Amor Maledicti || VKook ft. Y...

By HEART-FOX

238K 5.4K 1.4K

[COMPLETE] [VKOOK ft. YEONJUN x KARINA] From 'Baby, You Are Not a Monster!' Orangtua, perjuangan untuk bersam... More

PROLOG
CAST
Chapter 01
Chapter 02
Chapter 03
Chapter 04
Chapter 05
Chapter 06
Chapter 07
Chapter 09
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30
Chapter 31
Chapter 32
Chapter 33
Chapter 34
Chapter 35
Chapter 36

Chapter 08

6.1K 162 31
By HEART-FOX

“V, aku rasa untuk masalah kutukan jodoh putramu dan putrinya Jimin ini kau harus menemui Kris.”

Ken berujar memberi saran kepada saudaranya itu, sementara Wendy pun mengangguk menyetujuinya.

“Ya, Ken benar. Kris adalah satu-satunya dhampyre lain selain Arthur di muka bumi ini, V. Mungkin dia punya solusi.”

V memijat pelipisnya. Ia dan Jungkook kini sedang berada di Havana, Kuba. Di sinilah keluarga besar Rialoire bermukim setelah meninggalkan Forks belasan tahun silam.

V, Rosé, Wendy, Ken, dan mendiang Yohanes adalah lima bersaudara. Namun waktu itu Rosé lebih memilih mengikuti V hijrah ke Korea ketimbang ikut dengan yang lainnya ke Kuba.

Jessica angkat bicara. “Mamah setuju dengan Ken dan Wendy. Terlebih Kris itu adalah petinggi bangsa vampir, tak ada salahnya kau menanyakan masalah sesama dhampyre ini kepadanya.”

“Aku tidak mau berurusan kembali dengan aparat, Mah.”

“Tapi keadaan memaksamu untuk melakukannya, V.”

Jungkook yang dari tadi hanya menyimak sambil goleran di sofa itu setuju dengan mertuanya. “Jess Eomma benar, V. Aku rasa kita harus menemui Kris di Kastil Volteraa.”

V menggeleng. “Sayang, kau tidak tahu Kastil Volteraa itu seperti apa. Para vampir di sana bukanlah vampir biasa seperti kita, jangan menganggap mereka semua baik hati seperti Kris. Banyak ceritanya para vampir yang nekat masuk akhirnya malah meregang nyawa di sana.”

Jungkook terdiam. Ia takut mati di sana, tapi ketakutannya mengenai putranya yang diburu oleh dua kaum sekaligus karena berjodoh dengan anak serigala tentu lebih mengerikan baginya.

“Ya, memasuki Kastil Volteraa memang beresiko, tapi sepertinya tidak kalau kita memiliki orang dalam.” Wendy menyambung kembali pembahasan tadi.

“Dua puluh tahun yang lalu, saat Kim Arthur masih bayi, Kris menyelamatkannya dari ancaman kematian karena saat itu dia dibawa oleh Jaejoong ke Hutan Forks. Entah bagaimana caranya saat itu Jaejoong berhasil membawa Kris, dan aku rasa sekarang juga kita membutuhkan Jaejoong sebagai orang dalam untuk memasuki kastil itu.” lanjutnya kemudian.

Benar juga. Kim Jaejoong mungkin bisa dimintai bantuan untuk menyelundupkan mereka ke Kastil Volteraa.

“Tapi di mana kita bisa menemukan Kim Jaejoong? Kalian tahu sendiri dia tidak pernah menetap lama di suatu wilayah.” V masih bingung, beban hidupnya terasa berat sekali.

“Kalau masalah itu, serahkan semuanya kepada Papah.” kali ini Yunho yang bersuara.

“Papah akan mencarikannya untukmu, dan yang perlu kau lakukan sekarang adalah pulang menemui Arthur. Jangan sampai dia curiga kalian pergi terlalu lama. Pantau terus perkembangannya seperti apa, dan jangan terlalu keras padanya.”

V menatap Jungkook dan istrinya itu tersenyum teduh seraya menganggukkan kepalanya.

“Baiklah, kita akan pulang. Tapi sebelum ke Korea, sepertinya aku dan Jungkook akan mampir sebentar ke Forks untuk mengunjungi makamnya Yohanes.”




































