Lost In Time: Martyrs (BOOK 2)

Por lunariafe

20.1K 3.2K 444

COMPLETED. Buku ke-2 dari seri Lost In Time. Sejak perjalanan terakhir di Narnia, mereka tahu waktu akan menj... Más

Chapter 1: Throughout the Years
Chapter 2: Library
Chapter 3: Changes
Chapter 4: The L & L Diner
Chapter 5: An Offer That Can't Be Refuse
Chapter 6: I Will Find You
Chapter 8: Speechless
Chapter 9: Destined to Stay
Chapter 10: Counting Down
Chapter 11: Don't Let Them Know
Chapter 12: Hi! I Don't Know You Were There!
Chapter 13: Things Have Changed
Chapter 14: The Driver
Chapter 15: It All Begin
Chapter 16: We Will Be Safe
Chapter 17: Here You Are
Chapter 18: The Mathieus
Chapter 19: Phylarchus
Chapter 20: Trust No Calm Water
Chapter 21: Encounters
Chapter 22: Caspian and His Royal Feast
Chapter 23: Preparing
Chapter 24: The Masquerade
Chapter 25: Emerald Green Eyed
Chapter 26: The Pale Crow
Chapter 27: The Truth
Chapter 28: My Queen's Nightmare
Chapter 29: Sides
Chapter 30: Getting Ready
Chapter 31: Truth or Lie
Chapter 32: Most Important
Chapter 33: Different Path
Chapter 34: La Biblioteca del Castello di Anvard
Chapter 35: My Little Lord, Erwin
Chapter 36: The Merchant
Chapter 37: Royals of the Past
Chapter 38: For the New Golden Age
Chapter 39: Queens
Chapter 40: The Other Side of the Horizon
Chapter 41: Your Future Queen
Chapter 42: The War to Come
Chapter 43: Love and War
Chapter 44: No More Reason
Chapter 45: Aslan's How
Chapter 46: The Scent of War
Chapter 47: Sacred
Chapter 48: Beyond the Iron Gate
Chapter 49: Devoted to One and All
Chapter 50: In the Dead of Night
Chapter 51: The Golden Eagle
Chapter 52: Avenge the Fallen
Chapter 53: The Duel
Chapter 54: Halvor Hamid
Chapter 55: No More Blood, No More Martyr
Chapter 56: The Fate of One and All
Chapter 57: At the End of the Horizon
Chapter 58: All That Matters
Chapter 59: The 'What If'
Chapter 60: If You Love Me for Me
Chapter 61: Final Gathering
*PENGUMUMAN 14 OKTOBER 2021*
Chapter 62: A New Age
*BUKU KE-3 SUDAH TERBIT*
*SPOTIFY PLAYLIST*

Chapter 7: The Other Pevensie Boy

569 95 3
Por lunariafe

-Edmund-

Cambridge, Britania Raya - 1949

Siapa yang menaruh buku ini di sini?

Aku melihat ke sekelilingku. Mencoba menemukan siapa pun yang meninggalkan buku ini. Mungkin Eustace meminjamnya dari perpustakaan dan menaruhnya sembarangan. Sepertinya aku akan mengembalikannya hari Senin nanti.

Aku masuk dan pergi ke kamarku dan Eustace dan menyimpan bukunya di meja kecil di antara kasur kami. Aku duduk di atas kasurku dan bersandar ke tembok, menatap ke arah langit-langit kamar, memejamkan mata dan membukanya berulang kali, berharap saat aku membuka mata, semuanya berubah jadi kamarku di istana telmar. Tentu saja itu tidak akan terjadi. Aku mengambil buku aneh itu dan membuka lembarannya. Buku ini memang belum selesai ditulis. Lembaran kosongnya benar-benar tidak ada yang mengisi lagi sejak terakhir aku baca tapi tetap ku buka lembaran-lembarannya, siapa tahu memang ada satu atau dua tulisan tertulis di antara lembaran kosong ini dan hasilnya nihil. Lalu ku simpan di meja tepat di samping tempat tidurku.

Aku mengambil sebuah liontin dari kantung celanaku. Liontin yang pernah ayah berikan kepadaku dulu. Saat itu umurku sembilan tahun. Tahun 1939, perang dunia yang kedua dimulai. Hari itu ayah terpaksa pergi untuk berperang dan aku tidak mau dia pergi. Ayah adalah orang yang paling dekat denganku, tidak peduli aku anak laki-laki kedua yang dia miliki, tidak peduli orang menyebutku 'Anak lelaki Pevensie yang lain' yang selalu hidup di balik bayangan kehidupan Peter, ayah selalu ada untukku dan tidak membeda-bedakan kami. Peter dan ibu berusaha untuk menahanku untuk mengejar truk yang membawanya tapi aku berhasil melepaskan diri dan terus mengejar ayah sampai aku terjatuh di jalan berbatu. Ayah berteriak untuk menghentikan truk itu.

