Another Side - Completed

By frncsh

144K 15.6K 2K

Kejadian yang menimpa Syifa 7 tahun lalu sangat merubah kepribadiannya. Syifa yang manis, lembut, dan ramah b... More

CASTS
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35
Part 37
Part 38
Part 39
Part 40
Part 41
Part 42
Part 43
Part 44
NEW STORY!
Part 45
PROMO
Part 46
Part 47
Extra Part

Part 36

2.4K 308 78
By frncsh

"Will you marry me?"

Ucapan Rizky membuat Syifa tertegun cukup lama. Gadis itu masih berusaha mencerna ucapan Rizky, apakah ini mimpi atau sungguhan?

"Syifa, will you marry me?" tanya Rizky lagi seraya menggenggam tangan Syifa.

Tak disangka Syifa malah menolak dan menepis genggaman tangan Rizky, ditambah dengan gelengan kepalanya yang lemah, "Aku... maaf aku ngga bisa kak..." jawab Syifa sembari bangkit berdiri hendak keluar dari kamar Rizky.

Seluruh tubuh Rizky mendadak lemas mendengar jawaban dari Syifa. Dengan perasaan yang menggebu dan siap marah, Rizky menahan Syifa keluar dengan menarik kencang lengan mungil gadis itu ke arahnya.

"Maksud kamu apa Syif?! Kenapa kamu ngga bisa nikah sama aku?!"

Tarikan Rizky berhasil membuat tubuh Syifa berputar kembali hingga menubruk dada Rizky. Gadis itu malah menunduk yang ternyata sedang menahan tawanya dengan susah payah.

Amarah Rizky sudah tidak tertahan lagi. "Jawab Syifa!" Rizky menggoncang kuat kedua bahu Syifa dengan kedua tangannya, merasa Syifa harus memberi penjelasan karena telah menolak untuk menikah dengannya.

Tidak cukup sampai disitu, akhirnya Rizky menangkup wajah Syifa dengan kedua tangannya yang sedetik kemudian ia keheranan melihat Syifa tertawa begitu puas. "Syif?"

Tawa Syifa pecah saat ia menatap wajah Rizky yang penuh tanya akibat ulahnya yang mengerjai Rizky. Masih dengan tawanya yang kini sudah terbahak-bahak, ia berbicara dengan santainya "Gotcha! hahahaha" kemudian kembali tertawa lagi melihat wajah kebingungan kekasihnya itu.

Rizky yang baru sadar karena Syifa telah mengerjainya pun akhirnya bernapas lega, lemah di sekujur tubuhnya belum berkurang sejak tadi, hingga ia tak mampu lagi berdiri dan merosot ke lantai perlahan. "Shit! Aku udah lemes banget tadi Syif......."

Syifa yang melihat Rizky kembali terduduk di lantai pun ikut duduk berhadapan dengannya. Jangan salah, gadis itu masih dengan tawanya dan tidak sedikitpun merasa bersalah lho. Lalu Syifa dengan enaknya menarik kedua tangan Rizky untuk digenggamnya, kemudian ia kecupi kedua tangan Rizky berkali-kali layaknya salim dengan orang yang lebih tua tetapi hingga jemari laki-laki itu. "Maafin aku kak, maafin....." katanya walaupun masih tertawa di sela ucapan maafnya.

Astaga. Bagaimana Rizky bisa marah dengan Syifa kalau Syifa nya bersikap seperti ini? Yang ada justru Rizky gemas ingin segera membawa Syifa ke atas ranjangnya untuk menghabisinya. Astaghfirullah, pikiran macam apa itu.

"Kamu tuh yaa.." Rizky berbicara dengan nada dingin sambil menatap sinis Syifa, membuat gadis itu takut hingga bergidik.

"K...kak...."

"Yas! Syifa kena!" batin Rizky.

"Satu sama!" kata Rizky dengan cepat dan berhasil membuat Syifa memekik kaget, karena selain bersuara, Rizky juga menarik pinggang Syifa dengan cepat agar mendekat kepadanya, mengurungnya kemudian menggigit telinga gadis itu dengan gemas. Tidak hanya telinganya, tapi ia juga menggigit pipi chubby Syifa tak kalah gemas.

