Amor Maledicti || VKook ft. Y...

Av HEART-FOX

238K 5.4K 1.4K

[COMPLETE] [VKOOK ft. YEONJUN x KARINA] From 'Baby, You Are Not a Monster!' Orangtua, perjuangan untuk bersam... Mer

PROLOG
CAST
Chapter 01
Chapter 02
Chapter 03
Chapter 04
Chapter 05
Chapter 06
Chapter 07
Chapter 08
Chapter 09
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30
Chapter 31
Chapter 32
Chapter 33
Chapter 34
Chapter 35
Chapter 36

Chapter 22

6.1K 117 23
Av HEART-FOX

Arthur membersihkan rambut birunya di aliran sungai, lalu mengibaskannya dengan sok seksi sehingga tetesan air itu terciprat ke mana-mana.

V yang ada di tepian hanya menatapnya datar, tapi beda halnya dengan Jungkook yang malah berbinar. Anak bujangnya ada bakat menjadi bintang iklan sampo, pikirnya.

“Sudah tebar pesonanya? Sekarang lepas kaosmu yang sudah seperti kain lap itu.”

“Jangan, Papah!”

“Kenapa jangan?”

“Di sana ada Artemis, nanti kalau dia semakin tergila-gila padaku karena melihatku topless bagaimana?”

Astaga!

V menjewer putranya itu lalu merobek kaos putihnya paksa, alhasil pemuda itu kini menjerit-jerit seperti anak perawan yang mau diperkosa. Jungkook sebagai penonton tertawa saja melihatnya.

“Kenapa kau ini narsis sekali?!”

“Seperti sendirinya tidak saja!”

Jungkook masih tertawa. Ia melompati bebatuan guna menghampiri dua lelaki yang masih cek-cok tak guna itu di tengah sungai.

“Sudahlah, kalian berdua itu sama-sama tampan dan menawan. Itu fakta. Oh ya, Arthur? Bisa jongkok di sini dekat Mamah, Nak?”

“Bisa. Mamah mau apa memangnya?”

“Mau memandikanmu.”

“What?!” sontak saja mata runcing yang seksi itu membelalak horor. “Mah, aku bukan bayi. Aku bisa membersihkan diriku sendiri.” tolaknya, malu soalnya kalau dilihat calon istri.

Tapi Jungkook tetaplah Jungkook. Ia keukeuh menyuruh anak bujangnya itu agar berjongkok di depannya, lalu mengelap punggung yang belepotan darah dan tanah itu sampai bersih.

“Jungkook?”

Tiba-tiba muncul Jennie dengan sepotong baju di tangannya. Arthur yang melihat kehadiran orang lain di sana seketika rusuh dan langsung menutupi dadanya seperti anak perawan.

“Ini bajunya, Kook. Sepertinya muat, aku sudah mencari bajunya Dimitri yang paling oversize, dan itulah yang aku dapat.”

“Iya, tak masalah, Jane. Terima kasih ya?”

Jennie menyerahkan baju itu ke tangan Jungkook, matanya melirik Arthur yang menunduk dalam sambil mepet-mepet menyembunyikan tubuhnya kepada V.

“V, kenapa anakmu? Dia baik-baik saja kan?”

Vampir tampan itu nyengir lalu merangkul pundak polos Arthur. “Tak apa, dia hanya malu karena kau ada di sini saat dia tak pakai baju.”

“Oh, begitu? Ya sudah, aku mau pergi lagi. Oh ya, kalau sudah selesai cepat-cepat bergabung ya? Ada yang harus kita bicarakan.”

Pasutri vampir itu mengangguk dan Jennie langsung pergi. Sekarang fokus keduanya kembali lagi kepada Arthur.

“Nah, kau sudah bersih sekarang. Sudah tampan dan tidak seperti anak buangan lagi. Ini, pakai bajunya dan bergegaslah ke sana. Mamah mau berbicara dulu dengan Papah.”

Arthur mengangguk. Ia langsung memakai hoodie putih milik Dimitri yang untungnya muat itu lalu beranjak meninggalkan keduanya.

Setelah sosok anaknya itu menghilang dari pandangan, barulah Jungkook memulai kembali pembicaraan.

“Kau akan menyetujuinya?”

V menoleh, dan ia menemukan raut wajah Jungkook yang sangat datar dan tidak bersahabat. V tahu istrinya itu tidak setuju soal mengubah Kim Arthur menjadi manusia seutuhnya.

