ELSA

By Rintiaanjani

4.3K 284 11

Kolaborasi dengan @rosniawati. Berawal dari Rendi yang selalu dapat nilai dibawah kkm setiap ulangan, membua... More

1. Fighting.
2. She is cold.
3. Game.
4. Cracked.
5. Eye look.
6. She is Cancan
7. Recognized.
8. Cause
9. Stuck.
10. This is Love.
11. Not reason jealous.
12. Planning Dewa.
13. Bayangan.
14. Please Stop!
15. Decision.
16. Options.
17. Focus!
18. Facta
19. With him.
20. Mystery love.
21. Meet.
22. Happy with you.
23. Feeling of Other
25. Jelaous.
26. Obsesi.
27. About Love.
28. Don't Go.
29. "Sorry"

24. Shit Game.

92 5 0
By Rintiaanjani

"Mutiara indah yang harus ku jaga." -Rendi Saputra.



Santi pikir Egi tidak bersungguh dengan perkataannya tentang cowok itu yang akan pindah kembali ke Indonesia. Nyatanya dia sangat serius.

Setelah beberapa minggu Egi mengurusi surat-surat ke pindahan nya kini adalah hari pertama Egi masuk ke sekolah.

Dan yang paling menyebalkannya lagi mama dan papa malah mengusul kan Egi untuk tetap tinggal di rumah nya. Santi tidak dapat mengelak jika Ada rasa tidak nyaman setiap kali ia berada di dekat Egi. Karena cowok itu semakin gencar menunjukan perasaannya terang-terangan.

Sebenernya Santi peka tapi ia memilih untuk pura-pura tidak tau karena ia tidak ingin hubungan baik Rendi dan Egi hancur hanya karena dirinya.

"Heh bengong aja," Rendi mengibaskan tangan kanannya di depan wajah Santi, membuyarkan lamunan cewek itu.

"Ren kamu belum sarapan lho." kata Santi.

Rendi terkekeh kemudian mengacak rambut pacar nya. "Jadi dari tadi kamu bengong cuma mikirin aku belum sarapan? Ah sosweet nya."

"Ya udah simpen dulu hape nya terus sarapan dulu." Perintah Santi.

Rendi hanya nyengir. "Tapi tangung, bentar ya." bantah Rendi keras kepala.

Cowok itu kembali berkutat dengan handphonenya melanjutkan permainan Mobil legend favorite nya. Santi kesal karena akhir-akhir ini Rendi lebih mementingkan game sialan itu.

"Ren, kamu tuh bikin saya bete," Kata Santi kesal.

"Iyah sayang bentar doang kok." ucap Rendi tanpa sedetik pun teralihkan.

Tidak tau jika garis wajah pacarnya sudah sangat kesal di buatnya.

Santi beranjak berdiri kemudian melangkah pergi dari kantin meninggalkan Rendi yang malah asyik sendiri.

Ia kembali masuk ke dalam kelas yang masih nampak terdapat beberapa siswa yang sudah datang.

"Haii,"

Santi menghela nafas kesal ketika mendapati Egi yang mendatangi kelas nya.

"Sayang ya, gue gak sekelas sama lo." Egi duduk di sebelah Santi. Dia memperhatikan wajah Santi. "Muka lo kenapa di tekuk kayak gitu, lagi kesel ya." Tebaknya.

"Enggak."

"Udah gak usah boong tadi gue liat lo sama Rendi di kantin, si Rendi nyuekin lo ya."

"Egi kalo kamu tau saya sedang kesal harus nya kamu diam saja." kekesalan Santi mulai meningkat.

"Okee gue diem." Egi menepuk bibir nya yang sedari tadi tak pernah mengerem. Tali hanya bertahan beberapa detik. Sebelum kembali bicara. "Emang nya si Rendi nyuekin lo karena apa?"

Santi mendengus. Dia memilih mengeluarkan laptop dan melanjutkan cerita yang belum selesai. Meskipun dia sadar itu menarik perhatian Egi, sampai cowok itu melirik laptopnya.

"Lo penulis?"

Santi mengangguk. "Ini adalah cerita kedua yang saya buat."

