✓And Drew The Destiny [VerKwa...

By KwonFire3424

407K 54.3K 9K

Bisakah takdir digambarkan dengan rangkaian kata demi kata? Tentu bisa. Warn! BxB Mpreg Less than 1000 words... More

Hola!
Awal
Kenal
Vernon
Langsung
Jatuh
Cinta
Pada
Pandangan
Pertama
dan
Mereka
Akhirnya
Ditakdirkan
Untuk
Hidup
Bersama
Selamanya
Karena
Saling
Mencintai
Satu
Sama
Lain
.
ByeBye~
Omake
Omake 2
Last
Side Story
Side Story (2)
Side Story (3)
Side Story (4)
Side Story (5)
Penutup

Kwanie

11.5K 1.7K 483
By KwonFire3424

"Gantian sekarang papi yang cerita."

--

Sambil menyelam, minum air.
Sambil jemput nuna, ya tidak ada salahnya kan Seungkwan setiap hari kesini hanya untuk melihat Vernon.

Awalnya begitu, tapi siapa sangka mereka jadi sangat dekat? Pulang sekolah menghabiskan waktu bersama di pinggir sungai, seperti saat ini.

"Nuna mu sebentar lagi lulus."

"Iya. Aku juga dengar kalau dia sudah dapat beasiswa lagi untuk lanjut sekolah di tempat keren. Hebat deh"

"Ani."

"Hng?"

Acara melempar batu Seungkwan terhenti. Tangannya membeku di udara, seraya menolehkan kepala, menatap bingung Vernon di sampingnya.

"Kalau nunamu lulus, kita tidak akan bisa bertemu lagi."

"Pfftt tenang saja. Aku akan mengunjungimu sesekali."

"Kenapa kau tidak sekolah saja di tempatku?"

Tidakkah Vernon tau, pertanyaan itu cukup sensitif untuk Seungkwan?
Bukan tidak mau.
Tapi tidak bisa.

Harus bagaimana menyampaikannya?
Seungkwan yakin ia tidak akan bisa menahan tangis kalau sudah membicarakan topik ini. Dan menangis di depan Vernon bukanlah hal yang keren.

Ia pun memilih lanjut melempar batu ke arah sungai, bibirnya tersenyum tipis sebagai jawaban kepada Vernon setelah itu hening.

Keduanya sibuk bergelut dengan pikiran masing-masing.

"Bononie-"

"Vernon."

"Ck. Iya nanti kalau lidahku sudah terbiasa, akan kupanggil namamu dengan benar. Sekarang bonon saja dulu."

"Okay. What?"

"Sekolah..untuk menggapai cita-cita kan?"

"Um. Tentu."

"Lalu cita-citamu apa?"

Vernon berdehem, matanya mendongak menghadap langit, lalu kembali menatap Seungkwan lagi.

"Molla."

"Ish. Sudah sekolah masa tidak tau cita cita?! Nuna Kwanie saja tau, katanya cita-citanya jadi dokter!"

"Yasudah aku juga dokter."

"Ih tidak boleh samaaaa!"

Dua bocah berusia 8 tahun itu saling melempar tatapan, yang satu bingung sementara yang satu lagi kesal.

Entah apa yang ada di pikiran Seungkwan, cuma ya namanya juga anak-anak.

"Aih molla, Kwan. Aku saja malas sekolah."

"Wae?"

"Di sekolah..membosankan. Lebih seru main sama kamu."

Seungkwan harus tersanjung tidak?
Kenapa Vernon bisa bisanya bicara seperti itu, tidak tau apa kalau Seungkwan mudah sekali merona?

"Kalau Kwanie cita-citanya apa?"

"Menikah sama pangeran!"

"...aku?"

.....

..........

Hening. Hanya suara angin terdengar tapi kemudian suara tawa canggung menyusul dari bibir Seungkwan. Untung saja senja sudah menyingsing, jadi rona pipinya tak terlalu kentara sekarang.

Vernon yang ketar-ketir. Dadanya mendadak rusuh, takut sekali kalau sampe terdengar Seungkwan.

"Ah, tapi..menikah bukan cita-cita."

"Ne?"

"Menikah itu tujuan hidup. Kalau cita-cita kan pekerjaan, mau jadi apa Kwanie besar nanti.."

"Iya, mau jadi princess. Menikah sama pangeran, lalu jadi ratu.."

"B-bukan. Aduuhh."

"Ih, Bononie jangan ge er! Bononie sendiri yang bilang tidak mau jadi pangeran kan. Berarti..bukan..bonon...."

