Lost In Time: Martyrs (BOOK 2)

By lunariafe

20.1K 3.2K 444

COMPLETED. Buku ke-2 dari seri Lost In Time. Sejak perjalanan terakhir di Narnia, mereka tahu waktu akan menj... More

Chapter 1: Throughout the Years
Chapter 2: Library
Chapter 3: Changes
Chapter 4: The L & L Diner
Chapter 5: An Offer That Can't Be Refuse
Chapter 6: I Will Find You
Chapter 7: The Other Pevensie Boy
Chapter 9: Destined to Stay
Chapter 10: Counting Down
Chapter 11: Don't Let Them Know
Chapter 12: Hi! I Don't Know You Were There!
Chapter 13: Things Have Changed
Chapter 14: The Driver
Chapter 15: It All Begin
Chapter 16: We Will Be Safe
Chapter 17: Here You Are
Chapter 18: The Mathieus
Chapter 19: Phylarchus
Chapter 20: Trust No Calm Water
Chapter 21: Encounters
Chapter 22: Caspian and His Royal Feast
Chapter 23: Preparing
Chapter 24: The Masquerade
Chapter 25: Emerald Green Eyed
Chapter 26: The Pale Crow
Chapter 27: The Truth
Chapter 28: My Queen's Nightmare
Chapter 29: Sides
Chapter 30: Getting Ready
Chapter 31: Truth or Lie
Chapter 32: Most Important
Chapter 33: Different Path
Chapter 34: La Biblioteca del Castello di Anvard
Chapter 35: My Little Lord, Erwin
Chapter 36: The Merchant
Chapter 37: Royals of the Past
Chapter 38: For the New Golden Age
Chapter 39: Queens
Chapter 40: The Other Side of the Horizon
Chapter 41: Your Future Queen
Chapter 42: The War to Come
Chapter 43: Love and War
Chapter 44: No More Reason
Chapter 45: Aslan's How
Chapter 46: The Scent of War
Chapter 47: Sacred
Chapter 48: Beyond the Iron Gate
Chapter 49: Devoted to One and All
Chapter 50: In the Dead of Night
Chapter 51: The Golden Eagle
Chapter 52: Avenge the Fallen
Chapter 53: The Duel
Chapter 54: Halvor Hamid
Chapter 55: No More Blood, No More Martyr
Chapter 56: The Fate of One and All
Chapter 57: At the End of the Horizon
Chapter 58: All That Matters
Chapter 59: The 'What If'
Chapter 60: If You Love Me for Me
Chapter 61: Final Gathering
*PENGUMUMAN 14 OKTOBER 2021*
Chapter 62: A New Age
*BUKU KE-3 SUDAH TERBIT*
*SPOTIFY PLAYLIST*

Chapter 8: Speechless

449 76 18
By lunariafe

-Edmund-

Cambridge, Britania Raya - 1949

Keluarga Belgrave sudah sampai ke sini. Hanya ada tuan Belgrave dan Lucille. Mereka bilang nyonya Belgrave meninggal saat melahirkan Lucille, jadi kami tidak pernah mengetahui banyak hal tentangnya. Keluarga Scrubb, aku, dan Lucy menyambut kedatangan mereka berdua. Tuan Belgrave menerima sambutan paman Harold lalu beralih tersenyum kepadaku tapi entah mengapa aku merasa terintimidasi dengannya.

"Edmund! Apa kabar, nak? Sudah lama sekali aku tidak berjumpa denganmu." katanya sambil menjabat tanganku. "Lihatlah kau, sudah tumbuh menjadi pria yang tampan, tidak heran Lucille begitu mengagumimu."

Perasaanku jadi tidak enak setelah mendengar 'pujian' itu...

Paman Harold dan bibi Alberta mempersilahkan mereka masuk. Aku membiarkan tuan Belgrave lewat terlebih dahulu dan mereka semua masuk ke rumah. Aku menunggu Lucille berjalan melewatiku tapi saat aku melihatnya, dia sedang berjongkok sambal mengagumi bunga Bluebell milik bibi Alberta. Oh ayolah... Aku tidak bisa membiarkan seorang wanita berada di luar rumah saat langit sudah gelap begini. Aku menghela nafas dan berjalan ke arahnya. Dia sadar aku ada di belakangnya.

"Oh, halo Edmund," ucapnya lembut.

"Kau tidak akan masuk?"

"Oh, apa kau menungguku? Maafkan aku. Aku hanya suka bunga ini. Aku tidak punya bunga Bluebell dirumah," balasnya.