"Ohya? Itu artinya lo udah nyelesain cerita pertama." Komentar Egi.

Santi mengangguk lalu merogoh sesustu dari dalam tasnya. Novel berjudul 'it's love' yang merupakan karya pertamanya.

"Mau baca gak?" Tawarnya kepada Egi.

Sebenernya membaca novel bukan tipe Egi, dia lebih suka membaca komik seperti yang lainnya. Karena lebih seru menatap hambar daripada deretan kata. Tapi berhubung Santi menawari sepertinya tidak alasan unuk menolak membaca hasil karyanya.

Egi tersenyum kemudian menerima novel yang Santi berikan.

"Gue suka banget baca novel." Dusta nya. Kenyataannya novel sesalu membuatnya mengantuk. Egi hanya ingin Santi senang, meskipun jalan yang ambil salah. "Ini pasti bakal seru, apalagi pengarangnya orang secantik lo." Egi mulai mengombal.

"Ya udah kalo kamu mau baca nanti kalo sudah selesai kamu bisa kembalikan lagi ke saya." kata Santi.

Egi mengangguk kemudian mulai membuka halaman pertama novel tersebut. Ternyata seru!

Mendadak ia jadi suka membaca novel. Dan tentu saja itu karena seorang Santi Reliansyah putri.






***






"Egi,"

Flora duduk di sebelah Egi. Kebetulan mereka satu kelas dan tentu Flora senang karena ia bisa kembali dekat dengan sahabatnya.

"Napa Flo?"

"Lo suka sama Santi ya?" Tanya Flora tiba-tiba yang langsung mendapat lirikan kaget dari Egi.

"Gue tau kok Gi," Flora tersenyum misterius. "Gue tadi liat lo ke kelas Santi, atapan lo ke dia itu beda Gi. Gue sahabat lo dan gue udah hafal banget gimana sikap lo." Ujar Flora.

"Emang nya kenapa kalo gue suka sama dia?" Tanya Egi.

Flora tersenyum simpul. "Gimana kalo kita kerja sama buat pisahin Santi sama Rendi." Ide Gila kembali Flora rencanakan.

Gak kapok emang ni orang udah pernah dilabrak pawangnya Santi.







Egi terkekeh. "Gila lo masih aja ngarepin Rendi dari dulu."

"Gimana lo setuju gak? Dengan kita kerja sama kita bisa saling menguntungkan." rayu Flora agar Egi tergiur dengan ajakannya.

Egi berpikir untuk beberapa saat. Ia menghela nafas kemudian mengangguk dengan mantap.

"Oke,"







***




Ketika Bel istirahat berbunyi Rendi dengan cepat menghampiri meja Santi. Cewek itu masih sibuk dengan buku paket yang di bacanya.

"Cancan kantin yuk laper nih," Ajak Rendi. Cowok itu duduk di sebelah Santi kemudian merangkul Santi dengan mesra.

Santi masih kesal dengan kejadian tadi pagi karena Rendi mengabaikannya dan lebih mementingkan game yang tidak berguna itu.

"Kok diem. Kamu marah?" Rendi bertanya dengan bingung. Namun Santi sangat malas untuk menyahut.

Maka, cewek itu lebih memilih fokus dengan buku paket yang sedang dia baca.

Biar Rendi tahu rasanya diabaikan itu ENAK BANGET!





"Santi," Egi kembali mendatangi kelas Santi. Cowok itu berjalan masuk, tidak risih sama sekali main nyelonong kelas orang.

Rendi menatap Egi curiga. "Lo ngapain kesini?" Tanya nya.

"Elah santai aja kali gue cuma mau gabung sama kalian." Kata Egi.

"Bukannya lo sekelas sama Flora. Lo bisa gabung sama dia gak usah ngerecokin gue sama Santi." tukas Rendi tak suka.

"Siapa yang ngerecokin kalian. Gue cuma mau gabung kok bukan mau ganggu kalian berduaan."

"Sama aja," sinis Rendi.

Kepindahan Egi benar-benar membuat Egi senang, tapi tidak dengan sekarang ketika dia memiliki Santi.

