Amor Maledicti || VKook ft. Y...

By HEART-FOX

238K 5.4K 1.4K

[COMPLETE] [VKOOK ft. YEONJUN x KARINA] From 'Baby, You Are Not a Monster!' Orangtua, perjuangan untuk bersam... More

PROLOG
CAST
Chapter 01
Chapter 02
Chapter 03
Chapter 04
Chapter 05
Chapter 06
Chapter 07
Chapter 08
Chapter 09
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30
Chapter 31
Chapter 32
Chapter 33
Chapter 34
Chapter 35
Chapter 36

Chapter 23

6.1K 118 21
By HEART-FOX

“Saudaramu itu benar-benar! Tanganku gatal sekali ingin mematahkan lehernya, tapi kalau dia mati nanti aku jadi janda kembang.”

Hantu Yohanes yang kini duduk di atas pohon itu meringis mendengar curhatan absurd Jungkook di bawah sana.

Jungkook kini berada di tengah-tengah hutan, ia lesehan di atas dedaunan kering seraya mengelus-ngelus sebuah batu besar di hadapannya.

“Yo, kenapa dengan Jungkook?” tanya Jisoo yang baru muncul di samping suaminya itu.

Hantu tampan itu mengulas senyum teduhnya. “Curhat padaku. Semasa aku hidup, Jungkook memang punya kebiasaan akan curhat padaku kalau dia kesal kepada V. Dia sedang pundung sekarang.”

“Pasti masalah Arthur kan? Kau tidak ada niatan untuk menunjukkan wujudmu padanya sesekali?”

“Aku hanya akan memunculkan wujudku jika keadaannya sudah benar-benar diperlukan dan mendesak.”

Kris muncul. “Jungkook, kau baik?” tanyanya basa-basi lalu ikut duduk lesehan di sana. “Makamnya Yohanes, aku benar?”

Jungkook tersenyum. “Ya, dua puluh tahun yang lalu V menguburkan abu jenazahnya tepat di bawah batu besar ini.”

Hening. Kris bingung harus memulai dari mana sementara Jungkook nampak bodo amat dengan kehadirannya.

“Jungkook?”

“Ya?”

“Kenapa kau menolak mentah-mentah keputusan V?”

Vampir cantik itu terkekeh sinis, disusul wajahnya yang berubah agak garang.

“Kau masih bertanya kenapa, Kris? Tentu saja karena semuanya masih tak jelas hasil akhirnya.”

“Tapi kau tidak akan tahu kalau tidak mencobanya.”

“Aku ibunya, aku tidak senekat V.”

“Tapi V suamimu. Bukankah kau seharusnya percaya padanya? Demi kebahagiaan putramu, Kook.”

Jungkook meremat dedaunan kering di genggamannya, dan Kris dapat melihat raut wajah yang awalnya garang itu kini mulai menyendu.

“Kris? Seandainya kalau ini berhasil dan putraku menjadi manusia seutuhnya, apakah faktor usia akan berlaku padanya?”

Ini juga yang menjadi ketakutan Jungkook sebenarnya. Kalau Arthur tetap menjadi half-blood, usia dan pertumbuhannya akan terhenti di 24 tahun karena usia terakhir Jungkook pun berada di 24 tahun saat ia berubah menjadi vampir setelah berhasil melahirkan.

Tapi kalau Arthur sepenuhnya menjadi manusia, berarti ada kemungkinan kalau anak itu tidak akan menjadi immortal sepertinya dan V.

“Dia akan menua? Aku benar?”

“Ya. Dia akan menua.” Kris menjawab dengan cepat. “Walaupun prosesnya mungkin akan lumayan lambat karena dia akan menjadi mate dari seorang serigala.” imbuhnya kemudian.

Kaum serigala itu tidak immortal. Mereka menua, tapi prosesnya sedikit lambat dari manusia normal pada umumnya, dan ini juga berlaku bagi mate mereka yang berasal dari kaum manusia.

Itulah sebabnya Jennie terlihat masih awet muda meskipun sudah menginjak kepala empat. Hukum alam yang membuatnya seperti itu. Dia mengimbangi Jimin yang mana adalah pasangan sehidup sematinya.