.

.

.

“Terima kasih. Terima kasih. Terima kasih banyak.”

Soobin beberapa kali membungkuk kepada orang-orang di sana yang telah berhasil membekuk pencuri dan mengembalikan ponselnya dalam keadaan utuh.

“Untung saja kau kembali.” benda itu diciumnya, dan setelahnya ia langsung memasuki café di belakangnya untuk melihat keadaan Arthur yang babak belur.

“Art?” ia ikut duduk dan melihat seorang pemuda tampan yang begitu telaten mengobati lebam-lebam di wajah kawannya itu.

Sementara seorang gadis yang ia tahu adalah tersangka penonjokkan Arthur barusan hanya diam dan sesekali melirik dengan tatapan penuh rasa bersalahnya.

“Aku benar-benar minta maaf, saudari kembarku ini memang perlu dikerangkeng.”

“Enak saja dikerangkeng! Memangnya aku ini apa?”

“DIAM KAU! TINDAKANMU SAAT INI BENAR-BENAR SANGAT FATAL! KAU MENCELAKAI ORANG TAK BERSALAH!”

Artemis menunduk. “Aku sudah bilang kalau aku tidak sengaja.” cicitnya pelan sambil memilin ujung kaosnya, ia tidak bohong kalau ia benar-benar takut kepada kakaknya sekarang.

“Sudahlah, tak apa-apa. Dia tidak sengaja, jangan memarahinya terlalu keras. Lukaku tak parah, ini hanya lebam biasa. Kalian jangan khawatir.”

Arthur yang tak tega itu akhirnya angkat bicara, amarahnya mendadak hilang entah ke mana. Sejujurnya ia juga kesal dituduh yang tidak-tidak, tapi kasihan juga gadis ini terus dimarahi kakaknya.

“A-aku minta maaf.” Artemis akhirnya bersuara setelah Dimitri memelototinya habis-habisan. “Aku kira kau pencurinya, sekali lagi aku benar-benar minta maaf.”

Arthur mengangguk dan memasang ekspresi datarnya. “Ya, tak apa.” ia pun bangkit dari duduknya. “Kami harus pergi, terima kasih atas semuanya––”

“Tunggu dulu!”

Dimitri mencegah keduanya pergi dan langsung berlari ke belakang. Tak lama, ia datang lagi dengan dua kantong berisi makanan dan minuman di masing-masing tangannya.

“Sekali lagi aku benar-benar minta maaf atas segala kesalah pahaman ini. Ambilah, anggap saja––”

Sret!

Tangan laknat Choi Soobin langsung meluncur secepat kilat merampas dua buah kantong makanan tersebut dari tangan Dimitri. Arthur langsung mendelik garang, tingkah laku Soobin membuat mereka berdua terlihat seperti rakyat jelata.

Aduh!

“Hehehe. Terima kasih banyak makanannya, sebenarnya kau tak perlu repot-repot seperti ini. Hehehe. Aku jadi enak.”

Serius, Kim Arthur sekarang benar-benar gatal ini menggetok kawannya ini menggunakan botol saus yang ada di atas meja.

“Ngomong-ngomong, ini gratis kan?”

Plak!

Nah, terlaksana juga akhirnya.

“Membuatku malu saja kau ini!”

“Apa sih?! Aku hanya tidak mau menolak rezeki. Kalau kau tidak mau, ya sudah!”

Arthur mendengus pelan sementara Soobin bodo amat dan kembali haha hehe kepada Dimitri yang baik hati itu.

“Terima kasih banyak untuk makanannya.”

“Iya, sama-sama.”

“Ngomong-ngomong, kalian berdua ini kembar? Tapi kok tidak mirip?”

Lagi-lagi Arthur mendelik garang, tangannya sudah kembali memegang botol saus yang isinya masih penuh itu. Bersiap menggetok kembali Soobin yang sepertinya memiliki bakat terpendam menjadi wartawan.

“Kami berdua kembar tidak identik. Aku hanya lebih tua lima menit darinya.”

“Oh, pantas saja. Kalian berdua juga terlihat seperti orang Asia. Apakah kalian––”

Plak!

“YAK! BERHENTILAH MEMUKULKU! KALAU AKU BODOH BAGAIMANA?!”