"Aww! Kaaaak!" Syifa meronta dengan memukul pelan kedua lengan Rizky yang mengurung tubuhnya.

"Hahaha emang enak!" kini giliran Rizky yang menertawai Syifa dengan puas.

"Sakit tau!"

Syifa mengerucutkan bibirnya lalu mengusap pipi dan telinganya yang basah bekas digigit oleh Rizky tadi. "Basah ish!"

"Woelah biasa aja kali tuh bibir." Rizky menarik bibir Syifa dengan jari tangannya. "Minta dibasahin lagi apa?" katanya sambil menaikturunkan alisnya, menggoda Syifa.

Syifa melototkan matanya. "No!"

"Haha yaudah yaudah. Mana tadi yang sakit?" Laki-laki itu membantu mengusap pipi dan telinga Syifa bekas gigitannya dengan ibu jarinya. Dilihatnya pipi dan telinga Syifa sedikit merah gara-gara ulahnya, Rizky malah mengecup pipi dan telinga Syifa bergantian dengan rakus. Melumat bibir gadisnya tadi ternyata tidak cukup untuk Rizky. Ia selalu menginginkan lagi dan lagi. Merasa rindu dengan Syifa nya, ia malah semakin menggila dengan mengarahkan wajahnya turun menciumi leher dan bahu Syifa, seakan tidak ingin mengakhirinya, Rizky memperdalam kecupan-kecupannya di leher gadis itu hingga membuat tubuh Syifa meremang.

Syifa membuka suaranya disela Rizky sedang menikmati leher dan bahunya. "Kak.... Stop." ucapnya pelan sekali.

Mendengar Syifa berkata seperti itu, Rizky langsung menghentikan aktivitasnya. Dengan napas yang terengah-engah menahan sesuatu yang bergejolak, Rizky menyatukan keningnya dengan kening Syifa. Memastikan dan bertanya kembali perihal tadi.

"Kamu belum jawab pertanyaan aku tadi sayang." kata Rizky dengan lembut.

Melihat Syifa belum ada niat untuk menjawab, Rizky bertanya lagi. "Will you marry me, Cut Syifa Hanasalsabila?"

Jantung Syifa sudah berdetak tidak karuan saat Rizky kembali bertanya sambil menatap dalam manik matanya. Berusaha untuk bersikap santai, Syifa menjauhkan wajahnya dari wajah Rizky kemudian menjawab "Ngga kak." ia menggelengkan kepalanya lemah lalu menjawab lagi dengan cepat "Ngga bisa nolak!" Syifa menjulurkan lidahnya, meledek Rizky.

"Aduh, susah yee punya cewek doyan becanda. Ngga ada romantis-romantisnya." Rizky mendengus sebal.

"Hahaha maaf sayaaang." Syifa mengelus pipi Rizky yang mulai ditumbuhi bulu-bulu halus itu.

"Jawab yang sweet dong beb...." rengek Rizky.

"I will baby, I will..... " Syifa menggantungkan kalimatnya. "My husband to be...." katanya lagi yang membuat Rizky tidak sangka dan membuat senyum tercetak begitu sempurna di wajah tampannya. Ucapan Syifa seperti membuat Rizky terbang melayang ke awan.

"Aaaaaaah yeay!" Rizky langsung berdiri kemudian melompat-lompat kegirangan seperti anak kecil yang dibelikan mainan oleh ibunya. Rizky meraih pinggang Syifa yang sudah berdiri mengikutinya sambil tertawa. Kemudian ia hendak mencium bibir Syifa lagi untuk kesekian kalinya, dan.... Cup. Bukan bibir Syifa yang mendarat di bibirnya, melainkan malah jari telunjuk gadis itu, membuat Rizky membuka matanya.

"Ssshhh, cium aku nya nanti lagi pas kita udah halal ya kak." ucapnya dengan hati-hati dan tersenyum sangat manis.