Dia menghampiriku dan memelukku. Aku sangat takut dia pergi dan tidak akan kembali lagi tapi dia berjanji untuk kembali. Dia mengeluarkan sebuah liontin dari sakunya dan berkata, "Ayah tidak bisa lama-lama. Kakekmu memberikan ini kepadaku saat dia berhasil kembali dari perang dunia pertama. Dia menemukan ini dijatuhkan oleh seorang bocah laki-laki. Dan kau lihat tulisan yang terukir di liontin ini? 'Let There Be Eternal Light'. Mungkin ini adalah semboyan dari keluarga bocah itu dan karena kalimat ini, kakekmu selalu berdoa untuk kedamaian yang abadi, tapi dia juga terus berusaha untuk menjalankan tugasnya dengan baik karena jika dia mati, maka dia tidak akan bisa menolong siapa pun lagi. Berdoalah, jaga dirimu dan adikmu baik-baik, ayah pergi berperang supaya suatu hari nanti, kau bisa memberikan liontin ini kepada anakmu dan menceritakan padanya bahwa liontin ini sudah menjadi saksi bagaimana keluarga Pevensie mampu dan akan bertahan hidup dari perang dunia mana pun dan mampu melindungi orang-orang yang harus kita lindungi. Itu termasuk diri kita sendiri. Ayah akan kembali." Lalu dia pergi menaiki truk itu dan hilang dari pandanganku.

Aku sangat senang saat mendapat kabar bahwa perang dunia kedua telah usai dan dia selamat, tapi sekarang ayah ada di Amerika. Mungkin itu kenapa aku selalu mengeluh tentang bagaimana aku tidak ingin ada di tempat ini. Aku meletakkan liontin itu di atas buku yang ada di pangkuanku dan tiba-tiba aku mendengar seperti suara seseorang sedang menulis, seperti pensil yang sedang diguratkan ke atas kertas. Aku melihat ke sekelilingku tapi tidak ada siapa pun, bahkan tidak ada Eustace. Bulu kudukku langsung berdiri. Aku tidak percaya dengan hantu tapi ini membuatku kaget dan tak sengaja menjatuhkan buku itu, lalu suara itu berhenti saat Lucy memanggilku dari kamarnya.

"Edmund!" Suara wanita terdengar dari seberang ruangan.

Aku berdiri untuk menghampiri suara itu dan menyimpan liontinku di saku celana karena tidak berhasil menemukan kotaknya. Aku berjalan ke kamar Lucy. "Ada apa, Lucy?" tanyaku.

"Bantu aku memilih pakaian untuk nanti malam," jawabnya polos.

"Aduh kau ini... Pakai saja apa pun yang ada." Aku berjalan masuk ke kamarnya dan duduk dikasurnya sambil memperhatikan dia mengacak-ngacak lemari pakaiannya.

"Kau tahu para Belgrave akan datang. Tuan Belgrave pernah bekerja dengan ayah, ingat? Ayah sangat menghormati tuan Belgrave, jadi setidaknya kita harus berpakaian yang rapi dan layak, Edmund." Lucy protes sambil terus mencoba mencari pakaian yang layak. Padahal semua pakaian yang ada lemarinya terlihat baik-baik saja.

Aku menyerah dan berdiri membantunya. Lagian untuk apa dia minta bantuanku? Aku tidak pernah menjadi anak paling modis di antara kami berempat.

Seguir leyendo

También te gustarán

99.5K 14.1K 60
꒰ completed - sirius black x readers ꒱ ꒰ written in bahasa indonesia ꒱ en·am·or /iˈnamər,eˈnamər/ be filled with a feeling of love for...
252K 37K 67
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
14.9K 1.8K 41
The Marauders yang beranggotakan lima orang Sirius, James, Peter, Remus dan Arabella. Tahun-tahun yang mereka habiskan di hogwarts dipenuhi dengan s...
18.4K 2.9K 24
Carina merupakan sosok yang periang, namun terkadang ia tidak mengetahui apa yang ia mau. Yang ia tau, ia ingin sekali menjadi curse-breaker sebagaim...