Kembar Park itu mengulum senyum gelinya, merasa lucu dengan tingkah laku dua pemuda asing yang terlihat seperti tiang listrik berjalan ini.

“Kami memang memiliki darah Asia, ayah kami orang Korea asli.” kali ini Artemis yang menjawab.

Soobin tambah hebring. “Ya ampun, kebetulan sekali. Kami berdua juga dari Korea. Ngomong-ngomong, kita belum kenalan. Kenalkan, aku Choi Soobin.”

Dimitri tersenyum. “Salam kenal juga. Namaku Dimitri Ruby Jéan, dan ini adikku, Artemis Ruby Jeannet.”

JREEENG!!!

Dua pemuda jangkung itu langsung mangap-mangap seperti ikan, tak percaya bahwa orang yang dicari ternyata dari tadi ada di depan mata.

“Kalau kau siapa?”

Artemis yang penasaran dengan pemuda berambut biru itu bertanya, dan reaksi dari yang bersangkutan malah melongo semakin jelek sehingga Soobin harus menggetoknya menggunakan botol kecap untuk menyadarkannya.

Plak!

“O-oh, namaku Arthur. Arthur Rialoire.”

Sekarang gantian kembar Park itu yang menganga. Baru saja tadi pagi mereka membahas nama itu. Apakah ini kebetulan?

“K-kami harus segera pergi. Sekali lagi terima kasih untuk semuanya. Soobin, ayo!”

Karena terlalu grogi, Arthur malah menarik Soobin untuk meninggalkan tempat itu. Tatapan Artemis membuatnya dag dig dug, perasaannya tiba-tiba berdesir seperti baru saja menemukan jodoh.

Astaga!

Sepeninggal keduanya, kembar Park itu kini saling tatap. Mereka juga sama kagetnya, tentu saja.

“Di, jangan-jangan Arthur yang dimaksud itu Arthur yang ini?” tanya Artemis sambil terus memperhatikan punggung tegap yang sudah agak jauh itu, ia juga merasa dag dig dug tanpa sebab.

Dimitri menggeleng. “Entahlah, Temis? Tapi aku merasa tidak asing dengannya. Dia memiliki aura yang berbeda. Aku merasa dia memang sudah dekat dengan kita sebelumnya, dan satu hal lagi.”

“Apa?”

“Luka lebam di wajahnya langsung menghilang begitu saja. Sudah dipastikan kalau dia bukanlah manusia, tapi dia juga bukan vampir seutuhnya.”

“Lantas dia makhluk apa?”

“Dhampyre. Peranakan manusia dan vampir.”

“Apa?! Jadi makhluk mitos itu ternyata memang benar adanya?”

“Ya, seperti yang kau lihat. Dia dhampyre, dan jika memang benar dialah Arthur yang dimaksud Mamah, itu artinya––”

“AKU AKAN MENIKAH DENGAN SPESIES LANGKA?! ASTAGA, AKU TAK PERCAYA INI! DIA TAMPAN DAN TINGGI, AKU BENAR-BENAR AKAN MEMPERBAIKI KETURUNAN ASJFDKHL..”

Krik! Krik! Krik! Krik!

“H-huh?”






































.

.

.

TBC

Ken, Rosé, V, Yohanes, Wendy

Yunho & Jessica

Continue Reading

You'll Also Like

7.7K 788 7
Mansion vampire penuh darah manusia. kelalaian manusia yang datang ke mansion itu akan tiada tanpa kata kata yang keluar dalam mulutnya. sang vampire...
13.5K 1.3K 4
Pertanyaan yang tidak bisa ia jawab hanyalah satu. Ada hubungan apa dirinya dengan Min Yoongi? Dirinya dengan Min Yoongi bukanlah teman apalagi kekas...
3.4K 466 11
Berulang kali Jungkook mengatakan kalau kamu harus berubah, tetapi idiot tetap idiot. Otakmu dangkal, hingga yang terdengar di telingamu hanya perkat...
122K 13.8K 41
⚠️ Konten Dewasa "Aku cinta kak Jungkook!" "Tapi aku cinta Alice." Lagi-lagi di tolak, lagi-lagi disakiti, dan lagi-lagi Alice. Dua tahun mencintai J...