Chapter 21

6K 126 19
                                    

Bugh!

“Arrrggghhh!”

Arthur mengerang kesakitan merasakan punggungnya membentur batu dengan keras. Pundaknya juga sangat perih karena kuku-kuku tajam serigala coklat madu itu mengoyak kulitnya lumayan dalam.

Pandangannya mulai mengabur karena darah yang juga mengucur dari kepalanya. Ia benar-benar tidak bisa melawan dan hanya menghindar kalau ada kesempatan.

Grrrhhh..

“Aku bahkan tidak mengenalmu! Kenapa kau menyerangku brutal seperti ini?! Akh!”

Arthur melotot, tangannya mencoba melepaskan kaki serigala itu yang kini menekan lehernya kuat. Hendak mencekik ceritanya, atau lebih parahnya hendak mencabut leher tersebut dari tubuhnya.

Duagh!

Beruntungnya V datang tepat waktu dan menendang serigala muda itu hingga tubuhnya terlempar menghantam pohon.

Sementara Arthur kini ambruk. Meskipun ia kebal terhadap kematian, namun tetap saja sisi manusianya membuat ia merasakan sakit jika ada bagian tubuhnya yang terluka. Walaupun luka itu pasti akan langsung sembuh dengan sendirinya dalam hitungan menit.

“Art?! Hey?!”

V panik melihat wujud putranya yang mengenaskan. Ia pun mendudukkan tubuh itu dan mengusap wajahnya yang penuh darah.

“Arthur? Hey, Nak? Kau sadar, hmm?”

Tepukan pelan itu menyadarkannya. Sepasang mata runcingnya mengerjap lalu membelalak mendapati sosok ayahnya berada di sana.

“Papah?! Astaga, Papah?! I-ini benar-benar Papah?” tanyanya panik seperti orang linglung yang kontan membuat V mendatarkan wajahnya.

“Apakah sosok di depanmu ini terlihat seperti Shawn Mendes bagimu, huh?”

“O-oh, tidak! Ini Papah Nicholas Victory Rialoire-ku yang tampan.”

“Yaitu kau tahu.”

“Artemis di mana, Pah? Dia baik-baik saja kan? Dia tidak terluka kan?”

V terdiam sejenak. Dalam keadaan payah begini Arthur masih memikirkan Artemis, padahal kondisi dia sendiri pun jauh dari kata baik.

“Gadismu baik-baik saja, dia sudah berhasil diamankan. Kau tak perlu khawatir.”

“Syukurlah. Ngomong-ngomong, sedang apa Papah di sini?”

V jadi nafsu ingin menjitak anaknya ini. “Menonton konser! Tentu saja untuk menyelamatkanmu!” ia meraih tubuh bongsor itu dan merangkulnya. “Kau masih bisa berdiri? Kita harus segera kembali.”

Arthur mengangguk, tapi beberapa detik kemudian dia ambruk lagi. Luka-luka di sekujur tubuhnya masih menganga dan pasti dia masih merasakan sakit.

Mau tak mau V langsung menggendongnya, tapi ia kalah cepat dengan serigala antek-anteknya Jeno yang kini kembali menyerangnya dari berbagai sudut.

“ARTHUR!”

Parahnya, sebagian dari mereka ada yang berhasil mendapatkan tubuh putranya lalu kembali menyeretnya ke dalam hutan untuk diberikan kepada Jeno.

“ARTHUR!”

V kalap bukan main, ia langsung menyusul dan sebisa mungkin melawan.

Jeffrey, Seungcheol, Arin, beserta para vampir lain pun muncul dengan kondisi yang sudah berantakan. Begitu pun dengan serigala abu-abu Jimin dan serigala putih Dimitri yang nampak terluka di beberapa bagian. Akhirnya pertempuran kecil-kecilan pun tak dapat terelakan.

Amor Maledicti || VKook ft. YeonRina [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang