Play In Deception (END)

Par sisiliaarista

1.9M 60.2K 753

21++ Sisilia, 21 tahun, belum menikah. Sekalinya di suruh menikah, mau dijadikan isteri kedua, kakak iparnya... Plus

Warning
INTRO
1. State Of Mind
2. Penyebabnya
3. Girl Meets Evil
4. Penipu Besar ??
5. Tes
7. After One Night
8. Perjanjian Pranikah
9. Saved By The Bell
10. Look What You Made Me Do
11. Japan, Ninja & Yakuza
12. Mr.Silver
13. Amano-san
14. Summer Night Dream (Part 1)
15. Summer Night Dream (part 2)
Hanya Gambar Tokoh
16. Caught In A Lie
17. Friends With Benefit
18. Bisnis dan Teknologi
19. Joushikai
20. Strawberry Ice Cream Cake
21. Genie In A Bottle
22. Siksaan
23. Now You See Me
24. My Red (Aka-Chan)
25. Tsukimi
26. Big Brother Hui
27. DKA
28. Silent Killer
29. Ketahuan
30. Peringatan!!
31. Scent Of A Woman
32. Master of The House
33. Bisnis Kesehatan dan Racun
34. Expected
35. Unexpected
36. Galau
37. Hurt
38. Pain
39. Relieve
40. Lady In The House
41. Pembahasan (part 1)
42. Pembahasan (part 2)
43. Lust & Desire
44. Passion
45. Penyesalan
46. Food Lover
47. Menikahlah Denganku
48. Fobia-komitmen
49. Lagi Viral
50. First Snow
51. Already Missing You
52. Come Back Home
53. Kronologi Konsepsi
54. What Is Love?
55. You Can't Stop Me Loving Myself
56. You You You and Only You

6. Hasil Tes

36.7K 1.4K 16
Par sisiliaarista

Sisilia membuka sebuah kamar menggunakan kartu VVIP Anastasia. Dia masuk terlebih dahulu dan si Topeng Perak mengiringinya. Di dalam kamar itu terdapat tempat tidur besar dan furniture lengkap bergaya modern minimalis. Sisilia membuka sebotol air mineral 350 ml dan meminumnya langsung sekali tenggak.

Si Topeng Perak memperhatikan tanpa membuat suara.

"Duduklah, buat dirimu santai," ujar Sisilia, dia melempar tas pestanya ke atas ranjang, lalu duduk di tepi ranjang, melepaskan sepatu hak tingginya yang sedari awal dia memakai telah menyiksanya, membuat kakinya mati rasa.

Dia lalu mengeluarkan beberapa keping benda berbungkus alumunium foil dan membuka bungkusnya, mengeluarkan beberapa stik tes. Dia mengeluarkan berbagai benda-benda kecil dari dalam tasnya.

Si Topeng Perak duduk di sofa berseberangan dengan ranjang, sehingga membuatnya puas mengamati kelakuan Sisilia.

"Kemarilah!" panggil Sisilia, menyuruh si Topeng Perak mendekatinya di ranjang.

Pria itu bangkit dari sofa, beralih ke sebelah Sisilia, dan melihat benda-benda stik kecil berbagai bentuk yang disusunnya di seprei. Gadis itu menggenggam erat tangan kanannya dan menatap ke dalam matanya dengan serius.

"Jika kau ingin berhubungan badan dengan seseorang, entah kau seorang gay atau bukan, hal pertama yang harus kau pastikan adalah, kau mempercayai orang itu, dan tidak membawa bibit penyakit yang bisa ditularkannya padamu," kata gadis itu, membuat si Topeng Perak terheran-heran.

Dia menggenggam jemari pria itu dengan erat, dan mengoleskan kapas alkohol ke ujung jarinya. "Ini akan terasa sakit sedikit," ujarnya lagi, lalu dia menempelkan alat seperti pulpen ke ujung jari pria itu.

Ctak!!

"Ah," desah si Topeng Perak, menahan sakit. Ujung jari manisnya mengeluarkan darah segar. Kenapa wanita ini melukainya? Apa yang ingin dilakukannya?

Tangannya masih digenggam, wanita itu mengarahkan tetesan darah di ujung jarinya ke stik-stik yang di susunnya. Ada 3 macam stik. Dan setiap stik mendapat 2 sampai 3 tetes darahnya. Setelahnya wanita itu menutup ujung jarinya yang berdarah dengan plester luka, dan mulai mengerjakan sesuatu pada stik-stik itu.

