_______
ATHENA :
Athena memasuki apartment dengan langkah malas.
"Akhirnya kau pulang! Aku hampir ingin menelpon polisi!"
Athena menoleh, melihat Hera di situ menggendong Zach, sambil memegang gegang telpon.
Athena berjaan menuju Hera dan mengambil alih Zach, Zach tertawa sambil mencium pipi Athena. Athena tertawa lembut.
"I know, mommy miss you too, baby," ucap Athena lembut sambil memeluk penuh kasih sayang.
"Apakah aku boleh bertanya kemana saja kau?" Tanya Hera, Athena mengigit bibirnya.
Oh ini akan menjadi cerita yang panjang.
"Lebih baik kita duduk," saran Athena, ketika mereka berdua sudah duduk, Athena memangku Zach. Zach memainkan jempol Athena sambil mengisap isap jempol Athena.
"Knock knock are you there?"
Athena memutar bola matanya.
"Aku di rumah Dominic Mavros," jawab Athena tidak menatap mata Hera.
"Oke, aku sudah menebaknya, apa kau tidur dengannya?" Tanya Hera langsung. Athena melirik Hera, lalu mengangguk pelan. Mata Hera langsung berbinar.
"Apa ini artinya kau akan berkencan dengannya?" Tanya Hera semangat. Athena menghela napas.
"Tidak, tidak akan Hera semua itu kesalahan, seharusnya semua itu tidak terjadi," jawab Athena. Hera menatap Athena bingung lalu matanya membulat.
"Apa dia memiliki istri?"
"Tidak, sepertinya," jawab Athena.
"Kekasih?"
"Entahlah, tetapi ia bukan seperti lelaki yang terikat pada satu hubungan," seru Athena.
"Kalau begitu apa masalahnya? Kenapa kau bilang semua itu kesalahan? Tidak ada yang perlu di masalahkan, hubungan mu dengan Mavros hanya kemungkinan berakhir menjadi dua kemungkinan, hanya sebatas one night stand, atau kalian bisa saja berkencan," ucap Hera santai sambil memakan cookies.
"Tidak, tidak, bukan seperti itu Hera, dia-" Athena menarik napas.
"Dia adalah Kix Tompson," lanjut Athena. Hera terdiam sejenak, lalu beberapa detik kemudian bola matanya melebar dan cookies yang ia genggam sudah di lempar entah kemana.
"Astaga! Kenapa kau tidak bilang dari awal!" seru Hera sangat histeris
"Aku belum sempat, Hera."
"Nama aslinya Dominic Mavros? Apa dia orang penting? Penampilannya benar-benar terlihat seperti orang yang sangat berada," ucap Hera.
"Sejujurnya sampai sekarang aku belum tau juga dia siapa, maksudku aku tau nama dia Dominic Mavros, dia berteman dengan Johnny dan Starley, memiliki dua adik laki laki bernama Damien dan Dante, selain itu aku tidak tau apa-" ucapan Athena terpotong.
"Tunggu, kau bilang Damien?" tanya Hera, Athena mengangguk.
"Tunggu disini," lalu Hera bangun dari sofa lalu pergi entah kemana. Tidak lama kemudian Hera kembali dengan majalah di tangannya sambil membacanya teliti.
"Apa itu?" Tanya Athena.
"Benar, lelaki ini adik Dominic," seru Hera sambil memberikan majalahnya pada Athena. Athena melihat majalah tersebut, di situ terdapat foto lelaki sangat tampan yang seksi, sekilas mirip Dominic, tetapi entahlah Athena tidak meresa tertarik sama sekali pada Damien ini.
Dengan judul artikel 'Damien Mavros, makan malam di salah satu restaurant mewah bersama wanita berbeda dengan kemarin!'
Athena membaca sekilas, ini hanya gosip tentang kehidupan cinta Damien. Lalu Athena teringat Starley, apa reaksi Starley kalau ia membaca gosip ini.
Athena mengembalikan majalah itu pada Hera.