Rizky pun tersenyum dan mengangguk mendengar perkataan Syifa. Ia sangat bahagia sekali. Momen yang sangat ia tunggu-tunggu akhirnya terjadi. Mendengar Syifa mau menikahinya.

"Okay my wife to be..." jawabnya dengan senyum tak kalah manis. Membuat pipi Syifa merah tersipu malu.

**

Hari ini adalah hari pernikahan Rizna dan Satria. Semuanya turut menghadiri pernikahan Rizna termasuk teman-teman dekat Rizky, tak terkecuali Adipati, Ali dan Jefri juga datang ke acara tersebut. Mereka bertemu kembali setelah pertemuan terakhir di acara lamaran Rizna dan Satria enam bulan lalu. Papa Syifa, Bang Randy dan Anwar pun juga datang ke acara ini.

Tadi pagi Rizna dan Satria sudah resmi menjadi suami istri. Satria sudah mengucapkan ijab qabul dihadapan Rizky, satu-satunya keluarga dan adik kandung Rizna. Ada rasa campur aduk yang dirasakan oleh Rizky. Melihat kakaknya akan menjadi milik orang lain dan bukan menjadi tanggung jawabnya lagi, merelakan kakak semata wayangnya diambil oleh orang lain dan tidak akan tinggal bersamanya di rumah milik keluarganya lagi. Rizky mengingat bagaimana dirinya dan Rizna berjuang untuk hidup karena mama dan papanya sudah tidak ada lagi, mereka berdua saling melengkapi, melindungi dan menyayangi satu sama lain. Waktu pertama kali Satria berbicara kepada Rizky untuk meminta restu darinya, Rizky melihat adanya ketulusan dari Satria. Rizky juga bercerita segala hal kepada abang iparnya itu, ia meminta Satria untuk meyanyangi dan melindungi kakaknya seperti dia yang melindungi Rizna. Hingga hari ini, dengan kepercayaan dan keyakinan penuh, ia menyerahkan Rizna kepada Satria.

Malam ini adalah resepsi pernikahan Rizna dan Satria yang diadakan di salah satu gedung ternama di Jakarta. Saat ini Syifa sedang membantu Rizna memakai gaun pengantinnya di ruang ganti yang telah disediakan dari gedung tersebut. Syifa tadinya ditunjuk menjadi bridesmaid bersama teman-teman dekat Rizna oleh Rizna. Tetapi Rizky tidak setuju jikalau Syifa jadi bridesmaid, dikarenakan Syifa nya sudah ada gaun yang sepasang dengan jas milik Rizky. Jadilah Syifa harus menuruti Rizky.

"Masya Allah, cantik banget kak...." Syifa berdecak kagum saat ia melihat Rizna memakai gaunnya.

Melihat dirinya di cermin, Rizna sesekali berputar melihat pantulan dirinya. "Makasih sayang. Ini kan kamu juga yang milihin gaun waktu itu." ucapnya sembari tersenyum menoleh ke Syifa.

"Iya kak sama-sama." Syifa juga membalas senyum Rizna.

"Sayang?"

Tiba-tiba ada suara yang memanggil Syifa dari arah pintu ruang ganti tersebut.

Mendengar itu suara kekasihnya, Syifa segera berjalan ke arah pintu. "Iya kak?" tanya nya saat gadis itu keluar lalu menutup pintu ruang ganti itu.

Dihampiri oleh Syifa, Rizky malah tertegun menatapi wajah gadisnya itu tidak berkedip. Matanya meneliti setiap bagian yang ada di wajah Syifa, tatapannya seakan terkunci. Bagaimana tidak, Syifa saat ini juga sudah rapi memakai gaun yang senada sepasang dengan jas milik Rizky. Wajah Syifa juga sudah dirias oleh penata rias yang sama dengan Rizna, dan seperti biasa, make up gadis itu tidak terlalu tebal dan terlihat natural, tetapi itu membuat Syifa nya sangat cantik menurut Rizky.

"Hey! Kok bengong aja sih kak?" Syifa menyenggol lengan Rizky.

Rizky tersadar dari termangunya. "Kamu cantik banget Syif...." ucapnya masih dengan tatapan terkesima.

