Chapter 33

5.7K 108 43
                                    

Krak!

Jimin mengetatkan rahangnya, giginya bergemeletuk penuh emosi dan kini dia memojokkan tubuh Jungkook pada sebuah pohon besar di tengah hutan.

“Gila kau!”

Jungkook tersenyum sinis dengan taringnya yang sudah mencuat. “Aku sudah bilang, tidak akan ada yang dirugikan dalam masalah ini!”

“Tidak ada yang dirugikan katamu?! Putramu sendiri yang kau rugikan, Jungkook!”

V yang melihat itu hanya diam. Biarkanlah Jungkook ribut dengan Jimin. Keduanya sama-sama emosi, kalau ia nimbrung masalahnya akan menjalar ke mana-mana.

Jennie dan Dimitri juga kini bingung harus bagaimana. Keduanya masih sebatas menyimak. Tapi mereka dengar-dengar kalau Artemis tidak akan dirugikan dalam permasalahan ini.

“Aku tegaskan padamu, Jungkook! Biarkan putramu hidup sebagaimana mestinya, biarkan dia menjalani kehidupannya secara normal.”

“Aku tidak bisa, Jimin! Dia putraku satu-satunya!”

“Aku tak menyangka kalau kau akan sebegini egoisnya. Kau hanya memikirkan keinginanmu sendiri. Kau ingin dia kembali, tapi kau tidak memikirkan bagaimana perasaannya dan bagaimana perasaan istrinya nanti.”

“Apa maksudmu?”

“Bagaimana kalau Arthur menolaknya, hmm? Dan bagaimana pula kalau Artemis juga tidak mau menerimanya?”

Jungkook diam, dan Jimin benar-benar tak habis pikir dengan keinginan vampir cantik satu ini.

“Aku yang bukan ayahnya saja berpikir sampai ke sana, Kook! Aku memikirkan perasaan putramu kalau seandainya kehidupannya kau renggut, dan tolong hargai juga putriku sebagai istrinya. Jangan bertindak seenaknya!”

Istri dari Nicholas Victory Rialoire itu masih tak memberikan respon, namun raut marah di wajahnya perlahan memudar. Jimin pun melepaskan kungkungannya dan mengambil langkah mundur.

“Tolong jangan merusak apa yang selama ini mereka perjuangkan, mereka sudah memiliki dunia kecilnya sendiri. Sembilan bulan lagi Artemis akan melahirkan, dan aku rasa waktu selama itu cukup bagimu untuk berpikir ulang.”

Lantas Jimin meraih lengan Jennie dan Dimitri untuk mengajaknya pulang. Ia akan mengobrol dengan istri dan anak bujangnya itu di rumah saja. Di sini gerah.































.

.

.

Dua tahun kemudian..

Kim Arthur sedang jalan-jalan di sekitar halaman rumahnya, sekalian mengasuh anak laki-lakinya yang baru belajar berjalan.

Hal ini sudah menjadi kebiasaan rutinnya di setiap pagi dan sore hari, sementara Artemis akan sibuk mendandani anak perempuannya terlebih dahulu baru setelah itu akan bergabung ke sana.

Dengan tangan terlipat di dada dan senyum tampan mengembang, ia terus mengikuti langkah kecil putranya.

Ia gemas sendiri melihat buntelan berjalan itu. Baju kodoknya cerah sekali, warna oranye. Topi kupluknya juga imut terlihat seperti buah jeruk, dan jangan lupakan sepatu kelap-kelipnya.

Amor Maledicti || VKook ft. YeonRina [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang