Chapter 06

6.1K 177 28
                                    

“Kenapa kalian pergi dadakan begini sih? Mana tidak mengajakku pula!”

Kim Arthur yang menyeret koper hitam sampai ke luar itu terus saja misuh-misuh dari tadi. Ia tidak tahu apa-apa, pas bangun tidur melihat orangtuanya sudah mau pergi saja.

“Kau kan kuliah, Nak. Masa mau ikut?” jawab Jungkook sambil sibuk mengukir alis di depan pintu rumah.

“Lagipula ini urusan bisnis, dan kami tahu pasti kau malas terlibat di dalamnya. Makanya kami tidak ajak-ajak.” sambung V sembari memasukkan koper itu ke dalam bagasi mobil.

Pemuda berambut biru yang belum mandi itu menggaruk pipinya. Benar juga, ia malas sekali kalau sudah berhubungan dengan bisnis keluarga vampirnya yang mengerikan itu. Lebih baik di sini saja dagang baju.

“Ya sudah, kalian hati-hati ya? Salam untuk Grandma, Grandpa, beserta semua anggota keluarga Rialoire di sana. Aku tahu pasti mereka semua merindukanku.”

V tertawa pelan mendengar kalimat terakhir itu. Arthur itu pede sekali seperti Jungkook. Mentang-mentang anak dan ibu kelakuannya sama.

Like mother like son.

“Ya, nanti Papah sampaikan. Kami berangkat ya, Nak? Kalau butuh apa-apa pergi saja ke rumah sebelah. Paman dan Bibimu selalu bersedia untuk kau repotkan.”

“Iya, Pah.”

Tak lama setelahnya pergilah pasutri itu meninggalkan area rumah. Jungkook melirik kembali ke belakang sebelum akhirnya mobil mereka belok di tikungan.

“Maaf kami membohongimu lagi, Art. Kami tahu kau semakin penasaran kepada Artemis, dan maka dari itu kami harus mencari penawarnya agar di saat itu terjadi kau bisa selamat dari segala kemungkinan terburuk.”






























.

.

.

Jennie berdiri bersandar pada pohon besar yang berada tak jauh dari aliran sungai. Ia sedang memperhatikan interaksi serigala abu-abu Jimin dengan serigala abu-abu hitam Tay di sana.

Walaupun ia tidak mengerti bahasa serigala yang tengah digunakan keduanya, tapi ia tahu kalau suaminya itu tengah membicarakan masalah rencana pedekate putrinya dan putra sang alpha.

“Hhhh.. Semoga saja Tay menyetujui hal ini.”

Hembusan nafas berat itu keluar dari mulutnya. Namun di dalam benaknya, Jennie yakin kalau Tay dan Yuri pasti akan menyetujuinya. Lagipula mereka tidak memiliki alasan untuk menolak, pikirnya.

“Dimitri bilang kalau Jeno itu sudah lama menyukai Artemis. Aku yakin ini akan lebih mudah.” dengan satu tangan di pinggang dan satunya lagi memegang dagu, Jennie bermonolog ria.

“Lagipula, aku dan Jimin itu keluarga baik-baik. Masa iya mereka tidak mau menerimanya? Aku dan Jimin kan orang kaya.” lanjutnya pede dan tidak sadar kalau serigala putih bersih Dimitri sudah berada di belakangnya.

“Ya, aku yakin ini semua akan lancar. Artemis harus jadi dengan Jeno sebelum takdir mempertemukannya kembali dengan Arthur dan–– ASTAGAAA!”

Bugh!

Jennie menganga melihat serigala sebesar kuda itu kini nampak keleyengan karena barusan kena gaplok dompet mahalnya.

“YA TUHAN! BUJANGAN TAMPANNYA MAMAH!”

Sekarang ia rusuh mengusap-usap kepala serigala itu sayang. Demi apapun juga ia tidak sengaja tadi, ia hanya kaget karena serigala putih itu menggeram tepat di samping telinga kanannya.

Amor Maledicti || VKook ft. YeonRina [END]Where stories live. Discover now