Aku menangguk mengerti dan sempat terdiam saat dia meneliti bunga itu lagi. Aku tidak bisa memaksanya masuk begitu saja, jadi aku hanya berdiri dan memandangnya dari belakang sambil menunggu. Selama ini dia selalu bersikap terlalu semangat kalau bertemu denganku tapi aku rasa dia berbeda hari ini. Entah kenapa dia... berbeda. Dari belakang aku bisa melihat jelas rambutnya diurai, warnanya pirang dan bergelombang. Masih terlihat jelas walaupun keadaan sekitar hanya disinari lampu jalan. Sangat berbeda dengan Luna. Luna memiliki rambut berwarna cokelat gelap yang sedikit lebih lurus dibandingkan rambut Lucille.

Mereka sangat berbeda.

Lucille berusaha berdiri dan aku menyodorkan tanganku dan membantunya. Aku kira dia akan terus memegang tanganku sampai kami masuk tapi dia melepaskannya dan aku mempersilahkannya berjalan di depanku. Hmm... baguslah...tapi rasanya aneh juga.

Saat kami sampai di ruang makan, Lucy dan bibi Alberta sedang menyiapkan beberapa hal yang belum sempat mereka siapkan. Paman Harold duduk di kursi paling ujung, lalu ada Eustace di kursi sebelah kirinya, lalu tempatku disebelahnya, di ujung lain ada tuan Belgrave, di sisinya adalah tempat Lucille, di seberangku ada tempat Lucy lalu di sisi kanan paman Harold adalah tempat bibi Alberta. Paman Harold berdiri untuk membantu bibi Alberta duduk, aku membantu Lucy dan Lucille duduk lalu berjalan dan duduk di tempatku sendiri.

Selama mereka mengobrol, aku terdiam, mencoba memakan makananku sedikit demi sedikit dan berusaha mengabaikan apa pun yang sedang mereka bicarakan sampai tuan Belgrave memanggil, "Edmund." Aku melihat ke arahnya. "Apa keluargamu sudah memberi kabar kapan kau dan adikmu bisa pergi dan tinggal di Amerika?" tanyanya.

Aku menggeleng perlahan. "Belum. Sepertinya mereka sedang banyak urusan juga, tapi mereka bilang secepatnya setelah Lucy lulus dari sekolahnya."

Belgrave mengangguk. "Aku yakin Lucille akan merasa sangat kesepian saat kau pergi." Yang lain terkekeh tapi aku hanya tersenyum dan melihat ke arah Lucille yang tertawa halus namun menunduk seakan sedang memikirkan sesuatu.

"Jangan menjahilinya terus, ayah," sindir Lucille kepada ayahnya.

"Sebenarnya aku dan ayahmu pernah berbicara soal menjodohkan Peter dengan Lucille tapi kau tahu, orang-orang bisa berubah dan karena kau di sini, aku bisa melihat bagaimana 'kisah' ini akan berakhir." Tuan Belgrave terkekeh, keluarga Scrubb pun tertawa dan menyetujui. Ini sangat canggung tapi aku berusaha tersenyum.

"Umm... Maaf atas gangguannya. Aku permisi sebentar." Aku berdiri dan pergi ke arah kamar air dekat, letaknya mengarah ke taman belakang rumah. Aku tidak berpikir panjang dan langsung duduk di tangga teras belakang.

"Aku seharusnya tahu mereka pasti akan kembali ke dalam hidupku lagi," bisikku kepada diriku sendiri. Pintu di belakangku terbuka perlahan, aku berbalik dan melihat Lucy yang menatapku prihatin. "Sekarang kau tahu kenapa aku tidak suka... Belgrave," keluhku. "Semua sudah terjadi sebelum kita ke Narnia, kau ingat?. Aku kira hidupku akan lebih baik saat kita diungsikan ke tempat profesor Digory Kirke tapi kita berakhir di sini lagi. Mungkin kalian bertiga tidak memperhatikannya, tapi mereka selalu melakukannya. Aku akui, Lucille itu wanita yang baik dan menarik, tapi dia bukan yang aku inginkan. Mereka selalu berusaha membuatku menyukai Lucille setelah mereka tahu kalau sejak kita kecil, Peter tidak menginginkannya. Lalu karena Peter menolak untuk menemaninya, aku satu-satunya anak lelaki yang tersisa untuk mengambil alih, dan sejak itulah aku sadar kalau aku akan menjadi 'tong sampah' Peter. Di sini, di Narnia. Semua hal yang Peter tidak inginkan akan berakhir kepadaku. Dia yang paling tua, yang paling tampan, dia Raja tertinggi dan paling berkuasa. Ia punya pilihan dan dia mendapatkan dan menyingkirkan semuanya dengan mudah da-"

"Ed, aku yakin Peter pun tidak bermaksud seperti itu. Keluarga kita tidak begitu," sela Lucy berusaha membuat situasi lebih baik sambil memegang pundakku.