"Hanya gosip yang tidak penting," seru Athena lalu menciumi Zach. Hera memutar bola matanya
"Jangan baca gosipnya, di belakangnya ada yang lain, sini ku bacakan untukmu."
Hera mendeham
"Siapa yang tidak kenal keluarga Mavros, yang memiliki MAVROS CORP, yang memiliki banyak cabang perusahaan di bawahnya. Pasangan terkenal Drotus dan Marlynn Mavros, bukan hanya terkenal dengan kekayaan dan kebaikannya, mereka juga terkenal memiliki tiga putra yang sangat tampan yang nyatanya juga sangat sukses dalam bidangnya masing-masing,
Si putra sulung, Dominic Mavros, sangat terkenal sebagai lelaki yang misterius, ia sangat tertutup pada wartawan dan tidak peduli apa pun tentang apa yang terjadi di bumi ini.
Damien Mavros, kebalikan dari Dominic, selalu menarik perhatian kamera, dan dengan terang-terangan membeberkan semua cerita kehidupannya.
Dan yang terakhir Dante Mavros, si bungsu yang jahil.
Ketiga saudara itu banyak memiliki perbedaan, tetapi juga memiliki satu kesamaan. Yaitu mereka dapat dapat menaklukan wanita manapun." Baca Hera panjang lebar
"Sesungguhnya, kau hanya membuang buang tenagamu untuk membaca sampah itu," jawab Athena tenang. Tapi setidaknya ia mengetahui satu hal. Dominic bukanlah lelaki biasa.
Membuat semua itu semakin berbahaya. Dominic bisa melakukan apa saja untuk mengambil Zach.
Athena mengigit bibir bawahnya, oh oke ini semakin buruk.
"Apa kau tidak sadar! Semua ini berita bagus! Dominic bisa membantumu untuk membesarkan Zach, kau tidak perlu bekerja di cafe itu lagi! Dan kau tidak perlu menulis buku lagi! Dan siapa tau, jika ayah tau tentang Zach, ia akan memberikan warisanmu yang di tahan di penjaranya!" seru Hera. Athena menatap Hera.
"Aku di cafe itu bukan untuk bekerja Hera, aku hanya mengawasi cafe itu dengan suka rela selagi Jena sedang di Itali mengurus saudarinya yang sakit parah. Mungkin hanya sekitar beberapa minggu. Sejujurnya aku tidak perlu bekerja dimana pun, uang dari penghasilan menulisku udah lebih dari cukup. Dan menulis adalah hobiku, aku tidak akan berhenti menulis Hera," seru Athena.
Jena adalah wanita berumur empat puluh tiga yang Athena sudah anggap seperti ibu sendiri. Jena adalah sahabat ibu kandung Athena. Jena selalu berada di sisinya ketika melewati masa-masa berat di hidup Athena.
Dan sejujurnya Jena bukan wanita biasa, dia adalah polisi wanita ketika muda, tetapi ia terpaksa keluar karena cedera, dan ia membuka cafe. Yang ternyata sangat sukses, sangat laku, setiap pagi orang selalu rela mengantri panjang demi secangkir kopi yang lezat.
Dan Athena baru saja memulai mengawasi cafe itu dari dua hari yang lalu.
Kemudian untuk menulis, Athena baru saja menerbitkan empat bukunya tahun ini dan sangat disambut sangat baik oleh pasaran.
"Aku tidak membutuhkan lelaki lagi di hidupku, Hera, maupun itu Dominic atau ayah, aku bisa menghidupi diriku dan Zach," seru Athena tegas. Menjadi penulis adalah pekerjaan yang tepat untuknya saat ini, karena ia bisa bekerja di rumah sambil mengawasi Zach. Hera menatap Athena sejenak, lalu tersenyum lembut seperti seorang kakak.
"Kau tau, aku bangga padamu, walaupun aku tau kau tidak membutuhkan laki-laki tapi akan ku yakinkan kau akan membutuhkan diriku," goda Hera sambil mengedipkan matanya, Athena tertawa kecil.