Bukannya malu, Syifa malah bersikap mahal dan sok cantik. "Iya dong, makasih. Kakak juga ganteng." gadis itu melihat penampilan Rizky dari atas sampai bawah.

"Jangan sok cantik yaa di depan sana nanti. Kamu kemana-mana harus sama aku." Rizky berkata tegas.

"Apaan deh. Lebay!" Syifa menjulurkan lidahnya meledek Rizky.

"Aku ngga mau nanti tamu-tamu itu ngeliatin kamu, makanya aku harus ada di samping kamu." kata Rizky lagi, membuat Syifa memutar bola matanya malas.

"Iya iya, yaudah kak aku mau bantuin Ka Ina dulu yaa."

"Ina masih belum selesai?"

"Sedikit lagi."

"Lama banget sih. Nanti kalo udah selesai, telfon aku yaa nanti aku jemput kamu disini."

"Ya ampun kak." Syifa tidak habis pikir dengan Rizky yang begitu posesif dengan dirinya.

"Sshh nurut aja kenapa sih!" talak Rizky seraya mencubit gemas hidung gadisnya itu.

Syifa mendengus sebal lalu meninggalkan Rizky dengan masuk ke ruang ganti.

**

Rizky melihat Syifa dari kejauhan yang sedang mengambil minum untuk dirinya dan mengobrol sebentar dengan teman-temannya yang datang di acara tersebut. Ada Amy, Meggy, Celia dan Maudy disana.

Ketika Rizky sudah menunggu agak lama dan hendak menghampiri Syifa, langkahnya terhenti saat ia melihat sosok laki-laki yang menyapa gadisnya dari kejauhan. Rizky memperhatikannya, "tampan." batin Rizky melihat wajah laki-laki asing itu. Laki-laki itu mencium pipi kanan dan kiri Syifa, dia juga sesekali mengelus lengan Syifa dengan seenaknya. Kemudian Syifa yang menyadari Rizky sedang memperhatikannya tersenyum kikuk dan menanggapi obrolan laki-laki itu dengan santai.

"Hati-hati. Dia yang ngejar-ngejar Syifa waktu kita SMA dulu. Namanya Jehan, dia kakak kelas satu angkatan di atas kita dulu. Dulu dia sama blangsaknya kaya gue, tapi sekarang usahanya udah banyak cabangnya. Gue aja bingung, kok dia bisa ada disini."

Rizky menoleh ke samping melihat siapa yang barusan berbicara. Jefri rupanya. Rizky meninggalkan Jefri lalu berjalan cepat menuju ke arah Syifa yang masih mengobrol dengan Jehan.

"You're beautiful...."

Ucap Jehan samar-samar tetapi masih bisa didengar oleh Rizky karena langkahnya kini sudah dekat dengan Syifa.

"Hey sayang, kok lama banget sih ambil minumnya?" Rizky tiba-tiba melingkarkan satu tangannya di pinggang milik Syifa.

"Eh.... Iya ini baru aja tadi aku mau nyamperin Ka Rizky" jawab Syifa yang agak sedikit kaget dengan Rizky yang datang tiba-tiba.

Sadar dengan Rizky yang menatap tidak suka Jehan, Syifa mengenalkan Jehan kepada Rizky.

"Kak, kenalin ini Ka Jehan, kakak kelas aku waktu SMA."

Tersenyum paksa, Jehan mengulurkan tangannya untuk bersalaman dengan Rizky, Rizky pun menyambutnya.

"Jehan."

"Rizky, calon suami Syifa."

Syifa terkaget dengan ucapan Rizky, begitu juga dengan Jehan. Menyadari Rizky menatapnya tidak suka, Jehan memutuskan untuk pamit dengan Rizky dan Syifa.

"Oke deh Syif kalo gitu. We catch up later, okay? Aku kesana dulu yaa. Yuk Rizky, saya duluan." pamit Jehan kepada keduanya.

Setelah Jehan pergi, Rizky menarik Syifa menjauh dari teman-temannya lalu membawanya ke ruang ganti yang sudah tidak ada orang tersebut.