Suara Seungkwan semakin kecil di ujung kalimat. Ia mengerucutkan bibir, tidak setuju dengan ucapannya sendiri. Sementara Vernon cuma bisa mengusap wajah kasar, berusaha senetral mungkin mengeluarkan ekspresi.

"A-aku cuma bilang jangan panggil pangeran, panggil saja Vernon.

Jadi aku tetap pangeranmu, paham?!"

--

Seungkwan sudah berguling di atas kasur sambil cekikikan sementara Andrew menatap ayahnya dengan datar. Sangat datar sampai Vernon tak tahan menertawai reaksi anaknya.

"What? Cringey, right?"

"Eum. But..I can't accept it."

"Huh?"

"Because.. Pangerannya mami sekarang Andrew. Jadi papi tidak boleh mengaku sebagai pangeran lagi."

Sayang Andrew harus menghentikkan ekspresi galaknya lantaran bocah itu keburu diserang Seungkwan. Seketika tertawa geli karena tubuhnya diusak gemas oleh sang mami.

"Aaaaaa pangeran mami!! Ai laaaavvv yuuuuuu"

"Mami geliiii stooooppp ahahahaa"

Vernon tersenyum, perlahan menarik Seungkwan supaya lepas dari anaknya dan kini namja gembul itu harus terperangkap di kungkungan sang suami. Ditahan dengan pelukan supaya anak mereka tak lagi disiksa.

Andrew kembali mendudukkan diri, menata rambutnya sebentar sebelum menoleh ke sang papi. "Okay, next."

--

Keduanya masih terdiam, tidak ada yang mau membuka percakapan lagi setelah deklarasi tiba-tibanya Vernon.
Disaat yang bersamaan, sebuah pesawat lewat tepat di atas kepala mereka. Bisingnya membelah keheningan dua anak disana.

Seungkwan tak bisa menyembunyikan rasa takjub ketika melihat dengan jelas bagaimana benda tersebut terbang rendah di atasnya. Ia terpana, mulutnya spontan terbuka untuk bicara.
"Bononie..sudah pernah naik pesawat?"

"Um. Tiga atau empat kali."

"Wah daebak. Kwanie pernah lihat di majalah..yang bawa kemudi pesawat, pakaiannya keren ya."

"Pilot?"

"Ne. Pilot. Hahaha"

Mata Seungkwan seketika berubah sendu. Ia melirik Vernon di samping, lalu kembali mendongak lagi.

"Bononie tau tidak, kalau Kwanie tidak akan pernah bisa sekolah?"

"..huh?"

"Um. Keluarga Kwanie tidak punya uang. Kwanie bodoh, jadi tidak bisa sekolah gratis seperti nuna."

"..."

"Tapi Kwanie iiiiingin sekali pakai seragam. Pakai sepatu."

Sekarang bocah itu berdiri, tangan berkacak pinggang dan dengan percaya diri, dia bicara pada Vernon yang duduk di atas rerumputan.

"Tapi. Walau Kwanie tidak bisa pakai seragam sekolah, Kwanie janji suatu saat nanti pasti bisa pakai seragam pilot yang keren seperti di majalah!"

"Wha-?"

"Hehe. Kalau cita-cita itu berarti pekerjaan, maka Kwanie ingin jadi pilot. Biar bisa pakai seragam sama sepatu setiap hari."

--

"Tapi mami tidak sekolah, bagaimana..?"

Seungkwan tersenyum, ia eratkan tangan Vernon yang memeluknya sebelum mendongak, memberi kecupan kupu-kupu di bibir sang suami.

"Itulah kenapa sekarang papimu jadi seorang captain.
Dia yang gantikan cita-cita mami."

Continue Reading

You'll Also Like

107K 15.3K 16
Sekelas sama mantan, gimana rasanya? B aja - Yoon Jeonghan ..... Ya gitu deh - Choi Seungcheol X : ini republish ya
356K 29.6K 56
Kisah si Bad Boy ketua geng ALASKA dan si cantik Jeon. Happy Reading.
1M 131K 60
Bukan Book 2 Hey Daddy pokoknya. JeongCheol SeokSoo Meanie JunHao SoonHoon VerKwan Warn! MxB (Age Gap) Mpreg Incest NC 17. Harap sadar diri. One Coup...
154K 15.8K 63
FREEN G!P/FUTA • peringatan, banyak mengandung unsur dewasa (21+) harap bijak dalam memilih bacaan. Becky Armstrong, wanita berusia 23 tahun bekerja...