"Egi ke kantin yuk saya lapar." Santi beranjak dari duduk nya kemudian menarik Egi keluar dari kelas. Meninggalkan Rendi.

Rendi melongo. "Gue di cuekin."






***



"Kuy pulang."

Rendi menarik tangan Santi yang langsung di tepi.

"Kamu gak usah nganter saya pulang." Santi berujar dingin.

"Lho kenapa? Biasanya juga kamu pulang bareng aku." heran Rendi.

"Saya bisa pulang sama Egi, kamu tau kan kalo saya dan Egi itu serumah."

"Iyah tau, tapi pacar kamu itu aku bukan Egi." Rendi mulai kesal.

"Kamu pacar aku? Pacaran aja sama game kamu itu." Kata Santi sebelum akhir nya gadis itu keluar meninggalkan kelas.

"Oy Napa lo berantem sama Santi?" Rizky menepuk bahu Rendi.

"Gak biasanya Santi gampang ngambek, lagi PMS Kali ya." Kata Rendi frustsasi.

"Emang nya kenapa?"tanya Rizky kepo.

"Mungkin gegara dia ngerasa gue cuekin karena akhir akhir ini gue lebih sibuk main game." Ujar Rendi.

"Nah itu sih elo yang bego." Ucap Rizky yang langsung mendapat delikan sebal dari Rendi.

Gak guna emang curhat sama Rizky.

"Nih ya gue kasih tau ya kalo lo takut cewek lo di ambil orang harus nya lo gak nyiptain celah buat bikin si Ssnti bosen sama lo." Kata Rizky.

"Jadi maksud lo si Santi bakal bosen sama gue? Wah dasar lo sempak dajal! Sembarangan aja kalo ngomong." Ucap Rendi tak terima.

"Lah bisa aja kan. Maka nya kalo lo gak mau cewek lo di ambil sama orang lo harus berusaha buat gak bikin dia jenuh. Hidup ini kejam boss ku tikungan tajam Ada dimana mana, si Egi bakal gunain celah itu buat deketin Santi dan harus nya elo gak boleh lengah sedikit pun. " nasehat Rizky.

"Lo ngomong kayak gitu seolah olah lo nganggep kalo si Egi bakal nikung gue." Rendi menatap Rizky dengan kedua Mata menyipit.

Rizky menghela nafas sejenak.
"Ya lo liat aja sekarang aja Santi milih pulang bareng Egi. Pasti itu Egi gunain buat cari muka di depan Santi. Gue sih bukan nya suudzoon kan lo sendiri yang pernah cerita sama gue kalo si Egi itu naksir sama Santi."

Rendi rasa nya ucapan Rizky memang benar. Bukan tidak mungkin jika Egi akan menusuk nya kapan saja, ia tidak akan pernah rela Mrs ice kesayangan nya di ambil oleh siapa pun.

Mulai dari sekarang Rendi berjanji tidak akan menciptakan celah yang membuat Santi jenuh kepada nya.

Santi itu ibarat permata mutiara yang indah yang menjadi rebutan siapa saja, dan sebagai lelaki yang beruntung Rendi tidak akan membiarkan mutiara indah nya di rebut siapa pun.




Bersambung..

Continue Reading

You'll Also Like

862K 12.2K 25
Klik lalu scroolllll baca. 18+ 21+
GEOGRA By Ice

Teen Fiction

2.4M 100K 57
Pertemuan yang tidak disengaja karena berniat menolong seorang pemuda yang terjatuh dari motor malah membuat hidup Zeyra menjadi semakin rumit. Berha...
2.6M 139K 62
"Walaupun وَاَخْبَرُوا بِاسْنَيْنِ اَوْبِاَكْثَرَ عَنْ وَاحِدِ Ulama' nahwu mempperbolehkan mubtada' satu mempunyai dua khobar bahkan lebih, Tapi aku...
Love Hate By C I C I

Teen Fiction

3.1M 216K 38
"Saya nggak suka disentuh, tapi kalau kamu orangnya, silahkan sentuh saya sepuasnya, Naraca." Roman. *** Roman dikenal sebagai sosok misterius, unto...