"Ini adalah tes untuk mengetahui apakah di dalam tubuhmu terdapat virus Hepatitis A, B dan C, HIV, Sifilis, Gonorrhoe. Jika hasilnya positif, bisa dipastikan kau tertular penyakit tersebut dari seseorang, dan kau bisa menularkannya kepada pasangan seksualmu yang lain," Sisilia menjelaskan.

"Jadi, bagaimana hasilku?" tanya pria itu, setelah beberapa menit.

Wanita itu tersenyum padanya. "Selamat!! Semuanya negatif, kau bersih dan terpercaya!"

"Lalu, bagaimana denganmu?"

"Tentu saja negatif. Aku memeriksanya setiap 6 bulan."

"Kalau begitu ... aku bisa mempercayaimu, 'kan?" tanya pria itu lagi.

"Ung?" Sisilia tercenung keheranan.

Pria bertopeng perak itu tiba-tiba mendorong wanita bergaun merah di hadapannya sehingga terbaring di ranjang dan mencium bibirnya dalam dan kuat.

Sisilia terkejut sesaat, akan tetapi mulai menikmatinya ketika pria itu mulai memasukkan lidah ke dalam rongga mulutnya. Mereka berhenti sesaat untuk menarik napas.

"Uh, oh ... kukira kamu ... gay ...," desah Sisilia dengan napas terengah dan pipi bersemu merah.

"Siapa bilang aku gay? Baby, aku ini pria selurus tongkat." Pria itu lalu melanjutkan mencium bibir wanita di bawahnya.

Damn!! Maki Sisilia dalam hati. Permainan apa yang kumainkan ini? Sekarang aku terperangkap dalam gairah dan aku tak bisa lepas. Gila! Pria ini begitu menggoda dan caranya mencium ... ah ....

Apakah karena minuman, ataukah gejolak hormonnya, ataukah pria ini memang membuatnya terangsang? Sisilia tidak bisa berpikir lagi dan dia membiarkan laki-laki itu terus melakukan apa yang diinginkannya. Memberinya kenikmatan. Tubuh keduanya tanpa busana sehelai pun dan paha Sisilia terbuka lebar membuka jalan bagi pria itu menindihnya, mencumbu bibirnya dengan lahap.

Terlebih lagi, walaupun mengenakan topeng, Sisilia bisa mengatakan dari fitur wajahnya, pria itu pria yang tampan. Tubuhnya tertata dan berotot padat, pundaknya bidang, kulitnya bersih dan harum. Dan seperti kata pria itu, ia memang pria selurus tongkat. Miliknya di selangkangan menjulang dengan keras dan tegang. Membuat Sisilia menelan liur dengan seret.

Gaun merah marun wanita itu laksana kertas pembungkus hadiah bagi pria itu, dengan gampang disisihkan dan ketika melihat payudara yang sintal dan padat, laki-laki itu semakin menunjukkan kebinatangannya. Ia meremas kedua payudara itu dengan tangan besarnya, membuat gadis itu mendesah nyaring dan tubuhnya bersemu kemerahan karena peningkatan suhu tubuh. Dan ketika ia mengulum pucuknya dan mengisap kuat tonjolan mungil itu, tubuh wanita itu melengkung kepadanya, meminta lebih dan lagi.

Ia berhenti mengemut untuk bicara. "Siapa namamu?" tanya pria itu dengan suara serak karena terpapar birahi yang tinggi.

Sisilia tidak dapat berpikir lagi, pandangannya nanar dan telinganya dipenuhi debaran jantungnya sendiri saat napas berat laki-laki di atasnya mengembus di lekukan buah dadanya. "Panggil saja aku si Merah..." jawab Sisilia hampir berbisik.

Laki-laki itu terkekeh pelan. "Baiklah, Merah, terimalah aku sepenuhnya ...," desahnya sambil memposisian kepala kejantanannya di depan belahan basah di selangkangan Sisilia. Ia mendorong miliknya memasuki celah basah dan merasakan kehangatan di dalam sana.

Ia merasa agak tertahan karena celah wanita itu begitu rapat dan tampak mendesah kesakitan. Ia menambah kekuatan dorongannya dan perlahan-lahan mendorong masuk lebih dalam, menerobos selaput dan membuka lekukan-lekukan intim wanita itu. Setiap lapisan yang dilalui miliknya sangat terasa ketika diterobos oleh kepala batangnya, seperti klep-klep tebal dan elastis.

Lapisan demi lapisan ternikmat yang pernah dirasakannya, begitu rapat, begitu memuja, begitu menginginkan, sebuah lorong sempit yang berdenyut-denyut mengisap batang keras miliknya.