“Tapi tetap saja aku dan V akan kehilangannya suatu saat nanti. Dia tidak akan immortal, dia akan menua dan meninggal. Iya kan?”

“Ya. Tapi itu hanya akan terjadi jika pikiranmu terlalu sempit dan buntu seperti saat ini, Jungkook.”

Kedua alis cantik itu langsung menukik tajam. “Huh? Apa maksudmu?” tanyanya curiga sekaligus tak mengerti.

Kris malah menyeringai sembari mendekatkan wajahnya. “Mau kuberitahu sesuatu, hmm?”

Jungkook blank beberapa saat, ia baru sadar kalau ternyata Kris itu sangat tampan. Namun sedetik kemudian wajah V melintas dengan songong di kepalanya sehingga membuyarkan segalanya.

“JANGAN DEKAT-DEKAT KAU, KRIS! AKU SUDAH BERSUAMI!”

Astaga!

Kris memutar bola matanya malas. Vampir emak-emak ini kepedean sekali, pikirnya. Tapi tetap saja ia langsung menjabarkan segala sesuatunya.

Lambat laun Jungkook terlihat menyunggingkan seringaian berbahayanya, dan mereka tidak tahu kalau Yohanes mendengar semuanya di atas pohon sana.

“Ck! Licik sekali dia menyarankan hal itu kepada Jungkook.”































.

.

.

“Gara-gara aku, kau jadi seperti ini.” sambil memeras kompresan, Artemis berkaca-kaca melihat kondisi Dimitri yang kepalanya dililit perban.

“Santai saja. Kepalaku hanya bocor, tidak sampai gepeng.”

“Tapi kakimu juga pincang.”

“Hanya pincang, bukan putus.”

“Aish! Kau ini!”

Air mata gadis itu tumpah juga lama-lama, kakaknya sampai seperti ini karena membela dan melindunginya.

“Sudahlah, jangan menangis. Kau tahu sendiri aku bagaimana? Aku kuat. Ayo, kompres lebamku lagi.”

Pemuda Park itu menunjuk sudut bibirnya yang membiru, namun kejadian selanjutnya adalah Artemis yang malah semakin terisak lalu menghambur memeluknya.

“HIKS.. KAU TERLUKA PARAH KARENA AKU.. HIKS.. JANGAN MATI..”

Tangisan yang terdengar amat menyedihkan itu membuat Dimitri terkekeh pelan. Ia balas merengkuh tubuh bergetar Artemis yang menangis sesegukan, matanya mengerling kepada Arthur yang juga berada di sana.

“Kau lihat, Art? Adikku walaupun terkadang anarkis tapi tetap saja dia ini wanita yang mudah menangis. Paham maksudku? Berani menyakitinya, kau habis di tanganku.”

Si rambut biru auto melotot mendengar ancaman tersebut. “Memangnya aku terlihat seperti lelaki brengsek di matamu?”

Kedikkan cuek diberikan Dimitri. “Brengsek sih tidak, tapi mesum iya.”

Belum sempat celetukan jujur itu dibalasnya, Jimin dan Jennie keburu datang ke sana dengan raut seriusnya.

“Arthur, bisa kita bicara sebentar?”

“Bisa. Ada apa, Aunty?”

Jennie malah meraih lengannya dan membawanya beranjak menjauh. Setelah dirasa cukup, barulah Jimin membuka percakapan.

“Kau setuju dengan ide gila ayahmu yang ingin mengubahmu menjadi manusia?”

Arthur terlihat kebingungan, selang beberapa detik barulah ia mengangguk tanpa ragu. “Awalnya aku juga kaget dengan ucapan Papah. Tapi kalau ini cara satu-satunya dan memang harus dilakukan, ya, aku bersedia.” ucapnya mantap.

“Aku terlanjur mencintai putri kalian. Jadi, aku akan melakukan apapun agar kalian dapat menerimaku dengan baik. Aku bersumpah di hadapan kalian saat ini, aku benar-benar akan menjaganya. Aku siap meregang nyawa di tangan kalian jika sampai sumpahku terlanggar.”

