Chapter 31

5.8K 115 64
                                    

Prak!

Enam buah koper hitam berisi uang dolar ditaruh Jeffrey ke atas meja. Rosé yang melihat itu seketika kambuh jiwa matrenya. Maklum, wanita.

“Vampir yang menginginkan 20 botol darah harimau benggala itu sudah melunasi semuanya. Kau tahu, V? Aku selalu senang kalau kita mendapat klien dari kalangan bangsawan, cairnya cepat.” canda vampir tampan itu.

V tertawa, ia meraih tiga koper yang mana adalah bagiannya. “Ya, aku juga. Tapi, perasaan ini banyak sekali?”

“Darahnya aku jual kepada vampir, sementara bagian tubuh lainnya aku jual kepada manusia di pasar gelap. Harimau benggala itu satwa dilindungi. Tentu saja kepala, kulit, kuku, taring, serta dagingnya bisa aku manfaatkan juga.”

Lagi-lagi V mengeluarkan tawanya. Jeffrey itu selain tampan tapi juga cerdas dan licik, bekerja dengannya selalu menyenangkan.

“Aku bereskan ini dulu ya?” Rosé mengambil tiga koper bagian suaminya untuk dibawa ke kamar. “Kau mau minum, V? Kebetulan aku punya lima kantong darah manusia yang kucuri kemarin lusa dari sebuah rumah sakit.”

Astaga!

Tidak suaminya tidak istrinya ternyata kriminal semua. Pantas cocok.

“Boleh. Pakai es batu ya?”

“Oke, sebentar.”

Dengan wajah berbinar Rosé berlalu dari hadapan keduanya. Jeffrey hanya menggeleng pelan, istrinya itu bahagia sekali karena baru saja mendapat uang.

Tak lama vampir cantik itu kembali, dan acara minum-minum ketiganya pun dimulai dengan diselingi obrolan ringan. Sampai akhirnya V yang tidak tahan menyimpan permasalahannya seorang diri itu mulai curhat.

“Uhuk! Uhuk!” Jeffrey yang kaget sampai tersedak dibuatnya. “Kau serius, V?!”

“Ya, dan aku bingung harus menyadarkannya dengan cara apa lagi.” balasnya lesu, ia pun beralih kepada adiknya yang dari tadi hanya diam menyimak.

“Rosé, tolong aku. Kalian sama-sama wanita, tolong bilang sesuatu padanya agar dia tidak melakukan hal itu.”

“V, kau yang suaminya saja tidak didengar apalagi aku?”

“Ayolah, Rosé.”

Istri Jeffrey Rialoire itu menggeleng sebagai isyarat penolakan. “Tidak. Maaf, aku tidak bisa membantumu untuk hal ini.”

“Tapi kenapa?”

“Karena aku berada di pihak Jungkook.”

Jawaban spontan tersebut membuat V mengerutkan keningnya. “A-apa kau bilang?”

Rosé menatap kakaknya itu serius. “Aku mendukung Jungkook. Wajar kalau dia menginginkan putranya kembali. Dia tidak salah.”

“Kenapa kau bisa bilang seperti itu?”

“Karena aku tahu seberapa kerasnya perjuangan dia mempertahankan Arthur dulunya. Arthur itu putramu, buatanmu, dia bukan anak manusia. Saat masih di dalam rahim dia terus menggerogoti tubuh Jungkook dari dalam, tapi karena rasa sayangnya Jungkook tetap bertahan, sesayang dan secinta itu dia kepada putranya. Lalu apa yang kau lakukan saat itu, hmm? Kau malah pergi meninggalkannya. Gila!”

Ucapan panjang lebar itu sukses membuat V tertohok. Dulu ia memang sebrengsek itu kepada Jungkook.

“Bahkan aku masih ingat betul kau malah meneriakinya berkhianat. Dengan lantang kau tidak mau mengakui Arthur sebagai anakmu karena menganggap dia adalah anaknya Ji––”

“Rosé!” Jeffrey memelototi istrinya itu karena menyerocosnya sudah kelewatan. “Cukup!”

Mata cantik itu memejam sesaat, sungguh ia terbawa suasana. “Maaf, aku keceplosan.”

Amor Maledicti || VKook ft. YeonRina [END]Where stories live. Discover now