"Baru juga ngga ada beberapa menit kamu ngga sama aku, udah di pepetin cowok lain." ucap Rizky kesal setelah sampai di ruang ganti, menutup pintunya.

"Kak, Ka Jehan cuma kakak kelas aku. Dia ternyata temennya Bang Satria juga, jadinya dia dateng ada disini."

"Terserah." Rizky duduk di salah satu kursi di ruang tersebut.

"Kak, kita lagi di acara pernikahan, banyak orang yang dateng dan ternyata salah satu tamunya itu kakak kelas aku yang ternyata temen Bang Satria juga. Kita udah lama banget ngga ketemu terus kita cuma ngobrol gitu aja dan kamu cemburu? That's not make sense!" Syifa merasa kesal dengan Rizky.

Mendengar Syifa berbicara seperti itu, Rizky bangkit menghampiri Syifa. "Not make sense kamu bilang?" Ia menatap tajam Syifa yang kini berjalan mundur karena dirinya tetap berjalan walaupun sudah di hadapan Syifa. Hingga tubuh Syifa sudah menubruk dinding, Rizky berbicara lagi "Dia cium pipi kamu, dia elus tangan kamu Syif! Cipika cipiki okelah, tapi ngapain segala elus-elus tangan kamu kaya tadi? Kamu ngeliat aku cipika cipiki sama Celia aja ngga suka kan? Apalagi ini?!" bentak Rizky. Syifa sudah mengeluarkan air matanya.

"Waktunya ngga tepat kalo Ka Rizky cemburu kak. Lagian Ka Jehan cuma kakak kelas aku, temen aku. Kakak ngga perlu kenalan sama dia segala ngucap calon suami aku kaya tadi kak, kesannya jadi aneh. Aku ngga enak kak."

"Oh jadi kamu ngga suka dia tau kalo aku calon suami kamu? Kenapa Syif?" emosi Rizky semakin meluap.

"Cukup kak! Kakak kenapa sih?!" napas Syifa sesak, ia mendorong-dorong dada Rizky dengan tangannya karena tubuh Rizky yang saat ini terus merapat dan menghimpit tubuhnya.

"You enjoy talking with him, Syifa!" Rizky berteriak, meluapkan emosinya.

Syifa kaget dengan teriakkan Rizky dan bentakkannya. Merasa emosi, Syifa malah berkata "Iyaa, aku emang enjoy banget ngobrol sama dia! Kenapa? Ngga boleh?" tantang Syifa yang sudah tidak tahan lagi dengan sikap Rizky.

Rizky tak kalah kaget dengan jawaban Syifa, entah apa setan yang merasuki dirinya, Rizky malah menarik leher belakang Syifa dan mencium bibir gadis itu dengan paksa hingga kepala Syifa sedikit terbentur dengan dinding di belakangnya. Rizky semakin rakus mencium bibir Syifa, memperdalam ciumannya lalu melumatnya dengan paksa. Tangannya mulai menggerayangi tubuh Syifa dan membuka kancing pertama yang terletak di belakang gaun Syifa. Syifa histeris, ia memukuli Rizky dengan sekuat tenaganya. Dengan cepat Rizky mengambil kedua tangan Syifa dan menahannya dengan kuat agar gadis itu tidak memukulinya lagi. Syifa melihat mata Rizky sayu dan memerah, Rizky kembali menciumi lehernya dengan rakus, menyesapnya dengan kuat walaupun Syifa memberontak.

Syifa menangis tidak karuan, dengan tenaga yang lemah ia berkata "Kak.... Istighfar kak...."

Rizky yang tengah menciumi leher Syifa berhenti karena mendengar ucapan Syifa. Melihat wajah gadisnya itu sudah dibanjiri oleh air mata karena takut dengannya, Rizky segera menjauh dari Syifa. Ia tersadar. "Astaghfirullah!"

Syifa masih menangis histeris. Rambut, make up dan gaunnya sudah berantakkan karena ulah Rizky. Ia menatap tajam Rizky yang kini mulai tersadar. Kemudian ia langkahkan kakinya secara paksa untuk berjalan keluar dari ruangan itu. Seluruh tubuhnya sakit karena kelakuan Rizky.

