menahan tangis.

Maka helaan nafas mau tak mau menjadi jawaban, kemudian mengangguk.
"Baiklah.
Aku antar nanti anakmu, sekarang kembali ke kamar, arachi?"

"Benar?!"

"Iya, tuan. Tapi prosesnya lama. Makanya kau harus menunggu.."

"Huft."

"Lagian.. ada tamu yang mencarimu daritadi."

"Ne?"

Tidak mungkin Vernon. Seungkwan tau suaminya sedang ada di belahan dunia lain. Nuna atau orang tuanya juga baru bisa kesini minggu depan.

Lalu siapa?

Sesampainya di pintu kamar, Seungkwan terperangah tak percaya.
Disana duduk seorang wanita- ani. Pria berperawakan dan berwajah super cantik dengan anak laki-laki berusia di sisinya.

Tidak kenal sih, tapi entah kenapa Seungkwan sangat excited makanya langsung maju menampakkan diri dengan mata berbinar.

"Annyeong! Kau mencari Kwanie? Aku Kwanie."

Si tamu sontak menoleh, dan Seungkwan spontan mengeluarkan suara kagum melihat kesempurnaan sosok ini dari dekat.
Terlebih saat ia balas tersenyum, menyambut jabat tangan Seungkwan kemudian memberi pelukan hangat.

Ya tuhan, seperti dipeluk malaikat rasanya.

"Halo. Maaf aku baru sempat bertemu.
Kenalkan, Yoon- ah, salah. Choi Jeonghan imnida.

Kakak iparmu."

Kakak..ipar?

Berarti..

"Istri Cheol hyung?!!"

"Kkk~ ne."

"Wah..

WAH.."

Belum, Seungkwan belum selesai terpana apalagi saat Jeonghan mengenalkan putra sulungnya yang- kentara sekali hasil produksi unggulan antara darah Choi dan darah malaikat.

Sepertinya Seungkwan lebih senang bertemu orang ini dibanding bertemu dengan suaminya sendiri.

Lihat, dia bahkan peka sekali menyuruh Seungkwan untuk kembali naik ke atas kasur. Memposisikan bantal ke tempat yang nyaman, membawa minuman ke tangan Seungkwan, oh my.

Choi Seungcheol beruntung ya, mendapatkan pasangan seperti ini.

"Seungcheolie baru saja bilang kemarin kalau kau sudah melahirkan.
Tapi dia tidak bisa ikut terbang kesini karna sibuk-"

"Jinjja, semua orang bermarga Choi memang seperti itu ya hyung?! Sibuk terus sibuk mulu. Aish-"

Jeonghan diam. Agak tersentak karena ucapannya disela oleh omelan Seungkwan.

"A-ah, mian.
Kwanie agak berlebihan hehe. Maaf ya Kwanie sok akrab terus bawel."

"Aniya~ aku senang malah, dipanggil 'hyung' kkkk."

"Ya tuhan hyung, jangan ketawa.
Manis sekali, Kwanie kan jadi iri.."

Tentu saja semua orang akan mudah nyaman sama Seungkwan. Semua mudah akrab dengannya termasuk Jeonghan sekarang.

Tapi sayang obrolan keduanya harus terintrupsi seorang perawat yang mendorong baby crib ke dalam ruangan Seungkwan.
Seketika membuat namja berseragam pasien itu diam mematung.
Untung Jeonghan cepat tanggap. Merespon segala ucapan suster sebelum wanita itu pamit pergi.

"Aigo tampan sekali anakmu, Kwan."

"..geuraechi?
Aku juga baru tau, hyung."
Cicit Seungkwan, seraya menurunkan kakinya, duduk di sisi kasur dengan wajah blank.

"Mau kubawakan kesana?"

"E-eh?"

Belum sempat dijawab, Jeonghan sudah mengangkat si bayi ke dalam pelukannya. Mendekat ke arah Seungkwan, tapi hanya ditatap tanpa mengulurkan tangan guna menerima.

"Wae? Kau tidak mau menyentuhnya?"

"A-ani.
Hyung,
Kwanie tidak bisa.. gendong..
Nanti kalau-
Ah eotteohke.."

"Kkk, gugup ternyata."

Hampir saja Seungkwan menjerit lantaran Jeonghan terlalu percaya diri memindah tangankan bayinya.

Namun saat telapak sang ibu bersentuhan langsung dengan bayinya, naluri bergerak secara otomatis. Seketika membuat speechless Seungkwan dengan aksinya sendiri.

"Lihat, kau bisa.

Karna kau eommanya, Kwan."

"..ne.
Gomawo, hyung.."

"Jadi, siapa nama putra kalian?"

"Eobseo."

"Mwo?"

"Bononie bilang harus tunggu dia pulang supaya bisa beri nama berdua."

"What the fu-
Yah. Memangnya tidak bisa siapkan dari jauh-jauh hari? Atau diskusi lewat chat pribadi atau-
Aish aku tidak mengerti jalan pikiran suamimu!"

"Iya, Kwanie juga."

"Terus gimana panggilnya coba kalau belum diberi nama?"

"Ada kok, panggilannya."

"Huh?"









"Pangeran.

Panggil saja pangeran.

Tidak apa kan, baby?"









Seakan merespon, makhluk tampan di dekapan Seungkwan perlahan membuka mata coklatnya. Berkedip. Menatap langsung manik sang mommy untuk beberapa saat, kemudian meraih jemarinya untuk digenggam.

Memang setelah itu suara tangis khas bayi terdengar, tapi air mata paling deras justru mengalir di wajah Seungkwan. Haru serta rindu menjadi satu, mengingat bagaimana manik sang anak sangat mencerminkan Vernon sepenuhnya.

Right, this is his son.

Semuanya akan lebih sempurna kalau ayahnya disini. Ikut mendekap sang anak untuk pertama kali, ikut menyaksikan bagaimana mata sang anak terbuka untuk pertama kali, ikut mendengar bagaimana tangis sang anak juga sang istri bercampur menjadi melodi menyayat hati untuk pertama kali.

Gwaenchana.

Yang penting mulai detik ini, melodi tersebut akan mengisi hari-hari sepinya Seungkwan tanpa Vernon di sisi.

Continue Reading

You'll Also Like

396K 57.5K 45
"Ya ampun Mah, Felix belum mau nikah sama siapapun ..." Hidup seorang bocah yang bernama Felix Adhitama berubah total ketika pemuda yang mengaku 23...
140K 14.6K 59
FREEN G!P/FUTA • peringatan, banyak mengandung unsur dewasa (21+) harap bijak dalam memilih bacaan. Becky Armstrong, wanita berusia 23 tahun bekerja...
36.8K 1.8K 30
Jeonghan , berwajah cantik bak malaikat dengan suara khasnya yang lembut mendayu tapi.. "JEONGHAN SETAN! BALIKIN TAS GUA NJING!" Sungcheol , cowok t...
85.4K 12.6K 28
Jeonghan menganggap Seungcheol tak lebih dari cowok menyebalkan perebut gebetan orang. Sedangkan dimata Seungcheol, Jeonghan itu hanya cowok pengecut...