“Percayalah. Ini akan baik-baik saja, Sayang.”

“Tidak, V!”

“Sssttt.. Pikirkan perasaan anakmu. Dia ingin bersanding dengan gadis yang dicintainya, jangan egois.”

“Masalahnya ini belum tentu berhasil, V! Bagaimana kalau––”

V menarik tengkuk Jungkook dan melumat bibir wanita yang sudah menjadi istrinya hampir dua puluh tiga tahun lebih itu. Setelahnya ia beralih mencium pipi dan berakhir mengecup ujung hidung bangirnya.

“Aku mohon percayalah padaku, Jungkook.”


































.

.

.

“Arthur?!”

Grep!

Si pemilik nama terkekeh tampan, kedua lengannya balas mendekap Artemis yang memeluknya erat seakan tak ada hari esok.

“Hey? Kau kenapa, Sayangku? Ya ampun, aku lupa kalau kita belum balikan, tapi aku sudah berani memanggilmu ‘Sayang’. Aduh, kurang ajar sekali aku ini. Hahaha.”

Jimin menepuk jidatnya putus asa. Ini calon menantunya kenapa nista begini? Wajahnya saja yang tampan paripurna, kelakuannya tetap saja absurd seperti Jungkook.

“Aku takut kau mati.” suara Artemis teredam karena ia masih mengusel di ceruk leher itu. “Mereka bilang kalau di sana kau sekarat.” lanjutnya dengan suara parau.

Arthur tersenyum semakin lebar. Sangat jelas kalau gadisnya ini sedang mengkhawatirkannya, dan ia bahagia. Ia mencium pelipis Artemis lalu memberi jarak, tatapan keduanya terkunci dan total abai dengan orang-orang di sana yang kini asyik menonton.

Bodo amat. Dunia serasa milik berdua, yang lain ngontrak dan tak kasat mata.

“Itu tadi, Sayang. Sekarang kau lihat sendiri bagaimana keadaanku? Aku sehat dan tentunya tampan.”

Arthur memiringkan kepalanya hendak nyosor mencium Artemis. Namun belum sampai itu bibir saling bertemu, tangan laknat V sudah keburu membekap mulutnya dan menghancurkan segalanya.

“Aish! Papaaah!”

“Apaaa?! Beraninya kau mau mencium seorang gadis di depan orangtuanya yang sudah melotot seperti setan itu?”

Pemuda berambut biru itu terkesiap, tatapannya langsung tertuju kepada Jimin yang wajahnya sudah seperti buto ijo di sana.

“Hehehe.”

O ow!

Hampir saja kelepasan, ayahnya Artemis itu hawa-hawanya angker juga ternyata.

“V?”

“Tay?”

Baiklah, suasananya mulai serius kembali dengan datangnya Tay dan Kris ke sana. Jimin dan Jennie pun kini ikut mendekat, begitu pun dengan yang lainnya.

“Aku minta maaf padamu, pada kalian semua. Putraku memang keterlaluan, aku minta maaf. Aku bersumpah ini takkan terjadi lagi, sekali lagi aku benar-benar minta maaf.”

V mengangguk kecil. “Tak apa, lupakanlah. Lagipula ini semua sudah berakhir.”

“Aku benar-benar minta maaf, V. Oh ya, Kris bilang padaku kalau kau sudah menemukan penawar atas permasalahan ini. Boleh aku tahu apa itu?”

V menggigit bibirnya. Tatapannya mengedar melihat wajah satu persatu orang di sana hingga akhirnya jatuh kepada Jungkook yang berada di sampingnya.

Jungkook terlihat menggelengkan kepalanya, sementara V terlihat berusaha meyakinkannya dengan mengangguk samar. Tentu saja interaksi tersebut membuat yang lain semakin penasaran.

“V?”

“Tay, sebelumnya aku ingin bertanya sesuatu. Seandainya putraku adalah manusia, apakah kau dan kaummu akan menerimanya jika dia menikah dengan putrinya Jimin?”

Hening.

Mereka semua belum bisa menangkap maksud dari pertanyaan V. Arthur juga diam saja di tempatnya dengan Artemis yang masih menempel di pelukannya.

“T-tentu saja. Kau tahu sendiri kalau kaum kami tak masalah jika menikah dengan manusia.”

“Itu artinya kau akan menerimanya? Benar-benar menerimanya?”

“Ya.”

“Kalau begitu aku akan mengubah putraku menjadi manusia seutuhnya.”