Jimin tertegun, bukan karena kata-kata anak itu yang terdengar lebay, tapi karena kalimat terakhir tersebut membuatnya merasa deja vu.

Ia ingat pernah melontarkan kalimat seperti itu kepada V dahulu kala untuk meyakinkannya kalau Jungkook takkan ia rebut, dan sekarang kalimat tersebut dilontarkan oleh anaknya V kepada dirinya.

“Kau benar-benar mencintai putriku?” tanya Jimin dengan raut wajah yang mulai melunak.

Arthur mengangguk. “Tentu. Walaupun pertemuan kami terbilang sangat singkat, tapi aku tidak bohong kalau aku benar-benar mencintainya. Perasaan itu muncul begitu saja, dan langsung meledak tanpa bisa aku cegah.”

Jennie tersenyum dan mengulurkan tangannya mengusap pipi putih itu. Ada perasaan takjub melihat Arthur sekarang sudah setinggi dan setampan ini.

Padahal masih hangat dalam ingatannya bagaimana tangisan bayi ini sesaat setelah dilahirkan dengan cara tak wajar dulu. Ia yang waktu itu memandikannya untuk pertama kali seraya menangis sesegukan, lalu membedongnya kemudian mendekapnya erat-erat supaya tetap hangat.

“Wajar saja. Kau sudah memiliki benang merah dengannya dari bayi. Kami yang salah karena sudah memisahkan kalian belasan tahun lamanya. Kami minta maaf.”

Arthur tersenyum tampan, tak terasa tangannya balas mengelus tangan cantik Jennie yang masih mengusap pipinya.

Melihat itu tensi Jimin naik seketika. Ia sudah bersiap melayangkan protesannya jika saja Jungkook dan suara cetarnya itu tidak muncul di sana.

“ARTHUUUUUUUURRR~ KAU DI MANA, NAK?”

V langsung menghampiri istrinya yang masih celingukan. “Sayang, kau habis dari mana?” tanyanya sambil mengelus kepala lalu mencium pelipisnya.

“V, mana Arthur?”

“Aku di sini, Mah. Kenapa?”

Tanpa aba-aba Jungkook langsung menarik lengannya. “Ayo ikut Mamah, Sayang. Oh ya, Jimin, rumahnya Tay di sebelah mana ya?”

Jimin mengernyit tapi tetap mengangkat telunjuknya. “Sebelah sana. M-mau apa kau menanyakan rumahnya Tay?”

“Aku mau meminjam tang dan pemotong kawat.”

“Untuk apa?”

“Untuk mencabut taringnya, tentu saja.”

Mereka terbelalak, sementara Jungkook kini ngibrit menuju tempat yang dimaksud sambil menyeret Arthur yang kalap karena taringnya akan dicabut menggunakan tang.

V langsung menatap penuh selidik kepada Kris yang memasang raut sok polosnya. “Apa yang kau katakan padanya sehingga dia berubah pikiran dengan cepat?”

Kris menggeleng. “Tidak ada. Sebaiknya kita ikuti dia, kasihan anakmu, V. Aku yakin prosesnya tidak akan mudah kalau eksekutornya adalah Jungkook.”





















































.

.

.

TBC

Continue Reading

You'll Also Like

308 51 19
jungkook penasaran dengan sosok dokter muda yang heroik menyelamatkan nyawa managernya yang tiba-tiba henti nafas. setelah itu mereka bertemu tanpa s...
5.4M 508K 158
Season 1 dan 2 Ada teror di loker Alice ketika ia mengetahui satu fakta tentang Sean Black, teman sebangkunya yang misterius. Kejadian aneh terus te...
185K 17.8K 41
SUNGSUN. [COMPLETED] Park Sunghoon. Lelaki pendiam dengan sorot mata tajam mematikan. Lelakk yang sekalinya berbicara menyakitkan, namun sayangnya di...
3.4K 466 11
Berulang kali Jungkook mengatakan kalau kamu harus berubah, tetapi idiot tetap idiot. Otakmu dangkal, hingga yang terdengar di telingamu hanya perkat...