Aku menghela nafas. "Jangan bohongi dirimu sendiri, Lucy. Aku tahu kau juga pernah merasa hidup di balik bayangan Susan."

Lucy melepaskan tangannya dari pundakku. "Umm... Maafkan aku, Lucy, aku tidak bermaksud berbicara seperti itu."

Lucy hanya tersenyum kecil. "Tak apa, Ed. Aku mengerti. Aku juga tidak seharusnya membuatmu berusaha menyerah terhadap Luna. Aku janji, setelah keluarga Belgrave pulang, kau bisa bercerita apa pun padaku dan aku berjanji akan membantumu menghadapi hal seperti ini. Aku baru sadar bahwa hal ini membuatmu begitu marah dan tertekan. Aku seharusnya tahu."

Aku berdiri dan memeluknya. "Terima kasih." Aku membukakan pintu untuk Lucy dan kami kembali ke ruang makan. Aku harap mereka tidak terlalu curiga kenapa kami kembali berdua. Kami berusaha duduk setenang mungkin lalu Eustace tiba-tiba berbicara dengan nada yang terdengar menjengkelkan bagiku.

"Maafkan aku, saudaraku, tapi aku menemukan ini terjatuh di dekat kasurmu. Ini liontin untuk wanita kan? Mungkin kau membeli ini untuk Lucille?" Eustace memegang sebuah liontin. Bukan liontin dari ayah. Itu liontin berbentuk bulan dan pohon kehidupan yang aku beli dengan uangku sendiri untuk Luna.

Lucy terlihat kaget, dia tahu untuk siapa aku beli liontin ini. Aku berusaha untuk tidak panik dan melihat ke arah Lucy lagi. "Oh, itu aku beli untuk Lucy," jawabku spontan. "Untuk... Hari kelulusannya. Aku berniat memberikannya nanti tapi sepertinya tidak ada gunanya aku simpan lagi." Lalu aku mengambil liontin itu dari tangan Eustace, sedikit memaksa dan memberikannya pada Lucy.

Lucy berusaha menutupinya dengan memakainya. "Oh, terima kasih, Ed. Ini sangat cantik." lalu ruang itu hening lagi.

"Edmund Pevensie... Pintar, tampan, pendiam tetapi sangat pengertian, bukan begitu, Lucille?" sindir tuan Belgrave dan wajah Lucille berseri seakan-akan dia tidak pernah berusaha untuk menutup diri sejak dia datang ke sini. Selama sisa waktu mereka berada di sini, aku berusaha untuk tidak terlihat seperti orang yang baru saja berdiri di ujung jurang dan ditendang sampai terjun bebas.

Ini sangat menyiksa.

Jam 9 malam, mereka bersiap untuk pulang. Lucille hanya berkata, "Terima kasih." Tapi ucapan terakhir tuan Belgrave membuatku berdiri mematung.

"Sampai jumpa lagi, dan Edmund... kutunggu lamaranmu," ucapnya, lalu mereka pergi.

Keluarga Scrubb masuk ke rumah dan Lucy memeluk pinggangku dan menyeretku masuk ke rumah. Lucy melepaskan liontinnya dan memberikannya padaku. "Lain kali kau harus lebih hati-hati." Ia tahu itu bukan untuknya tapi aku masih linglung. "Ed, saat aku lulus sekolah, kau harus cepat-cepat pergi dari sini. Kau bisa pergi ke mana pun kau mau. Italia? Amerika? Terserah. Dia mengingatkanku dengan pangeran Rabadash, apa kau ingat dia? Ia terlalu bersemangat menekan Susan untuk menikahinya. Setelah aku pikir-pikir, aku tidak ingin punya keluarga ipar seperti mereka."

Saat itulah aku yakin kalau aku harus menemukannya secepat mungkin.

Continue Reading

You'll Also Like

32.5K 3.9K 26
Setelah keluar dari labirin, mereka diamankan oleh tentara dari Crank dan membawanya ke sebuah tempat yang aman. sebuah keanehan yang disadari oleh T...
99.3K 11.8K 99
Meet me in the Astronomy Tower - Draco Malfoy Completed #Draco X OC All original characters belong to J.K Rowling. Most of the gif are property of Wa...
85.8K 12.7K 60
Kehilangan Cedric Diggory cukup membuat Safera terguncang. Guncangan yang cukup keras itu bahkan mampu membuka kembali kemampuan tersembunyi keluarga...
900K 115K 48
Dia hanya gadis bayangan Slytherin. Dia melihat segalanya, dia mendengar segalanya, dia mengetahui segalanya, segala hal yang telah terjadi di Hogwar...