Mereka semua kompak menjatuhkan rahang masing-masing, tak terkecuali Jungkook. V ternyata benar-benar mengambil keputusan ini.

“Apa maksudmu, huh?” Jimin tiba-tiba menyeruak. “Aku tak mengerti dengan jalan pikiranmu! Kau mau mengorbankan putramu sendiri?!”

“Aku tidak mengorbankannya. Aku hanya akan membuatnya bahagia, dengan bersanding bersama putrimu.”

“Tapi––”

“Semua masalah ini selesai, Jim! Lihat putrimu dan putraku, kau tega menghancurkan kebahagiaannya?”

Tatapan Jimin langsung beralih kepada Artemis yang benar-benar tak mau lepas dari Arthur. Jelas putrinya itu sangat menginginkan makhluk berambut biru menyala kurang ajar itu.

V tersenyum kecil. “Aku tidak sekejam kau, Jimin. Awalnya aku juga menginginkan dia bersama salah satu dari pilihanku. Giselle, Winter, Sakura, Xiaoting, Nancy, atau Jennifer.”

Mendengar itu Artemis kontan mendelik kepada Arthur. Enam gadis itu siapa saja, pikirnya. Banyak sekali.

“Tapi aku bisa apa pada akhirnya kalau dia tak kunjung mau? Di saat itu aku mulai sadar, kutukannya takkan patah meskipun kita menghadirkan orang ketiga, dan sekarang aku sudah tahu jalan keluarnya. Putraku harus menjadi manusia.”

“Bagaimana caranya?”

“Dengan hanya mencabut keempat taringnya, disertai rapalan mantra-mantra tertentu dan sudah. Mudah sekali, bukan?”

Mereka kembali menganga mendengar penuturan V yang sangat enteng itu. Jungkook jadi kesal sekarang, ia pun menyentak genggaman tangan suaminya itu dengan kasar.

“Mudah katamu? Iya, itu memang mudah. Tapi resikonya terlalu banyak!”

“Sayang, jangan seperti ini. Percaya padaku, semuanya akan baik-baik saja.”

Jungkook menggelengkan kepalanya, air matanya tumpah. “Jangan, V. Please! Pikirkan lagi konsekuensinya seperti apa kalau putra kita menjadi manusia.”

“Sssttt.. Dia akan bahagia, dan semua masalah ini selesai.”

“CK! KAU BENAR-BENAR TIDAK PAHAM DENGAN PERASAANKU!”

Setelahnya Jungkook langsung berlari melesat ke dalam hutan. V yang melihat itu hanya diam di posisinya sementara Arthur sudah panik tak karuan.

“MAMAAAAAAAAAAAAAAAAAAHHH!”

Ia berteriak heboh dan hendak menyusul Jungkook kalau saja V tidak mencekal pergelangan tangannya.

“Biarkan ibumu sendiri dulu. Dia perlu berpikir jernih, lagipula dia tidak akan berani pergi jauh tanpa Papah.”

“Tapi, Pah! Bagaimana kalau ada yang menculik Mamah?!”

“Siapa yang mau menculik vampir berisik dan galak seperti ibumu, huh? Ditawarkan secara cuma-cuma juga tidak akan ada yang mau.”

Mereka semua ingin terbahak sebenarnya, namun situasinya sedang tidak mendukung. Jadi ya sudahlah, ditahan saja.

“V, kalau kau mengizinkan, aku akan mencoba berbicara dengan istrimu mengenai hal ini.” tawar Kris.

Vampir tampan itu mengangguk memberi izin. “Silahkan, tolong buat dia mengerti agar menyetujui ini semua.”

“Ya, akan kucoba.”






































.

.

.

TBC

Fortsätt läs

Du kommer också att gilla

7.5K 855 39
"Bilang kamu mau aku pergi, Bilang kalau kamu gak suka aku hadir di hidup kamu, say it if you mean it"
9.6K 783 18
Seokjin tidak pernah menyangka akan jatuh cinta kepada Namjoon, pria yang ia benci sejak awal pernikahannya. Padahal dia sudah mengkhianati pernikaha...
3.2K 87 5
Kekuarga BTS yang harmonis¿¿¿?😓😕
1.2K 183 11
Sequel This cat is my Boyfriend Setelah Jungkook merelakan hatinya, karena ia sadar bahwa kebahagiaan Nara bukanlah dirinya. Jungkook berusaha melupa...