"Kau tidak berangkat kerja?" Tanya Athena. Hera langsung bangun.
"Ini baru mau berangkat, dari tadi aku menunggumu bodoh," seru Hera lalu mengambil tasnya, dan keluar apartment.
Athena menatap Zach sekarang.
"Aku akan melindungimu, akan ku pastikan kau bahagia, aku akan memberikanmu kasih sayang yang sangat banyak sampai kau muak," seru Athena lembut. Mencium kepala Zach yang ditumbuhi rambut halus. Zach hanya menjawabnya dengan tertawa, seolah ia tau Athena berbicara apa.
Athena tertawa kecil
"Oh kau begitu mirip dengan Mavros, Zach. Muka mu boleh mirip dengannya, okelah, ku akui ayahmu memang lelaki paling tampan yang pernah ku temui, tapi semoga ketika kau besar, sikap brengseknya tidak menurun padamu, oke sayang?"
Zach menepuk kedua tangannya dengan tangan gemuknya itu sambil tersenyum geli.
"Oh kau sangat menggemaskan! Aku sangat mencintaimu," ucap Athena lalu memeluk lembut Zach. Athena seketika membayangkan bagaimana reaksi Dominic jika Athena beritahu keberadaan Zach.
Athena membayangkan mata gelap itu melebar, bibir sensual lelaki itu terbuka lebar, bahkan mungkin bola golf masuk, dan hidung mancung sempurna itu pasti akan terlihat begitu mengerikan, dengan hidungnya yang kembang kempis mencari oksigen untuk paru-parunya yang kekurangan oksigen.
Oh Dominic pasti akan terlihat jelek. Tapi Athena meragukannya, apa lelaki itu sungguh bisa terlihat jelek?
Athena menggelengkan kepalanya, oke ia terlalu banyak berimajinasi. Lalu tiba-tiba ponsel Athena berbunyi. Athena melihat nomor yang ia tidak kenal.
Athena mengangkatnya dengan ragu-ragu.
"Athena." Suara berat Dominic langsung terdengar tepat di telinga Athena.
"Astaga Dominic, kita baru saja berpisah selama 30 menit!" seru Athena sambil melirik jam tangannya.
"Aku koreksi, sudah satu jam, tiger," jawab Dominic dengan nada menggoda
"Yaudah cepat, kenapa kau menelponku?" tanya Athena.
"Entahlah, Athena," seru Dominic lalu ia mengeluarkan geraman rendah, yang- oh astaga sangat seksi.
"Kau tidak apa-apa?" Tanya Athena.
"Aku tiba-tiba merindukan bibirmu, matamu, rambut halusmu, jari lentikmu dan-" ucapan Dominic terpotong.
"Dominic, kita teman," ucap Athena dengan tenang mencoba menahan getaran aneh yang baru saja terasa di perutnya.
"Kemarin kau bilang kita tidak bisa menjadi teman," goda Dominic.
"Dengar, maksudku-" tiba-tiba Zach tertawa kecil sambil membuka mulutnya lebar sehingga air liurnya berjatuhan di dress Athena
"Oh tidak-tidak!" Ucap Athena spontan.
"Maksudmu?" Tanya Dominic, Athena mengumpat pelan.
"Aku harus pergi," ucap Athena lalu tiba-tiba Zach mengeluarkan suara bayinya yang menggemaskan. Athena yang panik langsung memutuskan panggilannya dengan Dominic.
Apa Dominic tadi dengar suara Zach? Athena berharap Dominic tidak mendengarnya. Kalaupun Dominic mendengarnya, bukan berarti Dominic akan tau kalau itu suara tawa anaknya.
Oh sepertinya semua misi menghindar ini tidak semudah seperti yang ada di bayangannya.
TO BE CONTINUED
________________
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN GUYS!
KALAU PADA KOMENTAR AKU SEMAKIN SEMANGAT DEH UPDATENYA HEHEHEH SERIUS INI DEMI
THANK YOU
YESSYNUT
Instagram : yessynut