Chapter 04

6.3K 187 28
                                    

“Lama-lama aku merasa kasihan kepada Arthur.”

Jeffrey mengalihkan fokusnya dari layar televisi kepada Rosé yang sedang menyetrika pakaian di dekatnya.

“Kenapa memangnya?”

“Dia mulai bertanya siapa itu Artemis dan Dimitri, dan aku tidak paham bagaimana ceritanya dia bisa tahu mengenai kedua orang itu!”

“Masa?!”

“Serius, Jeffrey!”

“Tapi bagaimana bisa? Belasan tahun kita semua bungkam dan dia tiba-tiba tahu begitu saja? Ini aneh.”

Vampir cantik itu menyemprotkan pelicin lalu lanjut menyetrika. “Justru itu. Aku semakin yakin kalau kutukan takdir itu telah mengunci keduanya. Mereka akan tetap bersama pada akhirnya.”

Jeffrey meringis. “Tapi jika dibiarkan resikonya besar. Artemis itu putrinya Jimin, dia serigala. Sementara Arthur? Meskipun dia dhampyre dan 95% mewarisi Jungkook, tetap saja dia itu keturunan asli V. Jati diri seorang vampir mengalir di dalam tubuhnya.”

“Ya, aku tahu, Jeff. Tapi mau sampai kapan kita semua seperti ini? Aku tidak bisa terus menerus melihat keponakanku dijauhkan dari takdirnya! Kasihan dia!” Rosé tetap ngotot.

“Ck! V, Jungkook, Jimin, dan Jennie itu hanya memisahkan keduanya tanpa mencari solusi yang berarti. Apa yang mereka lakukan selama belasan tahun ini tidak menyelesaikan masalah sama sekali!” lanjutnya sambil mengacung-ngacungkan setrikaan yang panasnya bukan main itu dengan anarkis.

Jeffrey memijat pelipisnya. “Lantas kau mau apa, Sayang? Jangan terlalu ikut campur ke dalam urusan keluarga kakakmu itu.”

“Tapi, Jeff––”

“Roséanne Marie Rialoire, Please! Arthur bukan putra kita, dia hanya keponakan kita. Tolong tahu batasan, jangan terlalu ikut campur dan jangan membuat semuanya tambah runyam.”

“Ck! Iya iya!”





















.

.

.

“Tanamanku!”

Lima belas menit sudah Dimitri berada di florist cafénya Jennie, dan selama itu pula ia meratapi bunga krisannya yang botak karena Artemis mencabuti kelopaknya.

“Tanganmu itu benar-benar laknat! Bungaku jadi jelek dan plontos begini gara-gara kau!”

“Ck! Aku kan sudah bilang aku tak sengaja! Aku keasyikan bergosip dengan Mamah tadi dan tak terasa tanganku malah menyasar ke mana-mana! Aku tak sengaja!”

Artemis yang tidak terima diamuk itu malah balas ngamuk padahal ia yang salah. Ada-ada saja memang. Jimin yang duduk di hadapan keduanya buru-buru menyela sebelum terjadinya perang dunia ketiga.

“Sudahlah, Di. Kau bisa memintanya lagi kepada ibumu untuk disimpan di sini. Ibumu punya banyak koleksi bunga krisan di floristnya.”

Pemuda itu menjambak rambutnya. “Beda, Papah! Bunga yang aku simpan di meja ini itu bunga dari bibit unggul pilihan. Aku benar-benar merawatnya sepenuh hati, membesarkannya seperti anakku sendiri.”

Amor Maledicti || VKook ft. YeonRina [END]Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu