Chapter 01

7.4K 219 57
                                    

Seoul, Korea Selatan
07.00 KST






















“Mamah, mau katcih pelmen dan toklat ini buat Dimitli dan Altemis, boleh?”

“Ohohoho~ Tentu saja boleh, Sayang. Eumm.. Jane, si kembar boleh memakan permen dan coklat kan?”

“Iya boleh. Tapi kalian minta izin dulu sama Papah ya?”

“Toklat, Pah! Pelmen.”

“Boleh, Pah?”

“Boleh. Ya sudah, kalau begitu sekarang kalian main sana, ajak Arthur ya? Jangan bertengkar.”






















Kim Arthur terperanjat bangun dari acara tidur tampannya, lagi-lagi mimpi itu hadir untuk yang kesekian kalinya.

“Ck! Kenapa belakangan ini aku terus saja memimpikan hal yang sama? Dimitri? Artemis? Anak kembar itu siapa sebenarnya?”

Ia bermonolog ria sambil mengingat-ingat penggalan dialog saat di manakah itu semua. Tapi nihil, ia tak kunjung mendapatkan jawaban walaupun hanya sedikit saja.

“Aku harus mencari tahu. Sepertinya agak aneh kalau ini hanyalah bunga tidur semata. Pasti ada apa-apanya.”




































.

.

.

“Baiklah, kau urus saja semuanya, Jeff. Aku selalu percaya padamu, dan para vampir bawahanmu juga selalu melakukan pekerjaannya dengan baik.”

Arthur yang sedang menuangkan sebotol darah beruang ke dalam gelas itu melirik ayahnya. Pagi-pagi sudah sibuk soal pekerjaan saja, pikirnya. Padahal ini di meja makan.

“Tapi ingat, Jeff. Lakukan semuanya dengan bersih dan pelan-pelan, jangan mengeksploitasi secara besar-besaran karena harimau benggala itu adalah satwa yang dilindungi.”

“Sarapan dulu, Pah. ”

“O-oh? Jeffrey, aku tutup dulu panggilannya ya? Nanti kita bicarakan lagi.”

Pip!

V nyengir kotak dan menaruh ponselnya. Arthur masih bertahan dengan tatapan datarnya. Ayahnya itu, dia yang membuat peraturan tak boleh main ponsel di meja makan tapi dirinya sendiri yang melanggar. Ada-ada saja.

“Kalau aku yang seperti itu pasti Papah akan mengomel.” dengusnya pelan, tangannya mengambil selembar roti lalu mengolesinya dengan selai darah kijang.

“Lagipula, rumah Uncle Jeff ada di samping kiri rumah kita. Kalau mau mengobrol kenapa tidak langsung saja sih?”

“Yang tadi itu masalah penting, Nak. Papah ada permintaan darah harimau benggala 20 botol.”

“Itu satwa dilindungi, jangan terlalu sering memburu hewan-hewan seperti itu, Pah. Nanti mereka cepat punah.”

“Bagaimana ya? Itu pekerjaan Papah dari dulu, Nak. Di kalangan bangsa vampir, keluarga Rialoire sudah tersohor sebagai penyedia darah hewan-hewan langka. Kau mau mencoba berkecimpung di dalamnya? Nanti akan Papah libatkan.”

Amor Maledicti || VKook ft. YeonRina [END]Where stories live. Discover now