Chapter 15

5.9K 134 29
                                    

Arthur membuka gerbang rumahnya dengan lesu, lalu menyorong motor besar warna merahnya sampai depan garasi dengan malas. Helmnya saja sudah nemplok di siku kanan.

“Sudah pulang, Sayang?”

Ia berbalik dan menemukan Jungkook sudah berpakaian rapih tengah berdiri di belakangnya sambil sibuk memakai lipstik. Wangi parfumnya juga semerbak sekali, pasti mau bepergian lagi.

“Hmm.. Sudah, Mah.”

“Art, Mamah kan sudah bilang beberapa kali padamu. Helm itu dipakainya di kepala, Nak! Oh, atau jangan-jangan otakmu turun ke siku sehingga kau lebih senang memakai helm itu di lengan?”

“Bukan begitu, Mah. Tadi aku menerima panggilan di depan sana, jadi ya sudah. Tanggung mau dipakai lagi juga.”

“Kalau malas pakai helm berarti ke mana-mana kau harus pakai mobil. Kau mau mobil apa? Nanti Mamah dan Papah belikan. Orangtuamu ini orang kaya, jangan lupa.”

Astaga!

V maju satu langkah dan menatap lekat-lekat putranya yang terlihat lebih kusut dari keset di depan pintunya saat ini. “Kau kenapa, hmm?” tanyanya penuh selidik.

Arthur langsung gelagapan, tapi sebisa mungkin ia bersikap biasa saja agar ayahnya ini tidak curiga. “A-aku? Aku baik-baik saja. Kenapa memangnya?”

“Kau jelek sekali.”

Plak!

V mendadak bengong karena Jungkook mendamprat pundaknya menggunakan tas slempang kecilnya yang harganya super mahal itu.

“Yak! Beraninya kau menyebut putraku jelek?!” amuknya cetar hingga suaranya terdengar jelas ke pertigaan sana. “Kau lupa kalau putraku itu 95% kloningan dirimu?! Kalau dia jelek lantas kau apaaa?!”

V meringis seraya menutup kedua kupingnya. Astaga, ia lupa kalau Jungkook itu bucin nomor wahid Kim Arthur.

Bagaimana pun wujud Arthur, ibarat dikata mau abstrak seperti setan pun Jungkook akan tetap menyebutnya tampan tiada tandingan. Karena baginya, makhluk tampan di dunia ini hanya ada tiga macam. Arthur putranya, V suaminya, dan Namjoon ayahnya.

Segitu saja.

“Iya iya! Aku minta maaf. Tapi bisakah kau tidak berteriak? Kau membuat kupingku rusak, Jungkook!”

“Ya habisnya kau menyebalkan, V! Anak setampan begini disebut jelek, kita kan membuatnya bersama! Kau benar-benar tidak menghargai kerja keras kita selama dua tahun ditambah tumbal 16 ranjang!”

“Ya Tuhan, Sayangku! Jangan membahas urusan ranjang di sini, malu! Aku tidak mau satu kompleks tahu kita menghancurkan 16 ranjang selama dua tahun untuk membuat anak waktu itu!”

Astaga!

Arthur tertawa, kelakuan ajaib orangtuanya ini memang selalu berhasil membuat hari-harinya yang kelabu menjadi mejikuhibiniu.

“Ngomong-ngomong, kalian mau ke mana ya? Rapih sekali?”

Ia meneliti penampilan V dan Jungkook dari atas hingga bawah. Semuanya serba hitam dengan jeans robek-robek dan leather jaket. Terlihat sangat keren di matanya, dan ia baru sadar kalau orangtuanya ini masih terlihat seperti abege di usianya yang entah ke berapa.

Amor Maledicti || VKook ft. YeonRina [END]Where stories live. Discover now