Setelah masuk sepenuhnya. Mata si Topeng perak terbuka lebar dan pandangannya gelap. Oh, wanita ini, membuatnya tersesat dan kehilangan akal sehat. Ia tidak punya pilihan selian memejamkan matanya dan mulai bergerak perlahan-lahan dan berhati-hati karena saking sesaknya. Jarinya mulai meraba selangkangan dan menjelajah mencari tonjolan mungil di sela bibir kelaminnya. Namun ada sesuatu yang membuatnya terhenti dan ia mengangkat jarinya, ada sedikit bercak darah.

Ia menatap tidak percaya pada wanita di bawahnya yang tengah terhanyut dalam kenikmatan. Matanya separuh terpejam dan pipinya yang bersemu merah itu, seperti krim stroberi, melengkungkan dadanya ke arahnya, memberinya akses penuh atas payudara dan lehernya. Jemari wanita itu mencengkeram lengannya dengan kuat, meninggalkan jejak kuku-kukunya.

"Kau ...masih perawan?" tanya pria itu pelan.

Sisilia yang mendengarnya tertawa kecil, membuat getaran halus menjalar ke selangkangannya.

"Ah!" desah pria itu mengantisipasi rasa nikmat yang diterimanya.

"Kau tidak menyukainya?" tanya wanita itu enteng, tanpa beban.

Apa yang harus jadi beban? pikir Sisilia. Ini 'kan one night stand, ya nikmati aja apa yang ada saat ini. "Jangan khawatir, aku tidak akan menghebohkan sesuatu seperti 'kau yang pertama bagiku' dan 'harus bertanggung jawab ini itu', Mr. Silver, aku tidak senaif itu ...."

"Oh?" Si Topeng Perak terheran-heran mendengarnya dan ia terkekeh mendengar cara wanita itu menyebutnya. "Tetapi aku pria yang bertanggung jawab," tukasnya.

Sisilia tertawa lagi. Bisa-bisanya pria itu menyebut tanggung jawab pada wanita yang tidak dikenalnya. Mata hitamnya berbinar usil, membalas tatapn dingin pria itu. Sisilia meledeknya. "Ya, ya, kita lihat saja, nanti, Mr.Silver. Sekarang, jika kau bertanggung jawab, mari kita selesaikan ini dengan sebaik-baiknya," ujarnya sambil meliukkan pinggulnya agar pria itu masuk lebih dalam lagi dan mulai bergerak.

Dengan topeng di wajahnya, Mr. Silver itu jadi lebih percaya diri. Dengan mantap ia menusukkan batangnya cepat dan kuat, sehingga mereka berdua hampir berteriak karena kenikmatan.

Sisilia mengubah posisi tubuhnya setengah berbaring di bawah kungkungan pria itu. Dia melirik milik pria itu yang mulai mengeras lagi setelah beberapa menit selesai tumpah di dalamnya. Matanya mengerling mesra pada pria bertopeng itu. Meskipun cairan kental pria itu melumuri lubang femininnya, dia melebarkan selangkangannya minta dipenuhi lagi. "Mr. Silver, kau sangat luar biasa, tetapi aku belum puas. Kau membuatku terangsang lagi. Apa kau mau bertanggung jawab pada kondisiku ini?"

Mata Mr. Silver memicing tajam dan mendongak angkuh. Ia mengacungkan kejantanannya ke arah lubang yang tadi dimasukinya. "Tentu saja, Merah, akan kupuaskan kau sampai kau tidak bisa mengeluh lagi."

Bersamaan dengan suara kembang api di puncak malamtahun baru itu dan cahaya kelap kelip yang masuk melalui jendela kamar hotel,keduanya berpacu mencapai puncak orgasme mereka. Mereka saling menggenggam tak ingin berpisah dan ingin bersama dalam kondisi seperti itu seolah tidak ada hari esok.





Continuer la Lecture

Vous Aimerez Aussi

1.8M 65.8K 48
[Follow me first] Pengkhianatan tunangannya, membuat Risa mengiyakan ajakan kencan semalam yang diajukan teman sekantornya, Alva. Playboy yang kebera...
1.2M 55.7K 51
Gadis yang baru menginjak usia 18 tahun, sudah tergila-gila dengan seorang pria dewasa yang notabenenya bukanlah kategori pria baik-baik. Tetapi gadi...
875K 27.8K 17
WARNING!!! 21+ (Sudah di peringatkan ya. Jangan ngeyel yang belum cukup usia.) *Belum diedit sedikitpun. Penuh gramatikal eror.* 17 tahun Diana Santo...
6.2K 666 25
Daily Chat Orang Pacaran _ Sehun As Sean Chanyeol Lexham AU (ft. Byun Baekhyun_Exo) Ngga tau nanti ni cerita bakal kayak gimana, ngikutin alur nalur...