Dilihatnya Syifa yang ingin pergi, Rizky segera menahannya. "Sayang!"

Dengan cepat Syifa mendorong tubuh Rizky dengan kuat. "Jangan sentuh aku!"

Rizky berlutut memeluk kaki Syifa "Engga Syif, maafin aku Syif. Maafin aku." sesal Rizky. Ia menangis.

"Lepasin Ka Rizky! Aku mau pulang!"

"Engga, sampe kamu maafin aku." Rizky bangkit lalu mengambil kedua tangan Syifa lalu mengarahkannya untuk menampar-nampar wajahnya. "Tampar aku sepuas hati kamu. Aku brengsek Syif. Aku brengsek."

Melihat Rizky seperti itu, Syifa melepaskan tangannya dari tangan Rizky. Kemudian ia lanjutkan memukuli dada Rizky sekuat tenaganya. "Kamu jahat kak! Kamu jahat!" Syifa memukuli seluruh tubuh Rizky.

Menerima segala pukulan dari Syifa membuat Rizky mundur hingga menabrak dinding. Pasrah dipukul dan disakiti seluruh badannya oleh Syifa. Lengannya sedikit berdarah karena terkena kuku Syifa.

Merasakan pukulan dari Syifa yang melemah, Rizky memeluk Syifa dengan erat walaupun gadis itu masih memukuli dadanya dengan sisa tenaganya. "Maafin aku sayang maafin aku."

Syifa menggelengkan kepalanya, disela tangisnya ia berkata "Aku ngga mau nikah sama Ka Rizky."

Sontak Rizky langsung melepaskan pelukannya, menangkup wajah Syifa dengan kedua tangannya "Aku minta maaf Syifa."

Rizky panik dan hatinya sakit sekali mendengar ucapan Syifa. "Tolong, aku bener-bener minta maaf." Rizky memohon kepada Syifa.

Dilihatnya Syifa hanya menggelengkan kepalanya, Rizky berbicara kembali. "Syif kamu tau aku sayang banget sama kamu. Aku ngga akan pernah lepasin kamu Syif. Ngga akan!"

Hati Rizky tidak karuan menunggu jawaban dari Syifa. Gadis itu hanya menangis tanpa berbicara.

Merasa emosinya tersulut kembali, Rizky menggoncangkan kedua bahu Syifa dengan kuat. "Syif jangan buat aku ngelakuin hal yang ngga-ngga ke kamu ya Syif!"

"Kakak udah ngelakuin itu tadi ke aku kak! Kakak ngga sadar?" ucapnya dengan dada yang semakin sesak.

Baru saja Rizky ingin berbicara, Syifa berbicara lagi.

"Sekarang kakak mau ngelakuin itu lagi ke aku? Dan sampai saat ini kakak masih belum sadar juga?"

Tiba-tiba Syifa merasakan kepalanya sakit sekali, matanya kehilangan fokus hingga ia tidak mampu lagi menahan dirinya sendiri. Syifa pingsan tidak sadarkan diri.

"Syifa!"


To be continued..

Yailah, Kakaknye lagi nikahan die berantem wkwk puyeng gue sama Rizky Syifa huhu. Mon maap yhaaa lama updatenya:) Btw btw jadi nikah ngga nich?;;) 

Don't forget to Vote and Comment!

Thank youuuu:)

Continue Reading

You'll Also Like

1.1M 38.2K 63
π’π“π€π‘π†πˆπ‘π‹ ──── ❝i just wanna see you shine, 'cause i know you are a stargirl!❞ 𝐈𝐍 π–π‡πˆπ‚π‡ jude bellingham finally manages to shoot...
2.6K 1K 53
Sa mga anino ng mga lihim na kasunduan, isang misteryosong lalaki ang lumitaw, hinahatak ng pang-akit ng kayamanan at kasiyahan ng mga kontratang may...
328K 9.8K 105
Daphne Bridgerton might have been the 1813 debutant diamond, but she wasn't the only miss to stand out that season. Behind her was a close second, he...